Elina merupakan anak yang aktif dan ceria. Elina kini menginjak usia 17 tahun, yap Elina duduk dibangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas. Elina harus ikut pindah bersama orang tuanya karena pekerjaan dan Elina pun harus bersekolah di sekolah baru, tapi itu bukan masalah bagi Elina karena itu sudah biasa baginya.
Di pagi hari, Elina mulai bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, Elina sangat bersemangat ke sekolah barunya.
"selamat pagi mama, papa" sahut Elina sambil duduk di meja makan
"selamat pagi Lina, wah udah siap nih" membalas ucapan Elina
Elina terlihat sangat bersemangat dan terus tersenyum sambil menikmati sarapannya
"Elina hari ini papa yang antar ya"
"gak usah pa, Lina bisa naik bus kok
"emang kamu udah hafal jalan?"
"belum sih tapi kan ada google maps, kan udah biasa juga pa, lagi pula ada bus yang langsung menuju kesekolah Elina"
"yaudah deh terserah kamu, dari dulu kamu juga gak pernah mau dianterin papa"
"pa, bukannya aku gak mau dianterin papa tapi Lina lebih nyaman aja berangkat kesekolah naik bus"
Elina mulai berjalan ke halte bus, sesampainya di halte, busnya pun datang dan Elina langsung naik bus menuju ke sekolah, di dalam bus Elina melihat beberapa anak sekolah yang berseragam persis seperti dirinya, itu membuat Elina canggung, sepanjang jalan Elina hanya duduk sendiri dan diam didalam bus. Bus pun tiba di halte dekat sekolah, semua siswa termasuk Elina turun dari bus dan mulai berjalan menuju sekolah. Di gerbang sekolah Elina kagum dengan sekolah barunya, sambil berjalan dan melihat-lihat keadaan sekolah barunya, Elina dikejutkan dengan bunyi motor dari belakang yang langsung melewati Elina, Elina hanya tercengang dan tidak memperdulikannya.
Di dalam gedung sekolah, Elina mulai kebingungan karena tidak bisa menemukan ruang guru, tiba-tiba dari belakang ada yang menyenggol Elina yang membuat Elina jatuh ke lantai.
*brukk*
"au sakit"
"kamu tidak apa-apa kan?" dengan suara lembut sambil menjulurkan tangan kepada Elina
"oh, saya tidak apa-apa " menerima uluran tangan dan berdiri
Elina melihat orang itu dengan pakaian rapi, orang itu adalah seorang guru di sekolah baru Elina.
"saya baru liat kamu di sekolah ini"
"iya bu saya murid pindahan, saya lagi cari ruang guru tapi gak ketemu-ketemu"
"yaudah kamu ikuti ibu saja ke ruang guru"
"iya bu, makasih banyak"
Elina mengikuti ibu guru dan tiba di ruang guru, setelah berbincang-bincang di ruang guru akhirnya Elina dimasukkan di kelas 2 MIPA 3
"Elina silahkan ikuti bu Sari, dia adalah wali kelas kamu dan akan menunjukkan dimana kelas kamu"
"baik bu"
Elina menjadi pusat perhatian selama perjalanan ke kelas, tiba di depan kelas Elina nampak gugup
"baik anak-anak, kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri kamu"
"hai, perkenalkan nama aku Elina, aku berharap bisa berteman dengan kalian semua"
"baik Elina, silahkan duduk dibangku yang kosong" menunjuk bangku kosong ditengah
Elina berjalan menuju bangku sambil tersenyum kepada teman-teman sekelasnya, Elina hanya tersenyum sampai dia duduk. Elina membereskan buku untuk belajar, tiba-tiba siswi yang duduk di depan Elina berbalik.
"hai, aku Amel salam kenal"
"ah, oh hai Amel salam kenal" sambil tersenyum
"aku panggil kamu apa nih El atau Ina atau apa?
"panggil aja Lina"
"oke Lina, kamu panggil aku Amel atau Mel aja jga boleh"
Elina hanya tersenyum menanggapi perkataan Amel
"oh ya Lina, yang di sebelah kamu itu namanya jesica" menunjuk siswi yang duduk dibangku sebelah Alina
"oi jes, lamun aja, nih kenalin teman baru aku"
"sejak kapan jadi teman, baru juga duduk"
"beberapa detik lalu" senyum lebar
"dasar Amel, maaf Elina Amel emang rada-rada"
Elina hanya tersenyum melihat tingkah laku Amel dan Jesica
"oh, hai Elina salam kenal" menjulurkan tangan ke Elina
"oke mulai sekarang kita bertiga jadi sahabat, oke"
Elina dan Jesica hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA SEKOLAH
Teen FictionElina harus ikut pindah sekolah karena mengikuti orang tuanya, apa yang akan terjadi kepada Elina di sekolah barunya?