Dandelion 46

14 21 0
                                    

Dua tahun yang lalu...

Seojin menatap bangunan di depannya dengan jengah, dia ingat melihat bagunan ini satu tahun yang lalu saat tidak sengaja menginjakkan kaki di sana untuk pertama kali saat tidak sengaja lewat bersama dengan ibunya dan kini dia di sini, karena perintah dari sang ibu juga. Dia harus bersusah payah daftar di sekolah menengah atas yang populer di Gyeonggi. Menghela nafas pendek, Seojin segera menutup pintu mobil, lalu beranjak dari sana dengan jinjingan tas yang mengeras di tangan, berjalan malas di tengah-tengah para murid yang menatap wajah tampannya.

Seojin bergegas masuk menuju koridor. Matanya menyipit, dia yang baru datang segera bertanya kepada dua sahabatnya yang bergeming tidak jauh dari papan pengumuman.

"Bagaimana? Apakah kita satu kelas?" tanya Seojin.

"Tidak," jawab Kian setelah keluar dari kerumunan.

Mijoo menggeleng pelan. "Sayang sekali," timpalnya dari arah lain, hoverboard miliknya berputar-putar di tempat. Dia kembali mengulum permen. Kian mencubit pipi Mijoo, membuat dia mendelik kesal saat dirasakan nyeri di pipinya. "Sakit, kau ini kurang ajar!"

"Aku tidak perduli, lagi pula kita akan bertemu saat jam istirahat," ucap Kian acuh, matanya bergulir saat melihat Won menjauh dari mereka begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata. "Won? Mau ke mana?" tanya Kian mencoba memekik padanya.

Saat mencoba menyentuh pundak Won, tiba-tiba saja seorang Gadis lewat di antara mereka berdua, membuat tangan dan tubuh Kian tertahan seketika. Gengaman itu melayang hampa.

"Ah, maaf," ucapnya dengan tubuh sedikit membungkuk. Surai indah miliknya terhempas ke belakang saat tertiup angin pagi.

Kian terpaku menatap paras cantik Gadis itu yang baru saja tersenyum padanya. Kian sadar akan dirinya, tapi aneh tubuh Kian tidak dapat bergerak. Kedua mata Kian masih mengekori kemana gadis itu pergi. Diletakkan tangannya di dada tanpa sadar. Terdengar suara aneh di dalam sana, berdentum keras dengan ritme cepat. Kian terkekeh saat sadar bahwa dirinya baru saja merasa jatuh cinta pada pandangan pertama.

'Gadis pertama di Dongtan, padahal ini baru hari pertama aku di sini. Bagaimana bisa secepat ini?' batin Kian seraya membayangkan wajah cantik itu sekali lagi.

"Kau kenapa?" Seojin dan Mijoo saling melirik, mereka tidak mengerti kenapa Kian tersenyum seorang diri di sana. Kian mengedik acuh, lalu segera merangkul kedua sahabatnya untuk berjalan ke dalam.

***

"Hai!" Won melirik sekilas. Dirinya sungguh tidak tertarik dengan orang yang mengatakan itu setiap kali bertemu. "Apakah aku boleh duduk di sini?" tanya seorang Gadis memecahkan keheningan di dalam perpustakaan.

Jari itu menunjuk bangku kosong di depannya.
Won memaksa mendongak kala asik tengelam dalam novel yang tengah dia baca, bola mata hazel itu berputar dengan suara dengus pelan yang berhasil lolos dari bibir membuat Gadis di depannya menekuk wajah saat tidak sengaja mendengar suara desis itu.

"Tidak boleh ya?" ungkapnya sedih.

Shin memutar tubuhnya. Namun, belum jauh kakinya melangkah, Won memanggil Shin untuk segera duduk bersama.

"Hei, duduklah!" ucap Won memperbolehkan Gadis itu.

Shin tersenyum dengan cepat dirinya kembali duduk di bangku yang ada di sana. Senyuman manis terulas di bibir tipis itu membuat wajah cantik itu terlihat sempurna.

"Buku apa yang kau baca?" tanya Shin penasaran, hingga dia merebut buku itu dari tangan Won sebab penasaran dengan sampul depannya. Pria bermata hazel itu jelas tidak menyukai perbuatan yang Shin lakukan. akhirnya tanga Won merebut kembali novel miliknya. "Ups, maaf. Kau sangat suka baca novel ya." Won tidak menjawab pertanyaan yang Shin lempar padanya, dia justru asik membaca novelnya kembali.

Dandeliar ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang