rencana Siti (tiga lima)

1K 141 33
                                    





Saat ini Siti dan Reza sudah berada di rumah. Keduanya masih saling diam. Belum memulai percakapan apapun. Hingga akhirnya suara gumam Siti yang memulai percakapan mereka

"Hmm."

"Ada yang gue mau bicarakan sama lo. Dan itu tentang rencana gue ke depan_." Namun, belum selesai Siti mengatakan apa yang di ucapkan nya Reza sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Kamu mau ngekost. Aku gak izin," potongannyabcepat. Reza mengira Siti ingin membicarakan kembali tentang kejadian yang lalu.

"Gue belum selesai. Jangan potong ucapan gue," ucap Siti dengan datar.

"Ok-ok." Reza pun mengangkat kedua tangannya. Melihat wajah Siti yang tanpa ekspresi itu.

"Gue tadi di panggil ke ruangan kepala sekolah." Jeda Siti sebentar.

"Dan gue dapat tawaran melanjutkan sekolah ke Yogyakarta. Jadi ini yang mau gue bicarakan sama lo."

"Aku gak izinin kamu buat ambil itu beasiswa," tolak Reza mentah-mentah.

"Gue gak minta persetujuan dari lo. Gue hanya ngasih tau itu aja dan ini adalah keputusan gue," balas Siti dengan tegas. Ia merasa izin Reza tidak perlu ia butuhkan.

"Pokonya aku gak izinin. Kamu akan ikut aku kuliah ke Amerika." putus Reza. Ia sama sekali tidak menyukai rencana Siti yang ingin meninggalkan dirinya sendiri. Hidup Reza itu sudah sepi tanpa Siti. Lalu dengan Siti yang memilihnya pergi akan seperti apa hidupnya nanti akan sepi seperti apa. Seperti kuburan ouh Reza belum siap.

"Gue udah bilang kalau gue gak butuh persetujuan dari lo!" balas Siti dengan tegas.

"Tentu aja, kamu harus ada persetujuan dari aku. Aku ini suami kamu loh," debat Reza.

"Maka dari itu. Gue mau mengakhiri pernikahan gak jelas ini Reza. Gue mau raih cita-cita gue. Mari kita akhiri. Lagipula pernikahan kita itu gak sah!"

"Kata siapa gak sah?"

"Gue bilang barusan. Denger ya gue masih punya ayah jadi ketika gue nikah di waliin sama paman gue, ketika ayah gue masih hidup itu gak sah," jelas Siti.

"Ok aku ngerti. Tapi dengan kamu pergi ninggalin aku. Kamu gak sedih gitu. Gak punya perasaan banget. Sekarang aku mau nanya sama kamu. Sebenernya kamu suka gak sih sama aku. Cinta gak sama aku. Jawab yang sejujurnya?" Reza bertanya tentang perasaan Siti untuknya. Walaupun Reza tau perasaan Siti yang sebenarnya. Namun ia ingin mendengar langsung dari Siti. Walaupun kenyataannya pahit Reza tetap terima.

Sedangkan Siti yang mendengar pertanyaan Reza pun diam sejenak. Setelah apa yang mereka lalui. Bohong jika Siti tidak memiliki perasaan yang lebih. Walaupun Reza sendiri selalu membuat dirinya kesal. Tapi hal itulah yang membuat warna dalam hidupnya yang sangat monoton. Mungkin jika tidak ada Reza. Maka kisah SMA Siti akan berjalan seperti air yang tampak tenang.

"Lo mau jawaban apa dari gue. Jujur, setengah jujur atau kejujuran yang di balut pemanis kebohongan. Agar menetralisir kekecewaan lo terhadap gue." Siti memberi pilihan.

"Jujur. Bukan setengah kejujuran apalagi berbohong," pilihnya.

"Baiklah kalau lo mau kejujuran dari gue."

Reza pun menatap Siti dengan lekat. Ia tidak ingin kebohongan dalam jawaban Siti. Maka dari itu dengan menatap Siti maka Reza bisa menilai apa yang di katakan Siti itu jujur atau tidak. Dengan Siti yang mengajaknya secara tiba-tiba. Ia merasa ada sesuatu yang di sembunyikan Siti dan Reza tidak tahu. Karena Siti selalu menutup dirinya dari orang lain.

"Gue suka sama lo dari awal kita masuk," jawab Siti dengan jujur. Ia tidak munafik ketika pertama kali melihat Reza yang sedang jalan di koridor waktu itu yang sedang menggoda salah satu anak SMA Elang Wijaya. Dan pada saat juga untuk pertama kalinya mata mereka saling memandang. Yang membuat jantung Siti berdebar keras hingga membuat dirinya tertunduk malu.

Pernikahan Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang