4

231 111 10
                                    


Waktu terasa berteleportasi, tahu-tahu hari ini Sera datang ke pesta ulang tahun putra semata wayang Jung Hoseok. Hari ini, Jung Jihoon merayakan ulang tahun yang ke delapan. Dirayakan di belakang rumah Hoseok yang luas dan asri, di halaman yang telah disulap menyerupai rumah tenda besar lengkap dengan penghangat yang membuat para tamu tetap nyaman selama pesta.

Februari masih terlalu dingin untuk pesta di luar ruangan, tapi Jihoon ingin sesekali merayakan sambil bermain di halaman rumah bersama teman-teman sekolahnya. Tahun lalu Jihoon tidak membuat perayaan, jadi Hoseok mengambulkan permintaan Jihoon semaksimal mungkin.

"Sera Nuna!" Jihoon berlarian menyambut kedatangan Sera begitu muncul di pintu depan, dia menghambur memeluk Sera yang membungkuk dengan kedua tangan terbuka.

"Happy birthday, Jihoon!" Sera menyerahkan kado yang dia bawa—Leggo Iron Man, Superhero favorit Jihoon.

"Nuna, terima kasih."

Hubungan Sera dengan Hoseok dan Jihoon sekarang terjalin jauh lebih akrab, seperti keluarga, setelah Eunhye dan Hoseok sepakat menjalin status lebih serius. Sera pikir, mungkin sebentar lagi dua sejoli itu akan menikah.

"Pesta Jihoon sudah mulai, ya?" tanya Sera, menggandeng Jihoon menyeberangi ruang depan.

"Belum kok, tapi teman Jihoon sudah datang semua. Ayah dan Seokjin Samchon lagi tiup balon untuk teman-teman, Terence juga sudah datang. Oh, Samchon!" tambah Jihoon cepat, begitu melihat Seokjin.

"Akhirnya kau datang juga," kata Seokjin pada Sera dari ruang tengah, membawa alat pompa udara dan balon-balon yang belum ditiup di tangan kanan dan kiri. "Jihoon, dicariin Terence dari tadi," tambahnya pada Jihoon.

Kegaduhan pekik-jerit yang menggambarkan kegembiraan juga kesakitan terdengar dari suatu tempat tak terlihat, jauh di belakang rumah.

"Mau ditiup semua?" tanya Sera setelah terbebas dari Jihoon, keponakanya sudah jalan duluan ke halaman belakang.

"Ya, pegang ini." Seokjin meminta Sera memegang ujung balon selagi dia meniup pakai pompa.

Mereka berhenti di depan pintu beranda dan membuat lebih banyak balon, Seokjin tersenyum melihat Liana membuat bola sabun bersama anak-anak. Di sebelahnya Sera ikut tersenyum lalu memukuli lengan Seokjin, dia ikut senang berhasil mengenalkan Seokjin dan Liana lebih dekat, setelah sebelumnya mengkonfirmasi Liana bukan istri dari pria manapun.

Terence Emmerich adalah anak dari kakak Liana yang bercerai, hubungan orangtua Terence kurang harmonis dan Liana mengambil alih hak asuh keponakannya.

Pasangan resmi Seokjin selama tujuh bulan terakhir itu seorang dokter hewan, punya klinik sendiri di Gangnam-gu. Fakta Liana berasal dari keluarga kaya, tidak mempenggaruhi Seokjin dan Liana, keduanya cukup dewasa untuk saling menghargai dan memaknai hubungan sehat tanpa campur tangan status sosial.

Sementara Jihoon, Terence, dan dua puluh anak—kalau Sera tidak salah hitung—laki-laki dan perempuan dalam pakaian pesta, melejit ke sana kemari di halaman luas itu. Liana bergabung bersama Eunhye pada sekelompok ibu-ibu, sambil minum es amerikano dalam gelas panjang dan menikmati camilan.

"Sera, kapan kau mau punya pacar?" tanya Hoseok, tiba-tiba muncul di beranda.

"Ah, belum tahu," jawab Sera terus terang. "Kenapa memangnya, Oppa punya teman yang bisa dikenalkan padaku?"

"Tidak ada, tapi mungkin Liana punya kenalan cowok keren," jawab Hoseok, sambil memegang sepuluh balon biru dan merah muda. "Seokjin, coba tanya Liana. Jangan sampai adik kecil kita ini, tidak punya pasangan saat kita menikah nanti."

Tuan Kim dan Rahasia KecilnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang