⏳Winnie-08⏳

8.2K 1.6K 228
                                    

Minimal 300 votes, minimal 155 komen. (17:30-19:30 WIB) ➡️ UP!

Sebenernya chapter kemaren aku nggak kasih min vote sama komen karena lupa, jadi, mari kita balik ke yang ada di atas👆🏻

Winnie menghela napas dengan jantung yang berdegup kencang karena besok pagi, dirinya sudah harus bersiap-siap untuk melaksanakan pernikahan dengan Dexter. Winnie yang awalnya biasa saja, mendadak tidak semangat karena Violet.

Winnie menyandarkan kepalanya di tiang yang ada di setiap sudut tempat tidur sambil memegang sebuah map yang mirip seperti buku dengan di bagian sampul terdapat lambang Kerajaan Voxeoston. Di dalam map itu berisi sebuah tulisan atau lebih tepatnya kalimat sumpah yang wajib Winnie bacakan di hadapan Dexter, bukan di hari pernikahan mereka melainkan di hari penobatan nanti.

Winnie membuka map itu dan mulai membaca isinya. "Serius cuma gue yang disuruh ngucapin sumpah?"

Winnie tidak bisa fokus karena kini ia sedang memikirkan keberadaan orang yang sudah memberikannya kalung, Inessa. Inessa menyuruh Winnie untuk mencari wanita itu? Di mana Winnie harus mencarinya? Inessa juga tidak memberikan clue apapun kepada Winnie.

"Gue benci nenek penyihir!" Winnie memukul map yang ia pegang dan menyentuh bagian lehernya di mana kalung itu tidak ada dan Winnie menyadarinya. Kalung itu tidak bisa dibuka saat Winnie berada di kehidupan masa depan dan kalung itu akan hilang begitu Winnie kembali ke masa lalu, seperti saat ini.

Winnie tiba-tiba saja menjadi merinding ketika mengingat ucapan Dexter mengenai keturunan. "Besok gue nikah, artinya besok gue jadi istri dia. Terus, apa malemnya gue sama dia langsung lakuin itu?"

Winnie memejamkan mata sambil menggeleng. "Enggak, gue nggak mau! Gue harus jaga keperawanan gue! Eh, tapi, bukannya gue cuma mimpi? Lagi mimpi? Buktinya kalo gue bangun tidur gue ada di kamar gue, di rumah gue, bukan di sini. Tapi kalo gue bangun tidur gue juga ada di sini. Ih! Pusing!" Winnie berbaring terlungkup di tempat tidur dengan menyembunyikan wajah di bantal.

☾⭒Winnie's Time Travel is Off⭒☽

Winnie membuka matanya dan langsung beranjak dari tempat tidur dengan langkah yang tidak beraturan menuju kamar mandi. Winnie menarik kalung menggunakan kedua tangannya dengan sekuat tenaga dan menyerah ketika tangannya terasa sakit.

"Pokoknya harus lepas, hari ini juga!" Winnie pergi mengambil gunting dan berusaha menggunting kalungnya tetapi gagal.

"Winnie..."

"Winnie nggak sekolah!" seru Winnie saat mendengar ibunya memanggil dari luar kamar.

"Hah? Kenapa? Sekolah!"

"Nggak mau!"

"Win! Kenapa sih? Ada yang bully Winnie? Kasih tau orangnya biar mami labrak!" Claire mengetuk-ngetuk pintu kamar Winnie.

"Winnie lagi mens! Perut Winnie sakit banget!" seru Winnie sambil mencari benda tajam di kamarnya.

"Bukannya minggu kemaren Winnie udah mens? Serius mens lagi? Artinya Winnie mens sebulan dua kali? Bentar, biar mami search dulu, aman atau enggak mens dua bulan sekali."

Suara Claire tidak terdengar lagi dan Winnie masih saja sibuk dan berusaha membuka kalung yang ada di lehernya.

"Nih kalung dibuat dari apa sih, anjir, susah bener dibuka!" kata Winnie dengan pisau yang biasa ia pakai untuk membuka paket, kini ia pakai untuk memotong kalungnya.

Winnie and Her Time Travel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang