7

3.6K 389 5
                                    

Disinilah sekarang Luhan dengan kedua artisnya yang mengalami skandal bertemu dengan lay yang juga membawa kedua artisnya yang bersangkutan tersebut.

"Jadi? Bagaimana ini lay?" Ucap Luhan kesal.

"Aku juga belum dapat jalan keluarnya." Ucap lay.

"Sajangnim. Percayalah. Aku dan jaemin gak pernah ketemu." Ucap renjun dan diangguki oleh jaemin. Sedangkan nohyuck hanya diam saja melihat kebohongan dua orang ini.

"Gak ada jalan lain. Jalan satu-satunya adalah mengatakan pada media kalau kalian memang berkencan. Ini adalah jalan terbaik. Bukan begitu Luhan?" Ucap lay.

"Iya. Untuk saat ini. Itu adalah hal yang terbaik. Aku setuju dengan perkataanmu itu." Ucap luhan.

"Tapi? Bagaimana mungkin sajangnim itu akan buruk bagi karirku bukan?" Ucap renjun protes pada lay.

"Kau baru mengatakan akan buruk bagi karirmu bukan? Lalu kenapa saja kau renjun. Sekarang biarkan saja. Dan dengarkan aku, aku sudah mengeluarkan berita kalau kau akan segera hengkang dari dunia entertainment. Dan cara satu-satunya adalah membenarkan kalau kau dan jaemin berkencan dan kau memang melakukan itu untuk menikah dengan jaemin." Ucap lay.

"Itu tidak mungkin sajangnim." Ucap renjun kaget begitu pula dengan jaemin yang tidak habis pikir dengan perkataan Zhang sajangnim tersebut.

"Itu mungkin. Kau seorang aktor begitu pula dengan jaemin. Maka ini adalah hal yang paling penting. Karena bagaimanapun, untuk kali ini kalian harus bersandiwara pada media. Kalian bukan satu dua tahun di dunia entertainment ini. Jadi, lakukan semuanya dengan baik." Ucap lay.

"Tapi sajangnim. Apa tidak ada cara lain?" Ucap jaemin pada Luhan.

"Tidak ada cara lain untuk hal ini. Sejauh ini, ini adalah yang terbaik." Ucap Luhan.

"Kau mau bukan renjun? Sekarang jawab aku sebagai mommy lay, kakak dari ibumu." Ucap lay menatap renjun.

"Baiklah. Aku juga tidak bisa mengatakan apapun lagi. Baiklah untuk hal ini." Ucap renjun mencoba untuk tidak egois dan semoga saja jaemin tidak ingat mengenai kejadian tadi malam yang terjadi pada mereka berdua.

"Bagus. Kami akan mengeluarkan berita yang benar-benar resmi. Kalian berempat kali ini harus bisa memancing wartawan ke salah satu tempat." Ucap lay.

"Kemana contohnya?" Ucap renjun bingung.

"Contohnya bawa jaemin ke rumah pribadimu begitu pula dengan haechan bawa jeno ke apartemenmu. Simple bukan? Hari ini jadwal kalian berempat free. Jadi, lakukan sandiwara yang satu itu." Ucap lay yang diangguki oleh luhan.

"Apa?!" Kaget renjun dan haechan tidak habis pikir.

"Pergilah. Mobilmu masih ada di garasi yang sama tempat kau meninggalkan mobilmu saat itu renjun." Ucap lay.

"Harus dengan mobilku?" Ucap renjun lebih kaget lagi.

"Untuk saat ini iya. Aku harap kalian berempat bisa sangat bagus dalam sandiwara ini." Ucap lay.

"Baiklah. Aku duluan bukan? Tapi satu hal mommy jangan menghubungiku nanti. Aku benar-benar hanya akan istirahat saja." Ucap renjun lalu berdiri dari duduknya dan keluar lebih dulu dari ruangan lay.

"Tunggu apa lagi jaemin? Kejar sekarang." Ucap luhan dan jaeminpun langsung beranjak dari duduknya lalu pergi mengejar renjun.

Renjun yang telah separuh jalan hingga berada di depan lift yang belum terbuka langsung dicegat oleh tangan jaemin hingga tak sengaja renjun yang gagal menjaga keseimbangannya langsung menabrak dada bidang yang lebih besar.

"Akh! Ada apa sih?" Ucap renjun sembari memegangi kepalanya dengan tangan yang bebas.

"Maaf. Habisnya kau meninggalkanku begitu saja sih." Ucap jaemin.

"Hanya itu? Memangnya kau harus berdua denganku?" Ucap renjun kesal.

Ting!

Pintu lift terbuka dan mereka langsung berakting bahkan renjun langsung memeluk manja lengan jaemin.

"Ayo kita segera pergi." Ucap renjun tersenyum dengan sangat lebar lalu masuk kedalam lift tanpa memperdulikan banyaknya mata yang melihat mereka berdua bahkan memotret dia tidak perduli. Bahkan jaemin sempat tertegun beberapa saat karena senyum renjun yang memang sangat indah dan membuatnya semakin terlihat sangat indah.

Tapi seakan Dewi Fortuna tidak berada di pihak keduanya karena lift tidak bisa tertutup akibat jumlahnya yang kepenuhan.

"Saya akan keluar saja." Ucap salah satu karyawan lay itu.

"Tidak perlu. Kau pasti juga sedang terburu-buru. Saya punya cara lain agar pintu liftnya tertutup." Ucap jaemin lalu diapun langsung menggendong renjun ala koala, renjun yang kaget langsung melingkarkan tangannya pada leher sang dominan dengan mata yang membulat sempurna karena sangat kaget dengan perlakuan sih dominan.

"Apa yang kau lakukan?" Kesal renjun.

"Menggendong kekasihku memangnya apa lagi?" Ucap jaemin santai dan pintu lift pun tertutup dan renjun tiba-tiba merona dengan perlakuan jaemin itu hingga diapun menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher sang dominan karena malu pada semua karyawan juga malu pada sang dominan. Tapi dia tidak bisa menyembunyikan wajahnya dengan cara lain karena dia sedang di gendong. Bahkan detakan jantungnya benar-benar sangat kencang. Dia hanya berharap jaemin itu tidak mendengarnya begitu pula dengan jaemin yang kaget karena detakan jantungnya sangat kencang sekali secara tiba-tiba hingga dia berharap renjun tidak mendengar detakan jantungnya yang seolah-olah sedang berpacu. Intinya semoga kedua orang itu, segera menyadari kalau mereka sudah saling jatuh cinta sebelum terlambat. Semoga saja.













































πππ






















Up nih reader-nim😁
Maaf ya karena ngeghosting cukup lama untuk book ini😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan selalu ya😁
We love you💚😍😘


Seme & Uke (Jaemren/Renmin) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang