S2~4

1.2K 109 3
                                    

Renjun saat ini berada didalam kamar yang ada didalam kapal pesiar milik keluarganya itu bersama dengan jaemin dan chenle, karena mendadak anak mereka tak mau berjauhan dari renjun.

"Mama?"

"Kenapa sayang?" Ucap renjun sembari mengelus kepala anaknya itu.

"Kenapa adek harus berada didalam perut Mama dulu?" Ucap chenle sembari menatap perut sang ibu yang masih sangat datar itu.

"Tentu saja sayang, dedek masih sangat kecil, jadi harus tetap berada didalam perut Mama sampai 9 bulan kedepan, sama seperti chenle dulu."

"Wah. Tapi bagaimana kalau nanti dedek nakal ma?"

"Dedek tidak akan nakal, Mama yakin itu." Ucap renjun tersenyum sedangkan jaemin hanya tersenyum mendengar semua perkataan anaknya dan istrinya itu.

"Lele sangat menggemaskan sayang." Ucap jaemin yang mendekat dan mengelus kepala renjun sedangkan renjun hanya menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan suaminya itu.

"Mama? Papa?" Keduanya lantas melihat kearah anak mereka itu.

"Apa lele boleh lihat perut Mama?" Ucap chenle polos dan renjun hanya mengangguk lalu diapun menaikkan keatas sedikit bajunya hingga perutnya yang masih datar itu terlihat. Dan chenle langsung mengelus perut ibunya itu.

"Dedek janan nakal ya, nanti Mama kasihan." Ucap chenle pada perut renjun membuat renjun tersenyum begitu pula dengan jaemin.

"Lele maunya adeknya laki-laki atau perempuan?" Ucap jaemin.

"Lele akan telima apapun papa, yang penting Mama dan dedek baik-baik saja." Ucap chenle dan renjun benar-benar tak tahan dengan anaknya itu hingga dia mengecupi kedua pipi chubby anaknya itu yang langsung tertawa karena kelakuannya.

"Mama geli." Ucap chenle dan renjunpun berhenti lalu diapun tidur bersama dengan chenle disebelahnya.

"Ayo kita bobok, Mama mendadak sangat mengantuk."

"Hmm." Angguk chenle lalu diapun memeluk sang ibu dengan tangan kecilnya lalu keduanya tertidur begitu saja, membuat jaemin menggelengkan kepalanya karena sepertinya hibernasi renjun benar-benar akan dimulai lagi di kehamilan keduanya dan dja tak bisa pungkiri kalau chenle juga jadi suka hibernasi seperti istrinya itu.

"Selamat tidur dunia ku." Ucap jaemin lalu diapun mengecup kening renjun juga chenle secara bergantian lalu keluar dan diapun menuju salah satu ruangan yang ada di kapal pesiar itu, dimana terlihat jeno sedang bermain dengan anaknya. Atau menemani anaknya bermain saat ini.

"Renjun tidur jaem?" Ucap jeno yang menyadari kedatangan kembarannya itu.

"Hmm, seperti masa hibernasinya akan kembali lagi jeno." Ucap jaemin datar.

"Chenle?"

"Dia juga ikut tidur,kurasa chenle memang lebih menuruni renjun."

"Aku malah bersyukur jaem, kalau chenle menurunimu akan terlihat mengerikan. Wajahnya sangat cantik dan menggemaskan tidak cocok jika memiliki sifat sepertimu." Ucap jeno dan jaemin hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Oh iya jaem?"

"Hmm?"

"Apa kau merasa Mark Hyung seperti menyembunyikan sesuatu? Dia terlihat tidak senang dengan kehamilan Jung woo Hyung, tapi ini hanya prasangka ku saja " Ucap jeno dan jaemin hanya menatapnya saja.

"Dydy!" Teriak sih kecil jie yang membuat jeno langsung melirik anaknya dan menggendongnya.

"Jie kenapa?"

"Cucu." Ucap jie sembari memperagakan dengan jempolnya. Membuat jeno tersenyum seketika.

"Baiklah, ayo kita buat susu. Aku kedapur dulu jaem." Ucap jeno yang langsung diangguki oleh jaemin begitu saja.

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

Jaemin melihat ponselnya yang tertera nama dari salah satu asistennya saat ini.

"Ada apa?"

"...."

"Kau yakin?"

"..."

"Tetap selidiki dia."

"...."

"Apapun yang kau dapatkan langsung beritahu padaku."

"...."

Setelahnya Jaemin langsung mematikan ponselnya dan berusaha menahan amarahnya sebisa mungkin saat ini.

"Apa yang sedang kau sembunyikan Mark Hyung." Monolognya.





































∆∆∆






Up nih reader-nim😁
Maaf ya up nya kesamaan😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Seme & Uke (Jaemren/Renmin) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang