end

1.7K 54 11
                                    

****

"Sayang...."

Kringgg

"Sial! Mengganggu saja." Rutuk Reza, ia pun segera mengambil ponselnya, dan melihat nama detektif yang telah ia sewa untuk menyelidiki tentang kecelakaan yang menimpa dirinya. Sebelumnya dia pernah menyewa detektif juga untuk mencari hubungannya dengan Siti, tapi informasi yang di dapatnya hanya seputar tentang Rezvan dan juga status yang terjalin dengan Siti di masa lalu dan mengapa ia amnesia. Akan tetapi penyebab kecelakaan dan juga alasan kenapa orang tuanya tidak memberitahukannya itu belum di sampaikan Dan informasi itu belumlah lengkap, karena waktu itu ia hanya ingin tahu sajab pun segera mengangkatnya.

"Hallo."

"Boss kita sudah mendapatkan informasinya secara lengkap dan diteail. Kami akan menjelaskannya sekarang juga jika anda tidak sibuk."

"Aku akan ke sana. Kalain tunggu di kantor, di rungan ku."

"Baik boss."

"Apa ada masalah?" tanya Siti. Ketika dirinya mendengar percakapan Reza yang mengatakan meminta dirinya untuk menunggu di ruangannya. Siti khawatir jika yang menghubungi Reza adalah klien penting.

"Tidak ada, sebaiknya kita jalan saja."

Mendengar jawaban Reza. Siti memutuskan untuk tidak bertanya lagi. Ia pikir, orang yang menghubungi Reza itu tidak berkaitan dengan pekerjaan yang dikerjakannya. Dan selama di jalan, keduanya tidak mengatakan apapun.

Memang benar, aku amnesia dan tidak mengingat apapun tentang masa laluku dengan Reza. Tapi kenapa harus Reza, kenapa harus atasannya. Dan kenapa harus dia. Bisik Siti dalam hati. Ia melirik wajah Reza melalui ekor matanya sesekali ketika mereka berjalan untuk mencari kendaraan.

"Bapak tidak usah nganter saya pulang."

Reza melirik ke arah Siti. Ia tidak mengatakan apapun, ia hanya memamerkan senyum kecilnya dengan anggukan kecil, tentu hal itu membuat pikiran Siti terganggu. Tidak biasanya Reza mengabaikan dirinya.

Dia kenapa? tanya Siti dalam hati.

Apa mungkin karena telpon tadi. Tapi tunggu untuk apa aku memikirkannya.

"Ya sudah kalau begitu saya pergi." Siti menghentikan taksi yang lewat. Ia tidak ingin terus berpikir tentang Reza.

"Hati-hati." balas Reza.

Siti yang mendengar itu hanya mendengus tidak percaya.

"Dasar pria sialan! Buaya, kenapa sih sikapnya gini," rutuk Siti dalam hati.

Reza yang sejak tadi mendapatkan panggilan dan juga pesan dari anak buahnya yang dirinya tugaskan untuk mencari tahu tentang masa lalunya yaitu kecelakaan yang membuat dirinya amnesia, sehingga ia melupakan kejadian tujuh tahun yang lalu. Meskipun Aldo, sudah memberi tahu tentang status dirinya dan juga Siti yang merupakan sepasang suami istri. Tapi hal itu tidaklah lengkap, karena Aldo sama sekali tidak mengetahui tentang dirinya yang mengalami kecelakaan. Untuk itu, ketika Siti meminta untuk pulang, ia tidak ada niatkan untuk mencegahnya. Atau berniat mengantarnya pulang, ia harus segera menemui anak buahnya untuk mencari kebenarannya.

"Selamat sore bisa!"

"Cepat jelaskan!" titahnya, ia tidak ingin membuang-buang waktu. Ia ingin segera mengetahui kebenarannya.

"Baik bisa!"

Reza pun mulai mendengarkan penjelasan dari asistennya. Informasi yang di berikannya pun sangat diteail, di mulai dari ia berkenalan sampai pada akhirnya kecelakaan itu terjadi dan bagaimana Siti istrinya hamil.

"Terimakasih!" ucap Reza, ia langsung saja mengambil bukti yang di bawakan oleh asistennya. Sebuah akte cerai yang menunjukkan, bahwa dirinya bukan lagi sepasang suami-istri di terimanya dengan perasaan yang sangat perih. Dengan kondisi yang tidak sadar, dirinya di paksa berpisah dengan istrinya. Badannya terasa lemas bagaikan tak bertulang.

Pernikahan Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang