INTRO_HER

1.3K 255 58
                                    

Cho Sera berumur dua puluh tiga tahun dan tidak punya pekerjaan. Lajang yang selalu gagal punya pacar, bermimpi punya pasangan CEO tapi tidak pernah kesampaian. Jangankan CEO tampan, pria sekelas Kim Seok Jin saja—pemilik kedai ramen di pasar Gwangjang—tidak bisa dia dapatkan, padahal Sera sudah mengincar Seokjin sejak usianya masih belasan.

Harusnya diumur sekarang, Sera lulus kuliah dan kerja di tempat yang bagus, punya pacar tetap, menghabiskan akhir pekan di tempat kencan layak kunjung dengan makanan dan minuman yang mampu dibayar sang pacar.

Sayang sekali, hayalan selalu tidak sejalan dengan kenyataan. Sera hanya lulusan SMA tanpa kuliah, salahkan kondisi keuangan yang tidak memungkinkan juga kemampuan otaknya yang pas-pas-an. Sehingga saat seleksi beasiswa, nama Cho Sera tidak termasuk dalam penerima.

Di Ibu Kota sebesar Seoul yang semakin terkenal sejak KPop merajai hiburan dunia, mestinya Sera bisa mendapatkan pekerjaan layak meski cuma tamatan SMA, dia bisa membuat Vlog kegiatan sehari-hari lalu meng-upload-nya di kanal Youtube. Sekali lagi, Cho Sera mencatat daftar kesialan hidupnya.

Alih-alih coba-coba membuat konten, Sera justru takut tidak dapat penonton. Sera takut akan banyak hal, memikirkannya sampai migren. Belum lagi saat melihat akun orang-orangnya yang ramai, dirinya semakin mengecil sampai hilang tanpa bekas.

"Ah, kenapa aku tidak cantik sih," gumam Sera tiap kali berkaca.

Cho Sera jelas jauh dari standar kecantikan di negaranya. Kau tahu, Korea Selatan punya standar cantik tersendiri, bila poinmu tidak sampai 80%, fiks kau jelek dan butuh pisau bedah untuk mengubah penampilan sampai mencapai poin minimal.

Tinggi ideal itu minimal 167 senti, Sera 163 senti. Punya rambut panjang yang lurus, rambutnya Sera lurus tapi agak mengembang dan kering. Wajah kecil, tapi wajah Sera bentuknya oval, kulit Sera putih tapi hidung kurang tegak, punya kelopak mata tapi bentuk bibir tidak masuk kriteria.

"Kenapa aku tidak secantik Sullyoon atau Yuna. Jangan berhayal secantik Wonyoung!" bentak Sera pada dirinya sendiri, mengingat daftar Idol wanita yang mencapai standar nyaris 100%.

Ditengah kegaulan hidup tidak penting itu, teman baiknya datang membawa kabar gembira.

"Nih, ada lowongan pekerjaan," katanya, menyodorkan selembar curriculum vitae diketik rapi dan diprint pakai kertas A4 tebal yang mengkilap. "Cukup bawa ini saja ke pihak HRD."

"Wah, Eunhye, kau memang yang terbaik. Makasih ya." Sera memeluk Eunhye sampai nyaris tercekik, gadis itu megap-megap di antara lengan Sera yang memeluk erat.

"Iya, tapi temanmu ini jangan dibunuh juga!" Eunhye mau kesal, tapi tidak jadi sebab teman baiknya cuma ada satu.

"Dapat dari mana?"

"Hoseok oppa," jawabnya. "Kau tahu 'kan, dia itu agen pekerjaan, jadi aku menemuinya dan minta dicarikan kerjaan untukmu. Nah, dia bilang cuma ini yang cocok untukmu karena tidak ada syarat pendidikan tinggi atau semacamnya. Hanya tercantum, perempuan lajang umur 23 tahun yang tahu cara membaca dan menulis untuk bekerja sebagai pelayan rumah."

"Ya, aku!" Sera menunjuk dirinya sendiri dengan lesu.

"Temui dia di RKIVE Tower, lantai 27, jam 8 besok pagi. Jangan terlambat." Eunhye mendorong selembar sticky notes merah berisi alamat lengkap, termasuk nomor bus menuju tempat tujuan.

Begitulah perubahan rencana hidup Sera yang awalnya nyaris putus asa, menjadi semangat berkat teman baik yang selalu ada saat sedang susah atau pun senang. Karena itulah jumlah teman seperti Lee Eunhye cuma satu, limited edition.

Tuan Kim dan Rahasia KecilnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang