“dia pergi dengan tenang, namun lupa bahwa seseorang tengah menunggunya kembali”
-Satria-
2022, 09 December
"10 menit lagi"
Hari ini jumat, tersisa satu hari lagi ujian akan berakhir. Sekarang ujian Penjaskes, 10 menit lagi waktu ujian akan berakhir.
Cukup gampang bagiku karena menurutku mata pelajaran Penjaskes sama sekali tidak berubah sejak SD bahkan sampai SMA, ini cuma soal ingatan kita masing-masing. Tapi anehnya murid-murid perempuan terkadang membenci mata pelajaran ini. Entahlah..
Ujian sudah hampir berakhir tapi Aneska sama sekali tidak ikut serta dalam ujian. Benar juga, akan sulitnya baginya ikut ujian seperti ini. Kudengar ia akan di uji langsung oleh guru mapel masing-masing.
"5 menit lagi" ujar pengawas kembali mengingatkan.
Sebenarnya aku sudah menyelesaikan semua pertanyaan, hanya saja memeriksa apakah ada jawaban yang mungkin bisa saja salah.
Setelah sampai dihalaman terakhir, kurasa jawaban ku sudah cukup memuaskan. Lalu memilih beranjak berdiri mengumpulkan lembaran jawaban.
°•°•°•
"Berangkat sekarang?"
"Erlangga mana?"
"Udah dluan ke gym, latihan" jawab Devano selagi bersiap-siap memakai helm hitam khas miliknya
Pip pipp
Suara klakson dari mobil Dafa. Hari ini kami akan berkumpul di gym sesuai dengan perjanjian. Aku dan Devano akan menggunakan motor masing-masing. Sementara Dafa datang untuk menjemput Gilang dan Ryan.
"Lu lama amat sih b*ngke!" sungut Gilang tak sabaran
"Eh bocah.. Udah minta dijemput kagak terima kasih lagi lu" balas Dafa
"Bodo amat dah, buruan.. Sebelum si Erlangga ngamuk lagi" Ryan beranjak masuk kedalam mobil Dafa. Tak ingin ikut campur dalam perdebatan keduanya
°
"Hey what up bro!" seru Gilang melemparkan sebotol minuman kearah Erlangga. Ntah sejak kapan mereka jadi akrab
"Lu bolos ujian lagi?"
"Hm, cuma mapel penjaskes" balasnya dengan santai. Membuka tutup botol tanpa kesusahan.
Kami beralih keruang tunggu untuk berdiskusi.
"Gua yakin Kak Satria sudah merencanakan ini bahkan sebelum membuat perjanjiannya dengan erlangga" ujar Dafa penuh keyakinan
"Hm benar, apalagi kita tahu Kak Satria punya banyak koneksi dengan sekolah-sekolah lain" tambah Devano
"Sebelum itu, Dafa lu kan satu sekolah ama kak satria. Gimana dengan geng The guns Kak Satria" tanya Devano
Dafa menggeleng, "Semenjak teman-teman se-geng Kak Satria lulus, keknya geng itu juga ikut bubar deh. Terakhir kali geng itu tawuran sama anak Sekolah Panca sebelum Sandra tia.." jawab Dafa menggantung, matanya mengarah kepadaku namun lagi-lagi aku tak mengerti maksudnya
Keadaan tiba-tiba menjadi canggung. Kami saling menatap satu sama lain.
"Sayang banget… padahal tuh geng keren abis, gua aja mau gabung tuh geng" Celetuk Gilang, mencairkan suasana. Apa itu canda gurauan atau pun serius, sama sekali tidak ada yang peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth [on Going]
RandomKisah seorang pemuda yang "cacat?" bertemu dengan gadis tunanetra yang menjadi sasaran bully disekolahnya. Yang masih menjadi teka-teki penyebab kebutaan gadis itu. Akankah sang pemuda bernama leo berhasil membongkar teka-teki ini, dan menyelamatkan...