27

1.8K 179 1
                                    



Sudah hampir empat hari Renjun dan jaemin berada di Canada bahkan jaemin juga sudah semakin dekat dengan Paman dan bibinya membuat renjun benar-benar sangat kesal sekali. Kenapa pula jaemin harus dekat dengan keduanya. Diakan tidak suka. Itulah yang ada di batin dan pikiran renjun.

Hari ini adalah hari yang di nanti-nanti oleh keluarga Kim khususnya Jung woo, bahkan yuwin, lay, Suho dan dejun sudah bersiap begitu pula dengan jaemin dan renjun. Mereka sekarang tengah berada di Gereja terdekat dan semua tamu yang diundang untuk menyaksikan pengucapan janji suci itu sudah datang. Bahkan Jung woo sedang menunggu dengan sangat cemas di dalam ruangan bersama dengan dejun dan renjun.

Tapi sudah satu jam berlalu, belum juga dimulai acara pemberkatannya, hingga pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok jaemin.

"Ada apa jaemin?" Ucap dejun.

"Kenapa kau kemari tuan Jung?" Ketus renjun.

"Paman dan bibi Kim mengatakan kalau Lucas Hyung belum juga datang dan dia menyuruhku mengatakan pada Jung woo Hyung untuk mencoba menghubunginya." Ucap jaemin datar.

"Kenapa bisa dia belum datang. Apa yang terjadi padanya?" Ucap Jung woo semakin mencemaskan keadaan calon suaminya itu, lalu diapun mengambil ponselnya dan menghubungi Lucas.

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

"Maaf nomor yang ada tuju tidak bisa menerima panggilan. Silahkan hubungi beberapa saat lagi."

Jung woo semakin panik dan mencoba berulang kali tapi tetap sama membuatnya semakin cemas.

"Hyung tenanglah. Mungkin ada macet." Ucap renjun menenangkan Jung woo.

"Iya Hyung, renjun benar. Kau harus tenang." Ucap dejun.

Ceklek.

Keempat orang itu langsung melihat kearah pintu terbuka dimana ada sulay, yuwin, dan keymin yang masuk dengan raut yang tidak bisa dibaca.

"Ada apa mom? Dad?" Ucap dejun.

"Lucas ge sudah datang kan ma? Otusan?" Ucap renjun.

"Jung woo-ya. Kau harus sabar ya sayang " Ucap Taemin lalu diapun langsung memeluk Jung woo yang tidak mengerti kenapa ibunya menangis membuat perasaannya tidak tenang.

"Ada apa mom? Kenapa kau menangis?" Bingung Jung woo.

"Jung woo, tadi orangtua Lucas mengabari. Lucas mengalami kecelakaan pagi ini, dan dokter menyatakan dia tiada barusan." Ucap Taemin setelah melepaskan pelukannya pada sang anak.

"Gak mungkin mom hiksss... Itu gak mungkin hiksss... Aku akan bertemu dengan Lucas mom." Ucap Jung woo menangis tapi key menahan anaknya itu.

"Kita pergi bersama." Ucap key lalu mereka semua pergi bahkan renjun juga sama.
















_________________




















Disini sekarang semuanya berada dimakam dengan batu nisan bertuliskan Huang Lucas. Semuanya bersedih bahkan renjun juga sama karena nasib kakak sepupunya yang sangat malang sekali.

"Lucas hiksss... Kenapa kau tega meninggalkanku hikss... Kenapa hikss... Kenapa kau harus pergi Lucas hikss... Kenapa." Ucap Jung woo sembari menangis dan menangis. Renjun hanya mengelus bahu Jung woo agar kakak sepupunya itu tenang dan merekapun berusaha membawa Jung woo untuk kembali pulang.








Malamnya suasana masih sangat sendu, akhirnya mereka memutuskan menemani Jung woo untuk meminum wine walaupun renjun tidak akan kuat tapi dia memutuskan untuk ikut. Hingga beberapa jam kemudian, semuanya sudah mabuk kecuali para dominan.

"Jaemin, tolong bawa anakku ke kamar kalian." Ucap yuta.

*Ne otusan. Aku duluan." Ucap jaemin lalu menggendong renjun dan pergi menuju kamar yang mereka tempati.

Di dalam kamar.

Jaemin menurunkan renjun secara perlahan tapi renjun kembali duduk dan menatap jaemin dengan mata sendu nya.

"Kau butuh sesuatu injunie?"

"Nana hiksss..." Ucap renjun tiba-tiba menangis membuat jaemin kaget dan langsung memeluknya.

"Kenapa sayang? Ada yang sakit?" Ucap jaemin cemas.

"Nana hiksss... Kasihan Jung woo Hyung hiksss... Dia harus kehilangan calon suaminya hikss..."

"Ini takdir sayang. Tidak masalah, kita harus mendukungnya biar dia bisa kembali seperti sedia kala." Ucap jaemin. Renjun hanya diam lalu diapun melonggarkan pelukannya dan menatap jaemin.

"Kau tidak akan meninggalkanku seperti itu kan Nana? Kau tidak akan pergi sebelum kita menikah bukan? Kau akan selalu bersamaku kan?" Ucap renjun dengan airmata yang terus mengalir.

"Hmm, kau tenang saja. Aku akan selalu bersama denganmu. Aku tidak akan pergi jika bukan bersamamu. Tenanglah." Ucap jaemin lalu kembali memvawa renjun dalam dekapannya.





















At. Korea.

Haechan memasuki apartemennya dan kaget melihat banyaknya lilin juga taburan bunga mawar. Diapun menyusuri hingga sampai di meja makan dimana dia melihat jeno yang menunggunya.

"Jeno? Ada apa dengan ini semua?" Kaget Haechan. Jeno hanya tersenyum tanpa menjawab apapun dan membukakan kursi untuk Haechan duduk. Haechan hanya menuruti saja.

"Jeno sebenarnya ada apa ini?" Bingung Haechan.

"Aku tidak mau berpura-pura menjadi kekasihmu lagi Haechan."

"N—ne?" Jeno lantas kembali berdiri dan memutar kursi Haechan hingga Haechan berhadapan dengan jeno yang berjongkok dihadapannya.

"Haechan, aku sudah tidak ingin berpura-pura lagi. Aku jatuh cinta padamu. Aku mencintaimu. Apa kau mau menjadi kekasihku yang sebenarnya?" Ucap jeno. Haechan kaget tapi dia tidak bisa mengelak lagi karena dia juga mencintai jeno.

"Bagaimana Haechan? Apa kau mau?" Ucap jeno kembali.

"Ya. Aku mau jeno." Ucap Haechan tersenyum.

"Makasih Haechan." Ucap jeno lalu diapun langsung memeluk Haechan yang senang hati dibalas oleh Haechan. Dan setelah beberapa menit, mereka melonggarkan pelukan mereka berdua dan menatap satu sama lainnya. Dan keduanya mendekat lalu kedua belah bibir itupun menyatu hanya menyatu untuk menyalurkan perasaan satu sama lainnya.



















∆∆∆







Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
Beberapa chap lagi book ini tamat ya reader-nim😁
Gak terasa banget😁
Makasih dukungannya ya😁
We love you💚😍😘

Seme & Uke (Jaemren/Renmin) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang