Renjun merasa sangat senang sekali karena jaemin benar-benar pergi dari rumahnya walaupun hanya untuk beberapa saat kedepan, tapi setidaknya dia senang karena dia bisa lebih bebas dari tatapan tajam sih pria Jung menyebalkan itu. Sungguh renjun rasanya ingin sekali membuang mata yang selalu menatapnya itu.
Renjun sekarang benar-benar tengah asyik dengan membuat cake karena dia tiba-tiba menginginkan cheesecake hari ini, bahkan dia tidak menyadari pintu rumah yang terbuka karena asyiknya. Jaemin, orang yang membuka pintu rumah itu, mencari renjun dan tersenyum saat melihat renjun berada di dapur dengan bahan-bahan untuk membuat cake, bahkan pipi chubby itu sudah dihiasi oleh tepung. Jaemin mendekat secara pelan dan diapun memeluk renjun dari belakang, membuat sih empu yang dipeluk kaget.
"Kau?!"
"Aku rasa aku sangat merindukanmu. Makanya aku cepat kembali." Ucap jaemin sembari menghirup aroma tubuh renjun.
"Bisakah tidak mengagetkanku tuan Jung. Aku bisa mati lama-lama." Kesal renjun dan terus membuat adonan cakenya.
"Mian. Apa ada yang bisa aku bantu?" Ucap jaemin.
"Tentu saja."
"Apa?" Ucap jaemin semangat.
"Lepaskan pelukanmu. Aku tidak bisa bergerak bebas jika begini. Minggir." Ucap renjun kesal.
"Kalau itu tidak bisa." Ucap jaemin semakin mengeratkan pelukannya pada renjun.
"Kau benar-benar sangat menyebalkan Jung Jaemin." Kesal renjun.
"Aku juga mencintaimu sayang." Ucap jaemin tersenyum senang sedangkan renjun mencoba mengabaikan jaemin dan melakukan kegiatannya, dia bahkan harus membiarkan jaemin mengikutinya karena pria itu tidak mau melepaskan pelukannya sama sekali.
Beberapa menit kemudian, cake itu masak dan renjun langsung menyikut jaemin hingga pelukan jaemin padanya terlepas dan diapun langsung mengambil cake tersebut lalu memindahkannya ke piring, dan membawanya ke ruang tengah karena dia ingin menikmati cake ini dengan menonton televisi. Jaemin hanya tersenyum melihat tingkah renjun yang sangat menggemaskan walaupun sedikit sakit saat renjun menyikut nya tadi. Lalu jaeminpun mengambil segelas air karena renjun tidak membawa minumnya. Dan diapun langsung mendekat pada renjun.
Renjun hanya diam saat menyadari jaemin duduk disebelahnya karena segelas air yang lebih dulu diletakkan diatas meja olehnya.
"Makasih " Ucap renjun ketus karena mau bagaimanapun dia harus bersikap sopan pada orang baik.
"Sama-sama sayang." Ucap jaemin dan renjun sontak saja melihat kearahnya dengan beberapa sisa cream cake di sudut bibirnya. Membuat jaemin tersenyum senang.
"Lihat creamnya mengotori bibir kekasihku." Ucap jaemin sembari membersihkan langsung dengan tangannya. Renjun hanya diam terpaku karena perlakuan jaemin padanya itu. Bahkan jaemin sampai menjilat cream yang ada ditangannya.
"Manis." Ucap jaemin tersenyum.
"Kau sengaja bukan?" Kesal renjun.
"Maksudmu sayang?" Ucap jaemin tersenyum.
"Kau sengaja bukan ingin mem—" ucapan renjun terhenti karena jaemin mengecup bibirnya singkat dan membuat renjun memerah seketika.
"Kau?!" Ucap renjun sembari menunjuk jaemin.
"Aku tau itu. Aku juga sangat mencintaimu." Ucap jaemin tersenyum lalu menurunkan tangan renjun yang menunjuk nya itu.
"Kau benar-benar." Ucap renjun tidak habis pikir dengan kelakuan jaemin ini. Dan jaemin hanya terkekeh melihat wajah merenggut milik renjun yang sangat menggemaskan sekali.
∆∆∆
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Maaf juga up nya kelamaan😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Seme & Uke (Jaemren/Renmin) END✔
Fanficbxb homopobic jaemren area! hanya fiksi belaka gak suka? jangan dibuka Bercerita tentang aktor sekaligus penyanyi terkenal Huang Renjun dengan segala bentuk kebenciannya pada aktor yang menggantikannya mendapatkan Daesang Na Jaemin. Apa yang akan te...