⏳Winnie-18⏳

7.5K 1.3K 338
                                    

Minimal 375 votes, minimal 200 komen. (17:30-19:30 WIB) ➡️ UP!

Winnie membulatkan mata menatap Violet yang sudah berbaring di lantai setelah jatuh dari tangga. Winnie terkejut karena tiba-tiba saja Dexter menyingkirkan tubuhnya dengan cukup keras dan menuruni dua bahkan tiga anak tangga sekaligus untuk menghampiri Violet.

"Violet, Violet, kamu nggak papa, 'kan? Liat kakak." Dexter menjatuhkan kepala Violet di pahanya dan memeriksa keadaan Violet, terutama kepala gadis itu.

Winnie turun dan berdiri di anak tangga terakhir di mana ia tidak melihat luka sedikitpun di tubuh Violet.

"Sakit." Violet mulai menangis dan Winnie jijik mendengarnya sampai ingin melemparkan lukisan dua kuda yang seolah tampak memuja lambang kerajaan.

"Kenapa bisa kayak gini? Di mana pelayan, cepat panggil!" seru Dexter yang tampak sangat panik.

"Dia dorong aku." kata Violet dengan lirih sambil menatap Winnie.

"Apa lo bilang?!"

"Winnie!" Dexter berseru pada Winnie yang sudah mengeraskan suara. "Kamu itu ratu! Seharusnya bisa kasih contoh juga perilaku yang baik untuk siapapun!"

"Tapi gue nggak dorong dia! Dia jatuh sendiri!" Winnie menatap dua pengawal yang sudah menjadi saksi mereka. "Kalian berdua, kalian lihat, 'kan? Kalian lihat kalau Putri Violet jatuh sendiri, iya, 'kan?"

Dexter menatap dua pengawal yang menatap lurus ke depan. Violet ikut menatap dua pengawal itu seraya memberikan sorot penuh peringatan saat keduanya menatap Violet.

"Putri Violet didorong oleh ratu." kata salah satu di antara mereka membuat Winnie menggeleng tidak percaya.

"Enggak! Dia jatuh sendiri!" Winnie mendekati Violet. "Lo jatuh sendiri! Atau lo sengaja jatuh biar gue makin jelek di mata Dexter? Iya, 'kan? Lo sengaja, 'kan?!"

"ASINGKAN DIA! SEJAUH MUNGKIN!" kata Dexter dengan keras sambil menunjuk Winnie dan menatap Winnie dengan penuh kekecewaan.

Winnie menatap kopernya yang baru saja dimasukkan ke dalam mobil lalu Winnie beralih menatap Frederick yang sedang berdiri dari kejauhan tetapi Winnie dapat melihat raut bersalah Frederick karena Frederick tidak bisa menolong Winnie.

"Silakan masuk, Yang Mulia." ujar pengawal setelah membukakan pintu mobil.

Winnie mengangguk lalu masuk ke dalam mobil di mana ia akan di bawa ke Qeston, pulau terpencil yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Voxeoston. Winnie tidak tahu di mana letaknya, baru kali ini Winnie mendengar nama pulau itu.

Winnie menoleh ke arah jendela mobil yang jernih sehingga bukan hanya Winnie saja yang dapat melihat keadaan luar, orang yang berada di luar mobil juga dapat melihat Winnie.

Winnie menarik tirai untuk menutupi jendela mobil setelah mendapat tatapan tidak menyenangkan dari orang-orang yang sempat melihatnya. Winnie menghela napas, Winnie sangat membenci dirinya di sini yang terkesan lemah walaupun Winnie tidak merasakan rasa takut pada siapapun, termasuk pada Violet.

Winnie sudah keluar dari istana, apakah artinya Winnie kalah dari Violet? Sejujurnya, Winnie tidak merasa kalah ataupun menang, Winnie rela pergi karena ia sudah lelah dengan Violet juga Dexter.

Winnie memperhatikan laut yang berada di bawahnya di mana Winnie sudah tiba di Qeston setelah melakukan perjalanan kurang lebih 5 jam dengan pesawat. Winnie pikir ia tidak dibawa terlalu jauh, tetapi memang kastil yang akan Winnie tempati berada jauh dari keramaian. Kastil itu berada permukaan tanah yang tinggi, Winnie sendiri tidak tahu apakah ia akan sendirian atau justru ada yang menemaninya.

Winnie and Her Time Travel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang