28 END!

2.6K 184 1
                                    



Telah sebulan sejak jaemin dan renjun pulang dari canada dan merekapun sudah mulai syuting dengan sangat lancar, hingga mereka mendapatkan libur dan menggunakan dengan baik. Dan acara pernikahan pun akan segera terjadi, hanya beberapa jam lagi, maka renjun akan resmi menjadi nyonya Jung. Bahkan semua media memberitakan pernikahan kedua keturunan pengusaha itu.

Sekarang semua tamu, baik dari kolega kedua keluarga juga dari kolega para artis juga datang, dan mengucapkan selamat untuk kedua mempelai yang berbahagia saat ini.

Sementara itu, renjun tengah berada di dalam ruang tunggu bersama dengan dejun, Haechan bahkan Jung woo juga datang ke acaranya karena dia memutuskan untuk kembali ke Korea agar tidak mengingat lagi luka yang benar-benar sangat dalam baginya itu.

"Selamat renjun. Kau sebentar lagi akan jadi nyonya Jung." Ucap dejun.

"Makasih ge. Gege sendiri kapan akan menyusul dengan Dery ge?" Ucap renjun.

"Kau doakan saja." Ucap dejun tersenyum.

"Selamat untuk kebahagiaanmu renjun." Ucap Jung woo tersenyum.

"Hmm, Hyung juga harus bahagia. Ingat itu." Ucap renjun menatap Jung woo dengan tatapan hangatnya.

"Hmm. Kalau begitu hyung keluar dulu ya. Hyung mau mencari udara segar dulu."

"Hmm, hati-hati Hyung." Ucap renjun tersenyum dan Jung woo hanya menganggukkan kepalanya lalu diapun langsung keluar dari ruang tunggu itu.

"Renjun, setelah menikah jangan banyak bertengkar dengannya." Ucap Haechan.

"Dia itu sangat menyebalkan Haechan. Lagian dia suka sekali membuatku marah" Ucap renjun.

"Tapi, kau tetap mencintainya bukan?"

"Tentu saja. Kalau tidak aku tidak akan mau menikahinya." Ketus renjun membuat Haechan dan dejun tertawa karena renjun sangat menggemaskan sekali jika di goda seperti saat ini.





















Sedangkan Jung woo berjalan-jalan di taman yang ada di depan gedung pernikahan itu, hingga dia duduk di bangku taman itu dan menatap langit.

"Lucas, apa kau melihatku yang berusaha bahagia dari atas sana?" Monolog Jung woo. Disaat bersamaan diapun melihat sapu tangan lalu menatap orang yang memberikannya sapu tangan.

"Kau menangis. Ini, kau bisa menggunakan sapu tanganku."

"Tidak masalah."

"Jangan menolak. Ambillah " dan Jung woo hanya mengambilnya saja lalu diapun menghapus airmatanya dengan sapu tangan itu. Sementara pria itu duduk disebelahnya.

"Kenapa kau menangis sendirian disini? Bukannya kau salah satu keluarga dari Nakamoto?"

"Ne." Angguk Jung woo.

"Aaa, aku dari keluarga Jung. Aku kakak sulung jaemin."

"Aaa. Aku Mark Jung, dan kau?"

"Kim Jung woo."

"Salam kenal kalau begitu." Ucap pria yang ternyata Mark sembari tersenyum.

"Ne, makasih untuk sapu tangannya. Aku pasti akan mengembalikannya."

"Hmm. Kau tenang saja."




















Beberapa menit kemudian, terlihat jaemin sangat tampan lalu renjunpun berjalan dengan sang otusan mendekat padanya lalu yutapun memberikan padanya.

"Jaga anak saya jaemin. Jika kau sudah tidak menginginkannya lagi, maka kembalikan padaku secara baik-baik." Ucap yuta.

"Saya tidak akan melakukan itu otusan. Aku akan selalu mencintainya." Ucap jaemin dan yuta hanya mengangguk lalu duduk disebelah sang istri.

Lalu kedua orang itupun saling bertatapan dan berpegangan tangan.

"Silahkan ucapkan janji pernikahan."

"Saya Jung Jaemin, mengambil engkau sebagai istri saya, untuk menemaniku dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, dan akan mencintainya sampai akhir hayat."

"Saya Nakamoto Renjun, mengambil engkau sebagai suami saya, untuk menemaniku dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, dan akan mencintainya sampai akhir hayat."

"Selamat kalian sudah sah menjadi suami-istri, silahkan pasangkan cincinnya."

Lalu jaeminpun memasangkan cincin lebih dulu pada renjun begitu pula sebaliknya.

"Silahkan cium pengantin mu."

Jaemin menarik renjun mendekat dan merekapun saling bertatapan.

"Selamat datang nyonya Jung." Renjun tersenyum mendengarnya lalu keduanya pun saling berciuman di iringi tepukan tangan semua yang hadir di acara bahagia mereka berdua..

"Silahkan lemparkan bunganya."

Jaemin dan renjunpun bersiap melemparkan bunga.

"1.2.3." lalu keduanya melemparkan buket bunga pengantin itu. Dan berbalik. Lalu merekapun tersenyum melihat yang mendapatkannya adalah jeno.

"Haechan aku tunggu undangan pernikahanmu dengan jeno." Ucap renjun tersenyum. Sedangkan Haechan sudah memerah dan memeluk jeno karena sangat malu.

"Aku pastikan akan segera melamar sahabatmu renjun ." Ucap jeno tersenyum dan jaemin hanya menggelengkan kepalanya sembari merangkul mesra pinggang istrinya itu.
















































END.

Sudah end ya reader-nim😁
Maaf jika tidak sesuai dengan keinginan kalian😁
Tapi, makasih atas dukungannya ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Seme & Uke (Jaemren/Renmin) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang