"untuk sesaat, aku lupa. Semesta itu milik Tuhan"
2022, 04 October
Hari membosankan benar-benar membosankan. Harus bangun pagi, mandi, sarapan lalu berangkat sekolah. Membosankan_-
Tangga demi tangga kuturuni menuju lantai satu. Tak ada yang menyiapkan sarapan hanya ada roti tawar dan selai kacang diatas meja makan. Jangankan sarapan, ucapan selamat pagi saja tidak ada.
Setelah memakan setidaknya selembar roti tawar sebagai sarapan. Lalu berangkat ke sekolah
°°°Hiraeth°°°
Pipp pipp
Suara klakson terdengar disepanjang gerbang sekolah. Sebagian besar murid memakai motor sebagai kendaraan menuju sekolah.
"LEO!!!" teriak seseorang memanggil namaku yang tak lain adalah gilang, Gilang Pratama Yuda
"datang juga lu" sahut ryan dibelakang gilang. Nama lengkapnya Raditya Ryan Mahendra.
Segera kuarahkan motor menuju tempat parkir. Murid-murid disana memandangiku sambil berbisik satu sama lain.
"Widih.. Tambah cakep lu" ryan mendangiku dari bawah hingga atas. "bakal saingan ama lu" ujar ryan melirik ke arah gilang
"bukan gua.. Tapi saingan devano hahahahah" balas gilang tertawa jahat
"Vano mana??" tanyaku mengganti topik pembicaraan
"biasa.. Palingan main cewek lagi"
°•°•°•
Ah, aku lupa. Hari ini adalah hari pertamaku bersekolah disini setelah pindah dari ibu kota. Lebih tepatnya kembali ke kampung halaman.
"hari ini kita kedatangan anggota baru dikelas kita"
Tanpa aba-aba semua mata mengarah padaku yang sedang duduk dibangku kosong paling belakang. Semua menatap ku dengan tatapan yang tak dapat kujelaskan pada kalian.
"Tolong perkenalkan diri terlebih dahulu" suara dari pak amir selaku guru matematika sekaligus wali kelas
"Hai, nama gua leo, Leo Candra Geotama. Panggil aja leo" kataku
"alamat??" tanya seseorang yang Ntah siapa
"Jalan XXX, perumahan XXX no.07C" Jawabku
"Punya pacar nggak??"
"ada pertanyaan lain?"
"punya pacar nggak??"
"sepertinya tidak ada ya" benar-benar menyebalkan bagaimana bisa dia bertanya hal yang tidak penting. Aku tak menghiraukannya lalu kembali duduk
Brakk!!
"gue nanyak lu punya pacar nggak sih?!!"
Benar-benar keras kepala, bahkan disaat ada guru ia masih berani bertanya hal yang sama sekali tidak panting. Juga pak amir yang diam saja, Aneh.
"this is privasy" jawabku pelan
"cukup chelsea.." pak amir yang akhirnya membuka suara.
"Tap-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth [on Going]
RandomKisah seorang pemuda yang "cacat?" bertemu dengan gadis tunanetra yang menjadi sasaran bully disekolahnya. Yang masih menjadi teka-teki penyebab kebutaan gadis itu. Akankah sang pemuda bernama leo berhasil membongkar teka-teki ini, dan menyelamatkan...