Disini sekarang renjun berada, diruangan yang masih sibuk dengan pembacaan drama yang membuatnya sangat kesal apalagi melihat siapa yang duduk dihadapannya. Kalau bukan karena penulis Byun yang menangis, mungkin renjun akan egois dan meninggalkan tempat ini tanpa perduli apapun. Toh dia juga bisa ganti rugi kan? Ayolah dia gak miskin hingga takut melakukan itu.
"Kenapa kau bisa ada disini? Kenapa malah hujan-hujanan?" Baca renjun pada salah satu bagian antara dia dan jaemin.
"Bukan urusanmu. Pergilah. Dan jangan mengatakan pada siapapun kalau kau melihatku dalam keadaan seperti ini." Baca jaemin sembari melirik sekilas pada wajah cantik yang terkesan datar itu. Dan jujur saja jaemin terpesona dengan wajah itu. Baiklah dia akan menarik kata-kata tentang dia yang tidak akan jatuh cinta pada uke dihadapannya itu.
"Jangan seperti ini? Kau terlihat seperti gelandangan."
Setelah itu pembacaan naskah berlanjut pada bagian renjun dan haechan.
"Ya!ya!ya! Nakamoto! Kau tau? Aku baru mengetahui kabar kalau jaemin dan beomgyu putus? Apa kau sudah dengar?" Baca haechan pada salah satu bagiannya dengan sangat hebo karena memang wataknya dibuat sangat hebo tidak jauh beda dari dia yang aslinya.
"Pantas saja dia menyusahkanku kemarin." Baca renjun pada salah satu bagiannya.
"Apa maksudmu Nakamoto? Siapa yang menyusahkanmu?"
Pembacaan naskah berlanjut pada jeno, haechan dan masih ada bagian renjun sedikit.
"Haechanie. Kau kemana saja? Aku mencari sejak tadi." Baca jeno pada salah satu kalimatnya.
"Aku hanya disini bersama dengan Nakamoto ini Nono." Baca haechan dengan suara yang di agyeokan sedikit.
"Sudahlah. Gue pergi. Bye bucin." Baca renjun pada salah satu bagiannya.
Dan selanjutnya masuk pada pembacaan naskah Hyunjin, renjun, dan jaemin.
"Hai Nakamoto? Bagaimana ajakan berkencanku?" Baca Hyunjin pada bagiannya.
"Aku tidak tertarik Hwang. Lepaskan tangan kotor mu itu dari bahuku." Baca renjun pada bagiannya dengan sangat kesal karena memang disuruh sangat kesal tidak jauh berbeda dengan moodnya saat ini.
"Ayolah Nakamoto. Kau akan tertarik setelah melakukan itu denganku." Hyunjin.
"Dasar otak mesum." Kesal renjun.
"Apa yang kalian lakukan?" Jaemin.
"Untunglah kau datang jaemin. Ayo kita makan siang bersama." Renjun.
Dan pada akhirnya mereka semua telah selesai membaca naskah drama itu. Dengan Chanyeol yang membawakan americano untuk semuanya.
"Ini minuman untukmu renjun." Ucap Baekhyun. Wah habis sudah renjun, masalahnya dia tidak bisa meminum dan tidak suka dengan americano.
"Saya tidak akan minum penulis Byun. Saya tidak bisa minum americano." Ucap renjun tersenyum.
"Ah, bagaimana ini? Kau jadi tidak dapat minum." Ucap Baekhyun tidak enak.
"Tidak masalah. Oh iya, jadwal ku masih ada lagi?" Ucap renjun melihat kearah dejun dan dejun langsung melihat kearah soobin.
"Kau ada janji makan siang dengan pengusaha Han karena akan menjadi model di perusahaannya." Ucap soobin. Mendengar nama itu, renjun semakin kesal dan merasa moodnya sangat hancur seketika.
"Baiklah. Kalau begitu, saya permisi duluan penulis Byun. Sutradara park." Ucap renjun lalu membawa naskah itu dan membungkuk pada semuanya dan berjalan lebih dulu diikuti oleh dejun.
Melihat kepergian renjun, jaeminpun melakukan hal yang sama.
"Apa aku punya jadwal lain sungchan?" Ucap jaemin ketus.
"Ada hyung. Jadwal untuk makan siang dengan pengusaha park." Ucap sungchan. Jujur saja jaemin ingin memaki adiknya itu karena bisa-bisanya dia tidak menolak permintaan menyebalkan dari uke menyebalkan itu.
"Baiklah. Saya juga permisi penulis Byun dan sutradara park." Ucap jaemin lalu berjalan lebih dulu dari sungchan.
••••
Di restoran mewah itu renjun tengah berada dihadapan pengusaha Han jisung itu hingga membuatnya kesal setengah mati. Rasanya dia ingin sekali membunuh orang ini. kalau bisa.
"Jadi? Anda kenapa ingin bertemu dengan saya?" Ucap renjun ketus.
"Ayolah renjun. Jangan ketus begitu. Aku bermaksud baik denganmu bukan? Kapan kau akan menerimaku?" Ucap hanjis.
"Aku tidak akan melakukannya. Kalau tidak ada urusan pekerjaan yang penting, saya permisi." Ucap renjun tapi hanjis langsung menahannya.
"Ayolah renjun jangan seperti ini. Apa kau ingin melihat aku membuat karirmu hancur?" Ucap hanjis.
"Silahkan saja. Lakukan seseukamu." Ucap renjun lalu menepis tangan itu dan pergi segera bersama dengan dejun.
Diperjalanan jaemin dan sungchan menuju restoran xxx untuk bertemu dengan jihoon, diapun melihat salah satu gedung yang memajang foto renjun sebagai brand ambassadornya.
"Wah, renjun memang sangat cantik dan menggoda hyung. Kau yakin tidak akan tergoda dengannya?" Ucap sungchan.
"Tentu saja." Ucap jaemin ketus.
"Kau aneh sekali Hyung. Renjun itu sangat cantik dan lucu. Lihat? Pesonanya benar-benar sangat keren sekali. Pantas saja dia jadi uke paling atas yang ingin dikencani para seme. Daya tariknya sangat kuat. Bahkan tubuhnya saja sangat menggoda walaupun kecil." Ucap sungchan yang langsung di hadiahi pukulan dari jaemin.
"Jangan bertingkah aneh-aneh lagi Jung. Kau benar-benar keterlaluan." Ucap jaemin ketus.
"Kau kesal? Kenapa? Apa karena kau tidak rela renjun bersama orang lain?" Ucap sungchan.
"Berhenti Jung Sungchan. Atau kau akan menerima amukanku." Ucap jaemin datar.
"Baiklah. Aku akan menyetujui kau dengan renjun. Setidaknya, kakak iparku jadi sangat cantik sekali. Aku akan rela mengalah dan menyukai yang lain saja. Aku akan pindah haluan pada haechan" Ucap sungchan dan jaemin tidak memperdulikannya dari belakang. Dia hanya sibuk memandangi foto renjun yang terpampang dan asik dengan lamunannya sendiri.
πππ
Maaf pendek reader-nim lagi bingung mau nulis apa soalnya😁😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Seme & Uke (Jaemren/Renmin) END✔
Fanficbxb homopobic jaemren area! hanya fiksi belaka gak suka? jangan dibuka Bercerita tentang aktor sekaligus penyanyi terkenal Huang Renjun dengan segala bentuk kebenciannya pada aktor yang menggantikannya mendapatkan Daesang Na Jaemin. Apa yang akan te...