kebenarannya (dua sembilan)

1.3K 138 16
                                    

Hallo. Setelah unpublish masih adakah yang nunggu...  Gak ada juga gak papa sih...😅. Soalnya...

Selamat membaca bagi kalian yang masih bertahan di cerita gak bagus ini.






Setelah bel istirahat berbunyi. Semua murid pun berhamburan keluar untuk pergi mencari makan. Berbeda dengan Siti saat ini malah mencari informasi keberadaan tentang Reza.

"Aldo!" panggil Siti keras.

"Hah ya," balas Aldo. Ia sedikit terkejut pasalnya tidak biasanya Siti memanggilnya.

"Lo ngapain ada di sini?" tanya Siti.

"Hah!" Aldo sedikit bingung dengan pertanyaan Siti.

"Hah heh hoh jawaban lo. Jawab dodol." Seloroh Sekar sambil memukul bahu Aldo.

"Ishh apaan sih loh. Ikut-ikutan mulu nih nenek lampir," ucap Aldo sambil mengusap bahunya yang terkena pukulan Sekar yang lumayan sakit.

"Apa lo hilang!" teriak Sekar bersiap memukul kembali Aldo.

"Eeee. Lo mau ngapain?" Aldo pun menahan tangan mencoba melindungi diri dari pukulan Sekar.

"Apa lo bilang tadi. Gue nenek lampir lo kali yang kakek lampir. Punya mulut kok kayak cewek dasar kakek lampir ishhh," ucap Sekar sambil berdesis kesal.

"Idih mana ada kakek lampir," balas Aldo memutar bola matanya malas.

"Bersik!" ketus Siti mengintruksi kedua beda gender yang sedang adu mulut itu.

"Uoh Siti maaf, apa tadi, lo nanya apa?" tanya Aldo kalem.

"Ngapain lo di sini?" Siti pun mengulang pertanyaannya.

"Gue di sini." Aldo menunjuk dirinya sendiri.

"Gue di sini ngapain ya. Belajar kali?" balas Aldo santai sambil menaik-turunkan alisnya.

"Dasar begoo lo!" Sekar pun kembali mengatai Aldo yang jawabannya gak sesuai.

Sementara Siti yang mendengar jawaban Aldo pun menghentakan kakinya kesal.

"Ishh. Gue gak akan basa-basi.  Kenapa lo ada di sini? sedangkan lo termasuk Anggota Aksara. Sedangkan Aksara sekarang itu lagi tawuran?" tanya Siti.

"Ouh itu. Gue gak ikut, tugas gue kan jagain lo dari para simpanan suami lo," balas Aldo dan hal itu membuat Siti mengangkat alisnya sebelah.

"Idih gak guna banget Siti di jagain sama lo. Yang ada lo itu parasit," ucap Sekar.

Siti yang mendapat jawaban itu dari Aldo pun merasa tidak puas. Hingga akhirnya pertanyaan dari Aldo pun membuat Siti tersadar apa yang di lakukannya.

"Emang ada apa. Lo nanya gue gak ikut tawuran gak bisanya?"

Bego banget sih. Bener juga kata Aldo gue ngapain nanyaiin kenapa Aldo ikut apa enggak. Itukan urusan dia. Batin Siti

"Terserah!" Siti pun memilih untuk pergi ke kantin mencari makan. Sekalian merefresh otaknya yang saat ini sedang tidak sinkron. Walaupun begitu tetap saja, entah kenapa perasaan Siti was-was dan tidak tenang.

Dan Sekar yang melihat Siti seperti tidak tenang pun mulai bertanya.

"Siti lo kenapa kayak yang was-was gitu?"

"Gak ada," balas Siti singkat Siti pun meminum jus yang sudah di pesannya.

"Gak ada gimana keliatan gitu," kata Sekar.

"Gue was-was takut ulangan dapat sepuluh," ucap Siti asal.

"Lah bagus dong dari pada dapat satu."

"Angka yang sempurna itu bukan angka satu dan nol tapi Sembilan."

Pernikahan Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang