pelet (lima puluh)

1.7K 212 54
                                    


Vote gak nyampe seratus. Komentar gak nyampe 50.

Ya sudahlah...

Yang dari Instagram udah mampir ke cerita ini makasih ya. Di tik-tok dan juga FB. Aku yakin sih kebanyakan dari fb ya. Karena di tik-tok aku jarang masuk fyp. Maklumlah aku gak bisa edit.

Dan Ig juga kemarin masuk reels dan ada dua orang yang mampir. Alhamdulillah... Makasih ya.😁😁

Boleh lah spam komentar.... Biar rame meskipun sedikit pembaca tapi aktif ya Bun...

Jangan lupa tinggalkan jejak....

Follow akun aku buat yang belum follow...

***

"Ikut aku," ucap Reza dengan serius. Siti yang mendengar itu pun tanpa banyak bicara mengikuti langkah Reza. Dan di sinilah mereka. Di taman rumah sakit. Yang tidak jauh dari ruangan Rezvan berada.

"Kamu punya pelet ya?" tanya Reza.

"Hah!" Siti tersentak kaget dengan pertanyaan Reza.

"Saya gak ngerti," balas Siti. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang Reza katakan.

"Nah itu. Aku juga gak ngerti, kenapa aku bisa langsung jatuh cinta sama kamu pada pandangan pertama. Kamu pake pelet ya."

"Bapak jangan ngaco deh," sanggah Siti.

"Siapa yang ngaco. Ini itu fakta. Aku jatuh cinta sama kamu pada pandangan pertama. Pasti kamu pake peletkan. Ayo ngaku, dan coba, kamu bagi peletnya sama aku. Biar bukan aku aja yang jatuh cinta sama kamu. Tapi kamu juga jatuh cinta sama aku." Reza pun mendekatkan wajahnya ke wajah Siti sehingga jarak di antara mereka hanya berjarak satu centi saja.

"Pak. Jangan bercanda, sekarang katakan, untuk apa bapak ngajak saya ke sini?" Siti yang sudah hapal dengan sikap atasnya yang sering nyeleneh pun menanyakan maksud bossnya untuk berbicara. Dan Siti pun mendorong kepala Reza agar menjauh.

"Baiklah untuk masalah pelet. Kita kesampingkan dulu." Reza pun mundur

"Kenapa kamu gak pernah nemuin aku dan minta pertanggungjawaban kalau kamu hamil ?" tanya Reza dengan serius.

Siti yang mendapat pertanyaan dari Reza tentang Rezvan pun menatap Reza tidak suka.

"Maaf. Anda jangan mengada-ada siapa yang hamil anak bapak. Saya gak hamil," balas Siti kesal.

"Gak hamil? Kamu kalau gak hamil mana mungkin ada Rezvan."

"Rezvan itu anak saya bukan anak bapak. Lagipula saya itu gak kenal sama bapak untuk apa saya meminta pertanggungjawaban sama bapak."

"Kamu jangan nyangkal ya. Aku baru pertama kali lo, ketemu sama Rezvan tapi udah bisa ngerasain bahwa Rezvan itu adalah anak aku. Jadi sebaiknya kamu jangan pura-pura gak kenal sama aku," ucap Reza dengan emosi. Untuk pertama kalinya ia merasa marah pada dirinya sendiri karena tidak mengingat apa yang terjadi pada masa lalunya hingga tanpa sengaja menyakiti seseorang yaitu adalah anaknya. Meskipun itu belum tentu benar. Akan tetapi perasaannya mengatakan jika Rezvan adalah anaknya.

Sedangkan Siti yang mendengar ucapan Reza pun seketika emosinya meluap.

"Bapak Reza yang terhormat, saya tekankan. Rezvan adalah anak saya. Bukan anak bapak. Lagipula saya mana tahu jika Rezvan adalah anak bapak sementara saya baru pertama kali bertemu dengan anda di tempat bekerja, itu tidak mungkin."

"Kamu mau nyangkal gimana? Wajah kita benar-benar mirip. Semua orang jika melihat kita berdua pasti bisa menilainya kalau kita adalah ayah dan anak. Dan asal kamu tahu hati aku mengatakan jika Rezvan adalah anak aku."

Pernikahan Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang