kedatangan kedua orang tua Reza. (lima-lima)

1.1K 90 5
                                    

Seperti biasa. Sebelum jam kerja, Reza selalu memulai dengan aksinya. Yaitu, menggoda Siti. Setelah kejadian kemarin, dirinya membuktikan jika dirinya adalah ayah biologis dari Rezvan serta membawa saksi tentang hubungannya dengan Siti. Sikap Reza makin berani. Bahkan ia tidak segan mengakui Siti sebagai istrinya. Meskipun ingatannya belum kembali, ia yakin lambat laun semuanya akan terungkap. Akan tetapi Reza belum berpikir apa yang terjadi dengan dirinya itu di sengaja oleh orang lain.

"Selamat pagi istriku, bagaimana kabar calon anak-anak kita yang ada di dalam perut kamu. Mereka sehat kan? Gak kekurangan gizi kan?"

Reza melambaikan tangannya ke perut Siti dengan jarak satu langkah darinya.

"Kalau mereka kekurangan gizi. Kamu bilang ya. Biar nanti kita beli susu progam kehamilannya. Bila perlu kita beli sama pabriknya sekalian."
Siti yang mendengar ocehan pagi ini sudah tidak lagi mau menanggapinya.

Selama beberapa bulan bekerja dengan Reza. Ia sudah hapal dengan sikap Reza yang kurang waras itu. Yang sialnya dia adalah ayah dari anaknya. Rezvan, yang memiliki sikap sebelas dua belas. Ia tidak bisa menolak dengan bukti yang d berikan oleh Reza kemarin. Hasil tes DNA yang mengatakan jika Reza adalah ayah dari anaknya. Akan tetapi, dirinya sepenuhnya belum percaya jika dirinya sudah menikah dengan Reza. Dirinya seolah-olah melupakan apa yang pernah di katakan oleh kedua orangtuanya. Itu semua karena sikap Reza yang membuat Siti merasa mimpi mempunyai suami seperti Reza. Playboy cap kadal yang memiliki koleksi pacar dimana-mana.

"Pak, bisakah hari ini aja...." ucap Siti dengan sarat permohonan. "Bapak benar-benar serius. Saya bukannya apa. Hari ini ada kunjungan kedua orang anda, bapak Fadil dan ibu Laura." lanjut Siti.

Reza menegakan badannya. Lalu menatap Siti dengan serius.

"Ya ampun sayang. Aku kurang serius apalagi coba sama kamu. Kita itu udah punya anak. Kita..."

"Pak..." Siti langsung saja menyela ucapan Reza.

"Baiklah." Reza mengalah untuk hari ini. Tapi catat, untuk hari ini saja ia akan bersikap sedikit waras ketika orang tuanya berkunjung untuk melihat kondisi perusahaan yang di pimpinnya.

Sesuai dengan jadwal yang di beri tau oleh Siti. Bahwa hari ini dia akan kedatangan kedua orang tuanya dari Amerika setelah sekian lama.

Di lobi kantor.

Sepasang suami istri berpakaian formal dengan harga jutaan itu berjalan dengan angkuh, para karyawan yang melihat itu menunduk hormat. Siti sebagai asisten Reza ikut menyambut kedatangan orang tua Reza.

"Selamat datang mom, dad." Sambut Reza.

Ia merentangkan tangannya lalu memeluk keduanya ketika mereka berempat sudah ada di dalam ruangan milik Reza. Siti dengan sikapnya yang sopan dan juga cekatan. Menyiapkan segala apa yang di butuhkan oleh kedua orang tua Reza.

Sedangkan mommy Reza. Laura, dirinya menatap Siti dengan lekat. Samar ingatannya tertuju pada istri Reza waktu dulu yang mengalami kecelakaan. Dalam hatinya ia berkata. "Apa benar dia adalah istrinya Reza. Tapi kenapa? Sikapnya biasa saja."

Mommy Reza melepaskan kacamatanya.

"Ada yang bisa saya bantu Bu?" tanya Siti. Karena mommy Reza terus saja menatapnya.

"Tidak ada!" balas Laura dingin. Lalu kini perhatiannya beralih kepada Reza yang saat ini tengah menceritakan tentang dirinya selama memimpin perusahaan kecil ini.

"Daddy bangga sama kamu. Karena dengan waktu yang singkat kamu sudah bisa beradaptasi di sini."

"Apa yang daddy katakan. Tentu aku akan cepat belajar. Bukankah Indonesia adalah tanah kelahiranku meskipun aku tumbuh di Amerika."

Pernikahan Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang