dikurung (Dua puluh enam)

1.5K 180 12
                                    



"loh, kamu mau ngapain?" tanya Reza. Saat dirinya masuk ke dalam kamarnya ia melihat Siti sedang memasukkan bajunya yang tak seberapa itu.

Siti tidak menjawab dia lebih memilih memfokuskan merapikan bukunya saat ini.

"Yaang." Reza yang merasa di abaikan pun meraih buku yang hendak di masukkan kedalam tasnya.

"Reza gue udah bilang semalam kalau gue gak bisa tinggal di sini," ucap Siti mencoba meriah bukunya yang ada di tangan Reza.

"Enggak!" Reza menggelengkan kepalanya cepat. Kemudian mengambil tas Siti kemudian di keluarkannya kembali baju-baju tersebut.

"Reza!" teriak Siti.  Sambil memungut bajunya yang Reza keluarkan secara acak.

"Kamu gak akan pergi kemana-mana. Kamu akan tetap tinggal di sini sama aku titik tidak ada bantahan," ucap Reza dengan nada perintah.

"Reza cukup!" Siti yang merasa kesal dengan sikap Reza yang tidak mau mengerti pun menatap Reza dengan tatapan menusuk.

"Dengar gue sama lo itu gak ada hubungan apapun_"

"Kita pasangan suami-istri_"

"Siri!" potong Siti.

"Tapi tetap aja kita itu udah nikah.  Mau siri mau resmi secara hukum juga. Kita itu tetap suami istri. Sudah jelas bukan."

"Kita udah bahas tadi malam Reza. Kita itu masih sekolah. Gak seharusnya kita tinggal satu rumah. Terus lo gak apa inget semalam, teman-teman lo datang dan kalau mereka tau gue tinggal sama lo apa yang harus di jelaskan. Kalu kita itu udah nikah lalu apa ada buktinya? enggak. Jadi Reza coba bersikap dewasa kali ini saja," mohon Siti kepada Reza yang saat ini teridam mendengar perkataan Siti yang panjangnya.

"Tidak bisa! Kalau kamu gak mau tinggal di sini ok. Aku turutin, tapi aku juga ikut. Sekarang kamu mau tinggal dimana?" tanya Reza.

"Reza lo gak usah ikut. Hanya gue yang ngekost sampai lulus sekolah nanti. Lagipula tinggal beberapa bulan lagi kok."

"Karena beberapa bulan lagi lulus makanya kamu harus tinggal sama aku!" kekeh Reza pada keputusannya.

"Rezaaa...."

"Yaang, setelah lulus sekolah nanti. Aku bakal sekolah ke Amerika, dan otomatis aku bakal. Ninggalin kamu di sini dan aku pulang itu hanya jika kuliah aku libur aja. Jadi biarin aku tinggal sama kamu ya..." mohon Reza.

"Tapi Reza gue gak mau ngelakuin yang kayak semalam lagi," Siti pun menundukkan kepalanya. Rasa malu masih terasa ketika mengingat tentang ciuman pertamanya yang kepergok oleh teman-teman Reza.

"Kalau masalah itu aku gak bisa janji untuk tidak melakukan hal itu lagi hehe..." Reza yang sama mengingatnya pun terkekeh geli.

"Ya udah kalau gitu gue mau ngekost aja." Siti yang mendengar Reza tidak bisa memenuhi keinginannya pun menjadi kesal dan tetap pada keputusannya untuk ngekost.

"Yaang jangan gitu. Emang kamu gak kasihan sama aku. Nanti aku kesepian loh sendiri tinggal di sini."

"Bodo amat!" ketus Siti tetap pada keputusannya.

"Kalau begitu aku juga bodo amat," Reza pun melangkahkan kakinya meninggalkan Siti. Dan Siti yang melihat itu tanpa peduli.

Cetrek

Terdengar suara pintu di kunci Siti yang mendengar itu pun langsung saja menoleh ke arah sumber suara dan betapa terkejutnya ketika Siti melihat Reza mengunci pintu kamarnya.

"Reza..." Siti pun segera menghampiri Reza. Namun, Reza segera menghindar dan berjalan ke arah balkon.

"Rezaaa..." Siti pun kembali memanggil Reza dan mengejar langkah Reza yang pergi ke balkon.

Pernikahan Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang