1

319 122 25
                                        

👑 🦊 👑

👑 🦊 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Siang itu Seokjin duduk di balik meja kasir bersama setumpuk bon dan kalkulator, kesibukan di kedai menguras waktu dan energi sampai nyaris habis. Kendati demikian, Seokjin senang saat kedainya ramai seperti hari ini padahal diluar masih hujan salju.

Selepas makan siang, Seokjin menyempatkan menghitung bon sebelum kembali membantu staf di dapur. Seokjin masih mengelola sendiri ramyeon meski ada dua staf yang membantu, Eunhye dan Sera sering datang selepas keduanya selesai bekerja. Dulu Raina juga kerap datang, tetapi sekarang gadis itu sudah tidak berada dijangkauannya lagi.

"Oppa!"

Seokjin menoleh ke asal suara, Eunhye berdiri di muka pintu. Gadis itu tersenyum lebar, seraya membersihkan sisa salju yang tertinggal dipakaian dan rambut. Seokjin memperhatikan Eunhye sedikit lembab, menghela napas panjang tiap kali mengingat Eunhye selalu malas pakai payung kalau sedang musim hujan atau salju.

"Kenapa tidak pakai payung, kalau kau sakit bagaimana, Eunhye?!" Seokjin berkacak pinggang.

"Cuma lembab sedikit kok, cukup minum teh hangat aku pasti baik—" kalimat Eunhye tertahan, jari-jari hangat Seokjin membingkai kedua pipinya yang pucat.

"Sudah sedingin ini, masa saja cari alasan."

Eunhye mengerjab, menjauhkan jemari Seokjin dari kedua pipinya yang kini mulai menghangat.

"Oppa pasti tahu, dari dulu aku malas pakai payung." Eunhye tersenyum gugup, lalu buru-buru melewati Seokjin menuju dapur dan menyeduh secangkir teh.

Seokjin melihat Eunhye sudah sibuk di dapur. Dia ingin kembali ke meja kasir tetapi atensinya malah tertuju pada seorang pria yang baru saja melewati pintu, pesan dua mangkuk ramyeon.

"Hoseok, tumben mampir ke sini?" tanya Seokjin, memperhatikan Hoseok yang kini tersenyum kelewat lebar.

Jung Hoseok adalah pria 35 tahun, duda santai beranak satu. Berprofesi sebagai agen penyalur pekerja, dia mencarikan pekerjaan untuk Eunhye dan Sera. Selain itu Hoseok membuka usaha rental mobil kecil-kecilan, Seokjin pernah menyewa mobil dari Hoseok sewaktu dia dan Eunhye mendatangi gedung pernikahan Sera waktu itu.

"Ah, itu, sedang ada urusan dekat sini. Kebetulan kulihat Eunhye mampir, jadi aku mampir juga." Senyum Hoseok terulas lagi, kali ini sedikit kaku dan tertata, lalu mengulum senyumnya sampai habis saat Seokjin menatapnya kelewat lurus.

Biasanya mereka bertemu kalau butuh sewa mobil atau pekerjaan, bukan tipe orang dekat yang saling membantu karena ikatan pertemanan. Betapa aneh rasanya melihat Hoseok mendatangi kedai tanpa diundang, mengenakan kemeja biru cerah, rambut ditata rapi dan pakai sepatu.

Padahal Hoseok selalu pakai sandal, kaos oblong dan celana sedengkul, petantang-petenteng di sekitaran pasar untuk menawarkan jasa sewa mobil. Kantor agen pekerjaan yang dia punya ada di luar pasar, di antara ruko-ruko yang berjejer di sepanjang area pasar Gwangjang.

Tuan Kim dan Rahasia KecilnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang