Tawuran (sembilan)

1.9K 200 10
                                    





"Reza bibir lo kenapa?" tanya Al
Sedangkan Reza yang mendengar pertanyaan Al pun menjawab dengan bangga bahwa itu adalah hasil karya seni.

"Lo tau ini apa. Ini itu hasil tangan mulus bini gue. Bagus gak warnanya bisa berubah warna. Awalnya pink besok jadi ungu hebatkan,"

Al yang mendengar itu langsung saja tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha..."

"Gila lo!" ucap Al sambil memukul bahu Reza.

"Udah ah ayo kita siap-siap Zein sama yang lain udah mau pergi," ajak Aladin.

"Gue harap kali ini kita menang," ucap Reza sambil menyugar rambutnya kebelakang.

"Pastilah. Zein kan hari ini ikut," ucap Al kemudian Reza pun mengangguk.

"Lo bawa kan?" tanya Reza.

"Tenang ... Untuk itu gue selalu bawa kok," balas Aladin mengacungkan kedua jempolnya. Sambil menunjukkan sebuah pisau lipat kecil yang ada di saku celananya.

Rencananya hari ini mereka akan tauwran dengan sekolah SMA Taruna Bangsa. Dari kelompok Aligator, dan semua ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Dan anggota pun sudah bersiap-siap untuk itu, termasuk Reza.

Saat ini semuanya sudah berkumpul. Suasana tempat mereka melakukan aksi tauran saat ini sepi. Di sebuah jembatan pembatas antara desa dengan desa yang lain, akan tetapi jembatan itu tidak ramai seperti yang lain. Karena jembatan itu termasuk jembatan yang menurut kepercayaan dari warga sekitar itu sedikit angker.

Motor Aladin, Zein dan Reza sudah terparkir jauh. Dan mereka bertiga kini sudah mulai membentuk pormasi. Reza dibagain paling depan dan Zein serta Aladin dibagian posisi kedua. Hingga musuh yang mereka tunggu pun datang dengan membawa senjata yang berupa balok kayu.

"Di sini gak ada perjanjiannya membawa senjata!" teriak Zein sambil mengepalkan tangannya.

"Kita gak bawa senjata ini hanya balok kayu doang," ucapnya sambil menyunggingkan senyum liciknya.

"Dasar bedebah!" umpat Reza. Sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Seranggggg!" teriak dari arah lawan, dan semua anggota dari Aligator pun langsung saja menyerang dengan senjata.

"Kalian sedang apa?" baru saja mereka akan bersiap membalas lawan, tapi harus terjeda ketika ada satu orang siswi yang melihat aksi mereka.

Sementara Reza  dengan kepalan tangannya yang sudah mengudara, siap untuk memukul lawan  pun harus terjeda dan ketika mendengar suara yang sangat Reza hapal.

"Siti," gumam Reza menatap Siti dengan perasaan was-was.

"Mampus gue," batin Reza dan

Bughhh!

Hingga satu pukulan pun mendarat di wajah Reza dari musuhnya.

"Eh sial lo!" umpat Reza. Karena lawannya menyerang secara tiba-tiba.

"Hentikan!" teriak Siti sambil memejamkan matanya.

"Siti!" teriak dari pemimpin Aligator. Dia adalah siswa dari SMA Taruna Bangsa yang bernama Rian si ketua geng yang tidak pernah mengenal ampun.

"Pergi sekarang!" teriaknya. Sambil menatap Siti dengan tatapan menusuk.

"Yang harusnya pergi itu kalian. BUBAR!" Sentak Siti menatap satu persatu siswa yang ikut tawuran. Siti bisa perkirakan jika yang ikut dalam tawuran ini  lebih dari dua puluh orang.

Namun, tiba-tiba saja dari anggota Aligator ada yang menyerang Siti dengan sebuah balok kayu. kalau saja  Reza tidak menahan dengan tangannya . Mungkin saat ini Siti sudah pingsan terkena pukulan.

Pernikahan Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang