10

3.7K 387 13
                                    

"A....apa?"

______________


"Aku mencintaimu." Ucap jaemin.

"Apa kau mabuk?" Ucap renjun tak mengerti.

"Iya. Aku mabuk kemarin malam dan bertemu denganmu lalu menciummu. Aku ingat semuanya renjun. Dan aku percaya kalau kau juga ingat semua itu." Ucap jaemin dengan tatapan yang tidak lepas dari renjun bahkan sekarang renjunlah yang terhimpit oleh dinding dan badan jaemin.

"Tidak. Aku tidak mengingatnya sama sekali." Ucap renjun mengalihkan pandangannya dari jaemin dengan wajah memerah yang sangat menggemaskan bagi jaemin.

"Benarkah? Kalau begitu. Tatap aku renjun." Ucap jaemin dengan depp voicenya hingga renjun akhirnya menatapnya.

"Kenapa? Kenapa lag---" seketika ucapan renjun terhenti karena jaemin telah membungkam bibir itu dengan bibirnya dan itu membuat renjun membulatkan matanya karena kelakuan jaemin itu. Hingga membuat kejadian kemarin malam berputar di ingatannya padahal dia telah berusaha untuk melupakannya.

Renjun tau ini tidak benar, dan diapun berusaha mendorong dada jaemin tapi jaemin tidak bergeming sama sekali. Dan renjunpun merasa jaemin semakin merengkuh pinggang ramping renjun dan memperdalam ciumannya bahkan menyertakan lumatan-lumatan kecil pada bibir manis itu.

Renjun yang merasa terbuai akhirnya menutup matanya dan mengalungkan tangannya pada leher jaemin. Jaemin yang menyadari hal itu membuka matanya dalam ciuman mereka lalu tersenyum di sela-sela ciumannya karena renjun yang berusaha membalas ciumannya.

Tanpa mereka sadari kalau ada yang mengambil gambar mereka berdua dari balik tembok.

Setelah acara berciuman itu, jaemin melepaskan lebih dulu dan melihat renjun yang mengais nafas dengan sangat terburu-buru.

"Kau benar-benar keterlaluan tuan Jung." Ucap renjun kesal.

"Maafkan aku. Tapi, perasaan itu benar adanya." Ucap jaemin menatap renjun dengan tatapan teduhnya.

"Jadi kau ingin aku seperti apa saat ini jaemin?" Ucap renjun.

"Biarkan aku membuatmu jatuh cinta denganku sampai drama itu selesai proses syuting." Ucap jaemin.

"Apa? Kau sudah tidak waras ya?" Kesal renjun.

"Anggap saja seperti itu. Tapi, aku tetap tidak akan berubah pikiran Nakamoto Renjun." Ucap jaemin yang kembali mengukung tubuh renjun.

Renjun kesusahan dalam menelan ludahnya karena perlakuan jaemin padanya saat ini. Dia benar-benar merasakan jantungnya akan melompat keluar. Sungguh berbahaya bagi jantungnya untuk berdekatan dengan jaemin. Jaemin juga merasakan yang sama tapi dia mencoba mengendalikannya dengan sangat baik agar terlihat tidak terlalu gugup. Padahal sejatinya dia sangat ingin sekali menyembunyikan diri karena berada di jarak sedekat ini dengan renjun setelah sesi berciuman mereka yang cukup panas sangat tidak baik untuk kesehatan jantung nya.

Kita berharap saja semoga semuanya tidak terlalu menunggu mereka dengan sangat lama karena sepertinya mereka tidak akan selesai dengan waktu yang cepat saat ini. Sepertinya akan sia-sia jika menunggu mereka berdua.










































πππ





















Maaf lama up nya reader-nim😁
Maaf kalau chapnya kependekan soalnya lagi buntu😁
Semoga suka dengan kelanjutannya ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan selalu ya😁
We love you💚😍😘

Seme & Uke (Jaemren/Renmin) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang