1

837 218 55
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Pukul enam pagi di hari berikutnya, Sera terjaga karena teriakkan kencang yang menyerukan namanya. Berkali-kali, tanpa henti, benar-benar memekakkan telinga. Sera sadar tidak berada di kamarnya sendiri, ranjangnya terlalu empuk, sprei dan selimut juga terlalu bersih. Sera ingat, sekarang dia tinggal di rumah Namjoon.

Sambil menahan kantuk yang masih menggantung di kedua pelupuk, Sera menyibak selimut, membuka tirai, lalu menggeser dinding kaca. Sera terhuyung-huyung menuju sumber suara yang semakin lantang memanggil namanya.

"Sera Nuna!"

"Nuna, Nuna, Nuna... cepatlah ke sini!"

Itu suara Jungkook. Oh, Sera bahkan sudah hafal suara bocah badung itu, Jungkook memang hobi sekali berteriak dan merengek.

Sera menggelung rambut panjangnya yang berantakan, menggeser dinding kamar Jungkook. Dia melongok, mengarahkan pandang ke ranjang tidur, tapi Jungkook tidak ada di sana.

"Jungkook!"

"Nuna, aku di sini."

Mata Sera membesar melihat lengan Jungkook yang penuh busa terjulur ke atas, depan dinding beton yang sengaja dibuat menyerupai jendela, tanpa kaca, pembatas antara kamar tidur dan kamar mandi.

Jerusi besi dengan ruas seperti ventilasi, mengantikan fungsi dinding pembatas antara kamar mandi dan walk in closet. Sofa putih dan meja kaca depan ranjang, ada layar bioskop 3D 105 inch tepat di atas sofa. Di langit-langit kamar Jungkook ada layar besar, jadi harus tiduran saat nonton film.

Kepala Jungkook menyembul, Sera menjerit tertahan. Bocah remaja itu terkekeh sembari menyandarkan dagu di pinggiran bathtub, tersenyum lebar, dadanya yang bidang penuh busa.

"Aku lupa bawa botol shampo."

"A-apa?"

"Botol shampo, itu di meja." Jungkook memajukan bibirnya ketika menyebutkan kata shampo.

"Demi Tuhan. Kau membangunkanku sepagi ini hanya untuk botol shampo?"

Jungkook mengangguk, senyumnya kian lebar.

"Kenapa shampo ini ada di meja bukan di kamar mandi?" Sera geram, berkacak pinggang.

"Karena aku meletakkannya di sana."

"Kau sengaja?"

"Tentu saja." Jungkook terkekeh, terdengar sangat menjengkelkan. "Cepat kemarikan shampo nya, kalau tidak aku tidak mau sekolah."

Sera mengatur napas yang mulai memburu, menggulung lengan piyama sampai siku lalu masuk kamar mandi. Jungkook terkesiap, tidak menyangka Sera seberani itu. Serta merta Jungkook mengumpulkan busa, menutupi bagian tubuh yang tidak seharusnya dilihat oleh seorang gadis.

Tuan Kim dan Rahasia KecilnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang