asing (empat enam)

1.7K 164 50
                                    

Setelah mengetahui bahwa dirinya saat ini tengah hamil. Wanita yang bernama Siti Xaquila Auristela itu memiliki begitu banyak pertanyaan dalam benaknya.

Berapa usianya saat ini?

Apakah ia sudah punya pacar?

Apakah anak yang dikandungnya saat ini anak diluar pernikahan?"

Seperti apa ia dulu apakah anak nakal yang tidak tau aturan? Sehingga ia hamil karena itu.

Dan jika ia sudah menikah di mana suaminya. Apakah ayah dari anaknya ini seorang lelaki yang tidak bertanggung jawab. Tapi jika itu memang benar. Dimana foto pernikahan mereka. Dan ia juga tidak mengenakan cincin pernikahan yang artinya ia belum menikah dan anak yang ada dalam kandungannya adalah hasil dari hubungan terlarang, tentu hal itu membuat perasaannya menjadi sesak.

Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Ia tidak berani mengatakan apapun kepada ibunya. Karena melihat air mata yang jatuh di pipi ibunya membuat semua pernyataan itu menguap. Ia takut jika apa yang ingin katakan meluaki hati ibunya.

"Kamu kenapa?" Tanya ibu Siti menyadarkan Siti dari pikirannya.

"Eh ibu,"

"Kenapa?" tanyanya lagi

Siti melihat wajah ibunya. Ia melihat banyak kesedihan didalam matanya. Apa mungkin penyebab kesedihan ibunya adalah dirinya.

"Ibu. Siti minta maaf jika dulu Siti adalah anak nakal yang tidak mendengar apa kata ibu," ucap Siti dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Siti minta maaf... Karena sudah mempermalukan ibu dan gak bisa buat Kalian bangga,"

"Apa yang kamu katakan nak," ibu Siti menggelengkan kepalanya.

"Aku sudah mempermalukan ibu dengan kehamilan ini,"

"Ya Allah sayang. Kamu tau. Kamu adalah anak kami yang sangat kami banggakan dan tidak pernah mempermalukan kami." ucapnya.

"Tapi bu,"

"Dengarkan ibu baik-baik. Kamu itu anak yang baik dan juga pintar. Bukan anak nakal atau lainnya. Kamu bisa lihat beberapa piagam dan mendali di kamar... Dan ini." Ibu Siti pun menunjuk beberapa piagam dan piala yang telah ia raih sewaktu sekolah dulu.

"Kamu dapatkan ini saat kamu sekolah dulu. Bahkan kamu mendapatkan beasiswa di sekolah negeri yang ada di Jakarta. Dan setelah lulus kamu mendapatkan beasiswa juga ke Jogja dan seharusnya kamu sudah ada di sana." Ibu Siti pun mengusap rambut Siti.

"Jadi jangan pernah berpikir seperti itu."

Siti yang mendengar ucapan ibunya pun percaya bahwa ia tidak seburuk itu dimasa lalunya. Akan tetapi apa yang terjadi pada dirinya saat ini mungkin itu adalah sebuah kecelakaan. Mungkin takdir sengaja menghapus ingatannya agar tidak mengingat hal yang buruk yang pernah di alaminya yang hanya akan membuat hatinya terluka.

"Sudah jangan banyak pikiran kasihan cucu ibu," ucap ibu Siti sambil mencium kening Siti dan memeluknya erat.

Beberapa bulan kemudian...

New York, Amerika.

"Mommy aku akan ke Indonesia hari ini," ucapnya.

"Untuk apa kamu ke sana?" tanya sang Mommy.

"Hari ini adalah ujian semester akhir. Reza mau liburan ke sana."

"Kamu boleh liburan kemanapun yang kamu tapi tidak untuk ke Indonesia?"

"Kenapa begitu. Apa ada yang salah bukankah kita tinggal di sana sebelumnya.
Tapi kenapa sekarang tidak boleh!" teriak Reza kesal dengan ucapan sang Mommy yang melarangnya untuk liburan ke Indonesia. Padahal di sana banyak spot liburan yang sangat indah terutama Bali. Reza ingin menghabiskan sisa liburannya di sana setelah tugas kuliah yang sangat numpuk di tambah dengan perusahaan neneknya yang harus ia emban.

Pernikahan Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang