Jaemin dan renjun pulang dari apartemen milik Haechan sekitar pukul 02:00kst. Dan saat ini renjun akan segera menutup matanya dan menyelami dunia mimpi, tapi lagi-lagi kantuknya menghilang saat merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Tanpa menoleh pun dia sudah tau kalau yang memeluknya adalah jaemin. Beradu argumen dengan sih jung sialan jaemin ini hanya akan menghabiskan waktunya saja. Hingga renjun pada akhirnya hanya diam saja dan memutuskan untuk tidur. Sedangkan jaemin tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya pada renjun yang memang membelakanginya itu.
Keesokan harinya, jaemin merasa terganggu dengan suara ponselnya hingga dia membuka matanya perlahan dan melihat renjun yang masih terlelap dengan nyenyak bahkan sih mungil yang sangat merebut hatinya itu memeluknya ntah sejak kapan. lalu diapun mengambil ponselnya di nakas dan melihat nama sang kakak sulung.
"Hallo hyung?"
"Kau baru bangun?"
"Iya hyung, memangnya kenapa?" Datar jaemin.
"Pulanglah ke mansion utama. Aku sudah kembali dari canada kemarin. Kau harus datang karena aku merindukanmu."
"Baiklah." Ucap jaemin datar lalu diapun mematikan ponselnya sepihak. Dan merasakan renjun yang menggeliat hingga membuka matanya.
"Pagi injunie." Ucap jaemin dengan senyum lebarnya. Renjun hanya menatapnya bingung lalu menyadari kalau dia memeluk jaemin dan melepaskannya seketika lalu beranjak duduk diikuti oleh jaemin.
"Ada apa?" Goda jaemin.
"Tidak ada." Ucap renjun ketus lalu diapun segera masuk kedalam toilet untuk bersih-bersih. Sedangkan jaemin hanya terkekeh pelan melihat tingkah renjun yang semakin menggemaskan saja. Lalu diapun pergi ke kamar sebelah untuk mandi.
Beberapa menit kemudian, jaeminpun telah menunggu renjun dengan sarapan yang tersedia di meja makan. Renjun yang melihat langsung mendekat dengan wajah datarnya lalu duduk dihadapan jaemin.
"Ekhem."
"Ada apa?" Ucap jaemin menatap renjun.
"Sampai kapan kau berada disini?" Ketus renjun.
"Sampai seminggu kemudian. Kenapa?" Ucap jaemin datar.
"Kau menyebalkan. Pulanglah sekarang." Ucap renjun kesal.
"Aku memang akan pulang."
"Baguslah." Senang Renjun.
"Tapi hanya sebentar untuk menemui hyungku yang baru saja kembali dari canada." Ucap jaemin dan renjun sukses menatap kesal jaemin.
"Kau!" Tunjuk renjun.
"Aku akan usahakan pulang cepat sayang." Ucap jaemin tersenyum sembari menurunkan tangan jaemin yang menunjuknya.
"Enyahlah." Kesal renjun lalu diapun menyudahi memakan sarapannya dan duduk diruang tengah sembari menonton televisi. Jaemin tersenyum lalu menghampiri renjun dan diapun sedikit membungkuk dihadapan renjun yang duduk membuat renjun tidak bisa melihat layar televisi miliknya itu.
"Enyahlah. Aku sedang menonton." Kesal renjun sembari mempoutkan bibirnya.
Cup.
Renjun membulatkan matanya karena jaemin mencium bibirnya sesuka hatinya.
"Aku pergi dulu sayang. Kalau terjadi apapun beritahu aku. Mengerti Jung renjun?" Ucap jaemin tersenyum lalu diapun pergi begitu saja membuat renjun merutuki pria Jung itu dalam hatinya.
At. Apartemen Haechan.
Jeno dan haechan saat ini tengah sarapan bersama tanpa suara sama sekali.
"Haechan-ssi?"
"Iya?"
"Aku akan pulang sebentar hari ini."
"Apa terjadi sesuatu?"
"Tidak. Hyung sulungku pulang dari canada dan dia ingin menemuiku sebentar." Ucap jeno apa adanya.
"Hmm. Baiklah." Ucap Haechan mengerti.
At. Mansion utama Jung.
Jaemin dan jeno sampai bersamaan dan merekapun masuk kedalam mansion orangtuanya itu. Dan keduanya serentak melihat Mark, hyungnya yang menunggu di ruang tengah bersama jaeyong dan sungchan tentunya.
"Kalian datang?" Ucap Mark melihat kedua adik kembarnya itu.
"Hmm." Ucap jeno sedangkan jaemin hanya diam saja lalu duduk di sofa kosong.
"Dimana renjun? Kau tidak membawanya jaemin?" Ucap taeyong menatap jaemin.
"Dia sempat sakit dan baru saja sembuh. Aku tidak ingin dia sakit, makanya aku tidak membawanya mom." Ucap jaemin datar.
"Apa dia benar-benar sudah sangat sehat?" Ucap taeyong.
"Hmm." Angguk jaemin.
"Lalu jeno? Kenapa tidak bawa Haechan?" Ucap taeyong menatap jeno.
"Haechan ingin menemui orangtuanya Mom." Ucap jeno berbohong.
"Kalian benar-benar berkencan?" Ucap jaemin menatap kedua adik kembarnya.
"Tentu saja hyung, mereka berdua bahkan sangat bucin." Ucap sungchan ketus.
"Hyung bertanya pada mereka bukan padamu sungchan." Ucap Mark.
"Aku mengerti. Mianhe." Ucap sungchan ketus.
"Bagaimana?" Ucap mark melihat adik kembarnya.
"Kami benar-benar berkencan Hyung." Ucap keduanya serentak.
"Aku bahkan berencana menikahinya secepat mungkin." Ucap jaemin datar dan mampu membungkam perkataan Mark yang akan keluar dari mulutnya itu. Sedangkan jaeyong tersenyum senang mendengarnya.
∆∆∆
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Maaf up nya kelamaan😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Seme & Uke (Jaemren/Renmin) END✔
Fanfictionbxb homopobic jaemren area! hanya fiksi belaka gak suka? jangan dibuka Bercerita tentang aktor sekaligus penyanyi terkenal Huang Renjun dengan segala bentuk kebenciannya pada aktor yang menggantikannya mendapatkan Daesang Na Jaemin. Apa yang akan te...