pamit (empat dua)

1.9K 151 9
                                    

"Sayang aku udah siapin sarapan buat kita,"

"Hm."

Reza yang mendapat balasan hanya gumaman dari Siti pun menghembuskan nafasnya pelan. Ia tidak mengerti, kenapa sikap istrinya itu tiba-tiba saja berubah. Bahkan tatapan Siti kepadanya sangat berbeda. Membuat dirinya bergidik ngeri. Dalam hatinya, ia bertanya-tanya. Apa ia melakukan kesalahan yang tanpa disadarinya yang membuat Siti marah.

"Sayang aku ada salah ya?" tanya Reza pelan.

"Pikir aja sendiri!" balas Siti ketus.

Reza yang mendengar itu pun  mengetukan jarinya pada dagu. Mencoba berfikir apakah ada yang salah pagi ini.

"Sayang kamu makanannya gak suka ya?" tanya Reza melihat sarapan yang telah disiapkannya. Segelas susu dan juga nasi goreng yang terlihat aneh warnanya. Nasi goreng yang belum teraduk rata sehingga menampilkan warna putih dan juga sedikit hitam. Tapi menurutnya nasi gorengnya unik karena memiliki dua warna. Lalu apa yang salah.

"Gak peka!" balas Siti pelan. Kemudian ia pun memilih meminum susu yang sudah di siapkan ketimbang nasi goreng warnai-warni bikinan Reza.

Lalu ketika Siti meminum susunya, dia mengerutkan keningnya. Ia mencecap rasa susu tersebut. ia merasa ada yang beda dengan susu yang biasa ia minum. Apa mungkin susu yang diminumnya ini sedikit mahal? itu bisa jadi. Lalu tanpa banyak berperang batin ia pun menghabiskan susu tersebut.

Sementara Reza yang melihat Siti menghabiskan susu buatannya pun tersenyum senang.

"Sayang gimana susu buatan aku enak gak?" tanya Reza.

"Hm," balas Siti. Ia pun menaruh gelas kosongnya kembali ke meja.

"Yaang kamu kan udah punya susu? tapi kok minum susu."

Siti yang mendapat pertanyaan Reza yang mesum pun menatap Reza tajam.

"Reza!" teriaknya.

"Hehehe..." Reza yang mendapat teriakan itu bukannya takut malah tertawa. "Sorry." Ia mengangkat tangannya.

"Susunya rasanya beda, lo beli dari mana dan merek apa?" tanya Siti. Ia sangat penasaran, mungkin jika ia sudah di Jogja nanti akan membeli merek yang sama.

"Ouh itu. Jelas beda lah yaaang, susunya itu mahal, dan ini itu susu khusus buat program kehamilan," jawabnya santai.

Sementara reaksi Siti, ketika mendengar susu yang telah ia teguk habis itu adalah susu untuk program kehamilan pun menegang. Badannya terasa kaku. "Reza sialan!" Maki Siti. Mood paginya  hari ini benar-benar di uji. Ia tidak bisa membayangkan jika harus tinggal satu rumah dengan Reza dalam jangka waktu yang lama. Mungkin usianya tidak akan lama lagi.

"Apa? kitakan semalam habis proses pembuatannya. Nah sekarang kita tunggu hasilnya. Ok sekarang kamu cobain nasi goreng buatan aku," ucap Reza. Ia meraih sendok yang sudah ada didalam piringnya. Kemudian mengarahkan nasi goreng buatannya ke arah mulut Siti.

"Sayang buka mulutnya," pintanya.

"Enggak mau!" tolaknya. Siti sangat kesal dengan Reza hari ini.  Lihat dibalik kebaikannya ada rencana terselubung. Yaitu memberikan dirinya susu untuk program kehamilan. Ia tidak mau lagi menerimanya.

"Sayang kamu gak kasian sama calon anak kita. Mereka itu butuh nutrisi," ujar Reza.

Mendengar kata anak membuat Siti mengingat sesuatu. Ia dan Reza telah melakukan sesuatu semalam. Ia takut jika apa yang mereka lakukan membuahkan hasil. Sementara semalam mereka tidak menggunakan pengaman sama sekali.

"Reza sekarang juga lo belikan gue pil pencegah kehamilan," titah Siti dengan perasaan was-was.

"Apa!" teriak Reza ketika Siti memintanya untuk membelikan obat pencegah kehamilan.

Pernikahan Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang