2

829 225 49
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Sera terbangun dengan pening di kepala yang terasa berat. Dia termangu sebentar guna menetralkan diri dan membiasakan cahaya di sekelilingnya. Hal terakhir yang dia ingat; makan ramyeon, Namjoon menelepon, lalu Jungkook datang. Tiba-tiba kepalanya sakit, tahu-tahu dunianya gelap dan dia tidak ingat apa-apa lagi.

Sera mengerjap lebih sering, sebelum benar-benar membuka mata dan terkejut. Seorang pria yang membuat senyumnya terkembang ada di depannya, menatap khawatir kepadanya. Sera otomatis langsung duduk, meski kemudian dia oleng ke depan karena kepalanya berputar secepat cahaya.

"Hei, pelan-pelan, jangan dipaksakan kalau sakit."

Sera masih mencoba mengusir bola warna-warni di sekitar pandangan, tangannya memegang lengan kokoh dari pria yang berjarak sangat dekat dengannya. Sera menghidu wangi lembut yang menguar dari pria itu, seperti hutan bambu yang menenangkan.

"Seokjin Oppa, kenapa bisa di sini? Ini rumah sakit 'kan?" tanya Sera, begitu dia berhasil bersandar di ranjang dengan bantuan Seokjin, dia memintanya duduk di pinggiran ranjang.

"Eunhye meneleponmu dan seseorang memberi tahu, kau dirawat di sini karena keracunan ramyeon. Bagaimana bisa kau makan ramyeon kadaluarsa?"

"Seingatku belum kadaluarsa," jawab Sera. "Ramyeon buatanmu lebih enak, harusnya aku makan yang kau buat di kedai."

"Cepat sembuh dan pulanglah, kau bisa cari pekerjaan lain kalau tidak nyaman di sana."

"Aku sudah tanda tangan kontrak kerja, gajinya lumayan—" kalimat Sera berjeda, menyadari jari telunjuk Seokjin menyentuh bekas luka di keningnya.

"Baru beberapa hari kau sudah luka dan keracunan, selanjutnya apa lagi?"

Sera ikut menyentuh kening, jarinya tidak sengaja bertaut dengan Seokjin. Aliran darahnya berdesir lebih cepat, naik ke atas dan mendarat di kedua pipi, hangat, rasanya Sera ingin menggenggam kesemua jari Seokjin.

"Aku main basket dengan Jungkook dan tidak sengaja mengenai kepalaku, kau pasti tahu aku ini agak lemah di olahraga tapi mereka semua baik padaku," tambahnya cepat-cepat, sebelum Seokjin berpikir keluarga Kim menyakitinya.

Sera tertegun dengan pemikirannya sendiri, kenapa juga dia harus membela Jungkook dan yang lain. Jelas-jelas anak badung itu biang onar, bisa saja setelah ini kejadian yang lebih buruk menimpanya. Sera percaya itu, tapi entah bagaimana, dia juga yakin ketiga adik Namjoon akan memperlakukannya dengan baik.

Jungkook dan Taehyung membawanya ke rumah sakit, dia ingat suara panik Jungkook sesaat sebelum dia pingsan. Namjoon bilang Jungkook menjaganya semalaman paska melempar bola basket, kesimpulannya Jeon Jungkook cuma remaja iseng yang butuh perhatian.

Tuan Kim dan Rahasia KecilnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang