Minimal 325 votes, minimal 200 komen. (17:30-19:30 WIB) ➡️ UP!
IG : audryaprillia04
⏳
Winnie memakan kentang goreng dengan tidak semangat karena terus saja teringat tentang malam pertamanya dengan Dexter yang berakhir dengan Winnie berhasil mempertahankan kehormatannya.
"Kalo gue bangun terus masih tetep perawan mah nggak masalah gue merem melek bareng dia. Lah, kalo gue beneran nggak perawan lagi gimana?" Winnie berbicara sendiri di hanya ada dirinya di ruang makan.
"Kayaknya akhir-akhir ini lagi banyak pikiran." kata Zion seraya mengambil air putih dari meja makan. "Uang jajan kurang banyak?"
Winnie menghela napas. "Pengen cerita tapi males. Ih, pusing deh!" Winnie mencelupkan kentang goreng hingga sepenuhnya tenggelam di dalam saus.
"Cerita aja kali. Kalo emang soal anak muda, daddy juga pernah muda." ucap Zion dengan tangan yang mencomot kentang goreng milik Winnie.
"Daddy bisa nggak lepasin kalung ini? Tapi nggak ada pengaitnya." Winnie menunjukkan kalungnya.
"Kecil, sini."
"Daddy dong yang ke sini, mager banget kalo harus geser kursi."
Zion pun beranjak dan duduk di sebelah Winnie. "Gimana ceritanya kalung ini bisa di pake kalo nggak ada pengaitnya?"
"Waktu itu ada, tiba-tiba aja nggak ada!"
Zion memasang eskpresi bingung. "Pake gunting, biar daddy ambil."
"Udah! Winnie udah coba pake gunting tapi nggak bisa, pake pisau juga udah Winnie coba."
"Oke, biar daddy ambil kapak." balas Zion sambil berjalan keluar dan Winnie membulatkan mata mendengarnya.
⏳
☾⭒Winnie's Time Travel is On⭒☽
Winnie membuka keduanya matanya dan menghela napas setelah mengingat jika kalung itu masih saja berada di leher Winnie sebelum Winnie tidur dan Zion gagal melepaskan kalung itu dari lehernya, Zion tidak benar-benar menggunakan kapak.
Winnie menoleh dan menatap Dexter yang masih tidur. "Awas aja kalo nih orang minta jatahnya ntar malem."
Winnie dan Dexter tidak berada di istana melainkan berada di kediaman Dexter yang letaknya tidak terlalu jauh dari istana. Sebelum menikah dengan Dexter, Winnie memang tinggal di istana tetapi kini tidak lagi.
Winnie menoleh ke arah pintu yang diketuk dari luar lalu dibuka oleh seorang pelayan yang bertugas untuk membangunkan juga mengurus mereka.
"Selamat pagi, Yang Mulia."
Winnie mengangguk sambil menguap lebar. "Apa kalian juga selalu bangunin saya sama Pangeran Dexter? Kayak pelayan yang ada di istana?"
"Benar, Yang Mulia. Termasuk membantu memakaikan pakaian."
"Saya mau pake pakaian saya sendiri, nggak perlu dibantu." kata Winnie.
"Tapi..." pelayan wanita itu terdiam saat Winnie mengacungkan telunjuk.
"Saya bukan anak kecil, oke? Nggak papa, saya pake sendiri pakaian saya tanpa perlu dibantu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Winnie and Her Time Travel [COMPLETED]
FantasíaDi hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun, Winnie mendapatkan sebuah hadiah dari orang yang tidak ia kenal tetapi orang itu tahu siapa dirinya. Winnie merasa tidak enak hati juga takut menerima pemberian orang asing tersebut tetapi karena merasa tidak...