Keesokan harinya renjunpun menggeliat dalam tidurnya karena merasa sangat terganggu akibat sinar matahari yang bersinar sangat terang hingga dia berbalik dan mengusak pada dada bidang jaemin.
Jaemin yang merasakan usakan pada dadanya langsung membuka matanya secara perlahan lalu diapun melihat renjun yang seperti kucing mengusak pada majikannya. Lalu diapun tersenyum dan mengelus kembali kepala renjun yang ajaibnya langsung membuat renjun kembali tidur dan masuk ke alam mimpinya. Lalu jaeminpun mencuri ciuman dari bibir itu lalu membersihkan dirinya dan berniat untuk membuat sarapan mereka berdua.
Setengah jam kemudian renjunpun kembali menggeliat dan akhirnya membuka matanya lalu sadar kalau dia telah berada didalam kamarnya. Dirumahnya pribadi. Lalu diapun duduk dan mengacak-acak rambutnya lalu keluar dari kamarnya menuju dapur karena dia sangat membutuhkan air minum akibat terlalu banyak minum dan meladeni seorang seo haechan.
Saat di dapur, jaemin kaget melihat renjun berjalan kearahnya tapi sepertinya dia tidak sadar kalau jaemin berada disana. Jaemin hanya melihatnya dalam diam dan tersenyum karena renjun sangat menggemaskan saat ini.
"Dia benar-benar sangat menggemaskan." Gumamnya.
"Soobin. Cepatlah memasak aku sudah sangat lapar. Kalau jadi manager itu jangan lelet." Ucap renjun lalu meminum airnya tanpa menutup pintu kulkas itu. Renjun merasa bingung kenapa soobin tidak menjawabnya aneh sekali.
Dan sedetik kemudian, diapun kaget karena ada tangan yang melingkar di pinggangnya.
"Siapa soobin injunie? Kau tidak ingat aku bersamamu dari tadi malam?" Ucap jaemin dengan deep voice nya dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher renjun hingga membuat renjun meremang seketika.
"Jung Jaemin? Kenapa kau bisa ada disini?" Ucap renjun kaget lalu mendorong jaemin hingga pelukan dari pria itu terlepas dan menatapnya dengan sangat tajam.
"Kau tidak ingat? Tadi malam kau melarang ku pergi." Ucap jaemin.
"Benarkah? Sepertinya tidak begitu." Ucap renjun mencoba mengingat kejadian tadi malam tapi sayangnya dia tidak ingat apapun.
"Sudahlah injunie. Kau ini. Pokoknya jangan minum kecuali denganku. Awas saja kalau sampai kau minum dengan orang lain terutama seme." Ucap jaemin kesal.
"Kenpaa begitu?" Kesal renjun.
"Kau tidak ingat kalau kau menyatakan perasaanmu padaku tadi malam? Dan sekarang kita sudah berkencan. Tanpa kepura-puraan sama sekali." Ucap jaemin.
"Apa?!" Kaget renjun lalu menutup mulutnya sendiri.
"Sudahlah. Sekarang kita harus sarapan. Dan sepertinya aku harus menghilangkan pengaruh alkohol dari tubuh kekasihku ini terlebih dahulu. Dengan begitu kau dapat mengingat semua yang terjadi tadi malam." Ucap jaemin menuntun renjun ke meja makan.
"Kau tidak melakukan hal yang aneh-aneh padaku bukan jung?" Ucap renjun kesal.
"Tidak." Ucap jaemin lalu memakan sarapannya lebih dulu.
"Lalu? Kenapa aku bisa memakai piyama." Ucap renjun curiga.
"Aku terpaksa menggantikan bajumu karena kau sangat tidak nyaman dengan bajumu yang tadi malam. Aku berani bersumpah atas nama orang tuaku. Kalau aku tidak melakukan apapun padamu." Ucap jaemin.
"Awas saja kalau sampai aku mengingat semuanya dan ternyata kau berbohong. Aku bersumpah akan membunuhmu detik itu juga Jung Jaemin." Ucap renjun dengan wajah marah yang terlihat sangat menggemaskan bagi jaemin.
"Hmm. Terserah kau saja." Ucap jaemin lalu memberikan lauk di piring renjun.
_______________
Sementara itu haechan terbangun dari tidurnya lalu diapun tersadar telah berada di kamarnya dan diapun memutuskan untuk keluar karena merasa sangat haus dan sedikit pusing akibat dari minum hingga teler semalam bersama dengan sahabatnya renjun.
Tapi, saat dia menuju pantri diapun di kejutkan dengan siluet pria yang sangat dia kenal, yah itu adalah Jung Jeno. Tapi, kenapa bisa ada di apartemen haechan? Bagaimana cara masuknya?
"Jeno-ssi?"
"Oh, haechan. Kau sudah bangun? Apa aku terlalu ribut?" Ucap jeno menatap haechan.
"Tidak juga. Aku bangun karena merasa sangat haus. Itu saja. Kau menginap disini dari tadi malam jeno?" Ucap haechan.
"Aaa tidak. Aku baru saja datang dan membawa beberapa bekal untuk sarapan denganmu. Karena kau sangat mabuk semalam. Dan mengenai kenapa aku bisa masuk kemari, karena tadi malam kau sendiri yang memberitahu kodenya padaku." Ucap jeno.
"Aaa, kalau begitu maafkan aku karena sudah merepotkan mu." Ucap haechan merasa tidak enak dan canggung seketika.
"Sudahlah tidak masalah. Sekarang ayo duduk dan kita sarapan bersama." Ucap jeno.
"Baiklah. Makasih atas sarapannya." Ucap haechan tersenyum canggung.
"Sama-sama haechan." Ucap jeno dengan tatapan yang sangat sulit di artikan oleh haechan bahkan jantung sialannya ini telah berdetak sangat cepat membuatnya semakin canggung bersama dengan jeno terlalu dekat seperti saat ini.
πππ
Up nih reader-nim😁
Semoga suka ya😁
Maaf karena up nya kelamaan😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Seme & Uke (Jaemren/Renmin) END✔
Fanfictionbxb homopobic jaemren area! hanya fiksi belaka gak suka? jangan dibuka Bercerita tentang aktor sekaligus penyanyi terkenal Huang Renjun dengan segala bentuk kebenciannya pada aktor yang menggantikannya mendapatkan Daesang Na Jaemin. Apa yang akan te...