Dengan hati-hati, Winnie turun dari tempat tidur karena bagian bawahnya yang terasa sakit. Winnie turun untuk menghampiri bayinya yang sedang menangis, Dexter sendiri masih tidur di mana sepertinya laki-laki itu sangat kelelahan setelah terjaga demi menenangkan Morgan yang terus menangis.
"Good morning, My Prince." Winnie tersenyum dan senyumnya tersungging semakin lebar ketika Morgan mulai berhenti menangis begitu mendengar suaranya.
"Haus kayaknya anak mami, kita minum cucu dulu." Winnie mengangkat Morgan dari box bayi lalu duduk di sofa yang berada di dekat jendela.
Winnie mengusap rambut Morgan ke samping dengan lembut di mana Morgan sudah meminum asinya, tangan Winnie beralih mendekati mata untuk menyeka air matanya karena setelah Morgan lahir, Winnie terus saja memikirkan tentang dirinya yang tidak bisa lagi kembali ke masa lalu.
"Udah? Sebentar aja nih minum susunya?" tanya Winnie saat Morgan hanya menatapnya tanpa meminum asinya lagi.
"Lho, kenapa? Kenapa mau nangis gitu?" Winnie berdiri dan menepuk-nepuk lembut paha Morgan setelah melihat Morgan melengkungkan bibir bawahnya seperti ingin menangis.
"Tuh, liat daddy, daddy kebo banget, raja yang kebo." Winnie mengarahkan Morgan pada Dexter. "Oh, daddy panjang umur, gitu diceritain langsung bangun."
Dexter menatap bingung Winnie karena tidak mengerti dengan maksud ucapan Winnie. "Kamu sama Morgan baru aja bangun atau udah dari tadi?"
"Baru aja, Morgan juga baru aja selesai minum susu. Iya, 'kan, ganteng?" Winnie mencium Morgan dalam waktu yang lama kemudian meletakkan Morgan di sebelah Dexter.
"Lebih bagus kamu mandi dulu daripada langsung cium Morgan kayak gitu, bau tau." kata Winnie saat melihat Dexter langsung menciumi Morgan.
"Bau? Setiap kita bangun tidur kita selalu ciuman, tapi kamu nggak pernah protes bau." balas Dexter disela-sela ia mencium bayinya.
"Aku nggak mau aja bikin kamu tersinggung, padahal emang mulut kamu bau banget." ujar Winnie dengan berbohong.
"Yang penting aku ganteng juga banyak harta." balas Dexter lagi membuat Winnie membulatkan mata lalu tertawa mendengarnya.
"Dih, ganteng? Enggak! Kalo soal harta, boleh lah."
"Kenapa mami suka banget bohong?" tanya Dexter pada Morgan tanpa pernah bosan dalam menciumi sang penerus takhta.
⏳
Winnie mengambil Morgan dari gendongan Flora di mana ia berserta Dexter sedang bersiap-siap untuk pergi ke balkon dengan rakyat mereka sudah berkumpul untuk menyambut kehadiran calon pemimpin mereka selanjutnya.
Winnie mengenakan dress terusan berwarna biru cerah dan topi miring yang senada dengan warna dress, sementara Dexter memakai pakaian resminya yang memiliki banyak lencana di bagian bahu juga dada laki-laki itu.
Winnie dan Dexter keluar secara bersama-sama di mana mereka langsung disambut teriakan suka cita dari orang-orang yang berkumpul di luar gerbang istana. Setelah tersenyum dan melambaikan tangan, Winnie mengarahkan wajah Morgan pada orang-orang yang ada di bawah mereka. Winnie tidak yakin apakah orang-orang itu dapat melihat wajah Morgan atau tidak, tetapi suara mereka terdengar semakin jelas saat Winnie mengarahkan Morgan pada mereka.
Winnie dan Dexter hanya sebentar di balkon karena mereka harus melakukan sesi pemotretan di mana para staf dan pihak keluarga sempat dibuat bingung karena biasanya pemotretan untuk menyambut anggota keluarga baru di istana, minimal dilakukan saat umur sang bayi sudah 1 bulan.
Winnie dan Dexter lebih dulu berfoto bersama seraya duduk di kursi sambil Winnie menggendong Morgan. Setelah itu, barulah pihak keluarga ikut berfoto yang semuanya dari pihak keluarga Dexter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winnie and Her Time Travel [COMPLETED]
FantasíaDi hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun, Winnie mendapatkan sebuah hadiah dari orang yang tidak ia kenal tetapi orang itu tahu siapa dirinya. Winnie merasa tidak enak hati juga takut menerima pemberian orang asing tersebut tetapi karena merasa tidak...