prom night (tiga sembilan)

1.3K 145 51
                                    



Seperti yang Reza inginkan, Siti pun mengikuti acara prom night di sekolah sebagai pesta kelulusan. Saat ini Siti menggunakan sebuah gaun yang sangat cantik yang telah dibelikan oleh Reza dengan riasan makeup natural ala Korea sehingga siapa saja yang melihatnya akan merasa kagum. Begitu juga dengan Reza malam ini ia sangat terlihat sepuluh kali lipat lebih tampan dengan menggunakan jas hitamnya. Hingga membuat keduanya begitu sempurna. dan membuat semua orang menatap ke arahnya. Tepat saat mereka masuk ke dalam acara bersama dan sejak saat itu pula Siti dan Reza menjadi bahan perbincangan siswa yang melihatnya.

"Gila itu si Siti cantik banget. Pantas aja si Reza lengket banget meluknya"

"Bener banget, si Celopatra aja kalah malam ini mah,"

"Lo ngapain ngomongin gue hah," tiba-tiba saja Cleopatra datang dan mendengar ada seseorang yang membandingkannya dengan Siti. Dan hal itu membuat telinganya panas.

"Ahhh, hai Celo apa kabar?" tanyanya dengan gugup ketika orang yang mereka bicarakan ada di depannya.

"Apa sekali lagi gue denger lo ngatain cewek kampung itu lebih cantik dari gue. Lo berdua habis saat ini juga," kata Cleopatra dengan emosi.

"Hai Diandra, hai Clara," sapa Luisa kepada siswi populer di sekolah. Mereka adalah mantan pacar dan juga sepupu Reza.

"Hai juga Luisa !" balas Diandra malas karena melihat mantan pacar Reza.

"Wah kalian pada sibuk gak?" tanya Luisa melihat keduanya yang kini tengah memperhatikan pasang sejoli yang saat ini menjadi king and queen malam ini. Siapa lagi kalau bukan Reza dan juga Siti.

"Mau apa lo,"ucap Clara. Ketika melihat senyum smirk dari Luisa. Ia sepertinya mencium bau-bau persengkokolan.

"Diandra lo gak marah liat Reza gandeng Siti."

"Gak usah ngomong!''

"Apa lo punya rencana?" tanya Clara tanpa basa-basi. Hari ini adalah hari terakhir mereka berkumpul. Karena setelah acara ini biasanya siswa hanya akan datang ke sekolah hanya untuk kepentingan saja. Selebihnya mereka sudah bebas. dan tentunya mereka tidak akan melewatkan kesempatan malam ini untuk membalas rasa sakit hati mereka kepada Siti yang saat ini tengah berada di atas.

"Gue punya ini." Diandra pun mengeluarkan sesuatu dalam tasnya. Sebulan yang lalu setelah ia di putuskan oleh Reza. Maka saat itu juga ia mencari kesempatan dan juga rencana agar membuat wanita kampung yang bernama Siti Xaquila Auristela itu menangis darah. Akan tetapi kesempatan itu tidak pernah datang. Tapi tidak dengan malam ini. Ia merencanakan satu hal yang pasti itu bisa merebut impiannya.

"Apa itu?" tanya Calra.

"Seperti yang kalian tahu. Siti itu gadis kampung. Dia itu terlalu cuek akan keadaan sekitar. Ia tidak akan sedih atau marah jika kita hina atau bully. because she is a strong woman. " Jelas Diandra.

"Gue setuju untuk itu. Gue aja sampai bosen buat matahin semangat dia agar bisa down dan menyerah. Tapi apa? segala yang gue ucapkan hanya dianggap angin lalu," kata Clara. Memang Clara beberapa kali berpapasan dengan Siti. Dan tidak pernah ia sekalipun melewatkan untuk menyerang mental Siti. Seperti dengan perkataan yang bisa saja membuat orang marah atau menangis.

"Hei cewek kampung jelek dekil. Emang ada yang mau sama lo."

"Siti gue pengen nanya. Ibu lo nyesel gak sih ngelahirin lo ke dunia, lo itukan gak guna."

"Iiuhh heh Sekar, kok lo mau sih temenan sama dia. Lo emang gak takut ketularan gatel."

"Sumpah lo itu jadi cewek murahan banget ya. Reza meluk lo diam aja. Dasar sampah."

Pernikahan Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang