Mereka bertiga terus menjaga Amanda hingga malam hari. Ketika sudah agak malam Erik pun ingin mengantar Elina pulang.
"Elina ini sudah malam, aku antar kamu pulang ya.." ucap Erik
"tapi kak Amanda?.." ucap Elina
"Elina lebih baik kamu pulang ya. Kalau soal Amanda, kan ada aku yang jaga Amanda" ucap Rehan
"baiklah.." ucap Elina
Erik dan Elina pun meranjak dari rumah Amanda. Karna motor Erik di parkir di seberang jalan, mereka pun berjalan menuju motor Erik. Tapi Erik sepertinya ketinggalan sesuatu.
"Elina.."
"iya ada apa?"
"sepertinya hp aku masih ada di rumah Amanda, kamu tunggu disini dulu ya"
"iya.."
Erik pun menyeberang jalan dan berlari menuju rumah Amanda.
Elina tampak menunggu Erik dan kemudian akhirnya Elina pun melihat Erik sedang menyeberang dan berjalan menuju Elina. Tapi di belakang Erik ada Rehan yang mengikuti Erik dan kemudian menarik Erik. Pertengkaran pun terjadi antara mereka.
"kamu apa-apaan hah" ucap Erik
"apa kamu masih belum puas hah?"
"maksud kamu apa?"
"kamu selalu saja mengacaukan hidup oramg yang ada di dekat kamu"
"maksud kamu ngomong gitu apaan hah?"
"kamu masih saja tidak sadar ya.... Pertama kamu merebut Amanda dari aku, kamu tau pasti kalau aku menyukai Amanda tapi kamu sma sekali gak pernah membiarkan aku untuk dekat dengan Amanda dan setelah aku merelakan Amanda dan berharap Amanda bisa bahagia bersama kamu, tapi apa hah...kamu malah nyakitin Amanda sampai di stres seperti ini"
"aku dan Amanda hanya sebatas teman, dan aku gak pernah mempunyai perasaan dengan Amanda"
"kalau kamu tidak punya perasaan kepada Amanda, seharusnya kamu bilang dari dulu dan menjauhi Amanda"
"bagaimana aku bisa menjauhi Amanda yang sudah aku anggap sebagai adik aku sendiri"
"adik..? Kamu anggap Amanda adik tapi saat Amanda sedang mengalami kesusahan, saat dia kehilangan ibunya dan dia sangat membutuhkan kamu disisi dia, kamu ada dimana hah..? Kamu sama sekali gak pernah muncul saat pemakaman ibu Amanda. Dan saat itu Amanda sangat tertekan dan jika kamu ada disana Amanda mungkin gak akan jadi seperti ini"
"aku datang...aku berangkat dan menuju rumah Amanda tapi.."
"tapi apa hah? Sudah lah Erik, kamu sangat gak pernah memikirkan perasaan orang lain"
"aku ingin datang ke pemakaman ibu Amanda tapi aku mengalami sebuah kecelakaan"
"oke mungkin kamu gak bisa datang ke pemakaman ibu Amanda, tapi saat Amanda dikirim ke luar negeri, kenapa kamu gak datang...? Jika kamu datang saat itu, mungkin Amanda tidak akan pergi dan Amanda tidak akan jauh dari aku"
"itu karna aku sedang dirawat di rumah sakit karna kecelakaan, aku juga ingin sekali mencegah Amanda pergi tapi aku gak bisa bergerak sama sekali, kamu tau aku dirawat satu minggu di rumah sakit dan saat itu juga gak ada yang menemani aku dan aku hanya sendiri dan mengharapkan kamu datang, tapi kamu gak pernah datang"
Rehan pun terdiam dan kemudian pergi. Rehan menyebrang tampa memperhatikan kanan kirinya. Kemudian ada mobil melaju kearah Rehan. Elina melihat mobil itu dan kemudian berteriak.
"kak Rehan awasss..."
Rehan tidak memperhatikan Elina dan terus saja berjalan. Mobil itu semakin mendekat dan kemudian Erik berlari dan mendorong Rehan ketepi jalan dan akhirnya Erik yang tertabrak mobil. Elina langsung berteriak dan berlari kearah Erik yang sudah terbaring dijalan dan berlumuran darah.
"Erik..." menangis
"Erik ayo buka mata kamu..." menangis
Rehan kemudian berdiri dan berjalan kearah Erik.
"kak Rehan....Erik...." menangis
"bagaimana ini.....Erik ayo bagun.."
Elina terus saja menangis, hingga ambulance pun tiba dan membawa Erik ke rumah sakit. Elina dan Rehan juga ikut dan menemani Erik.
Erik langsung dimasukkan ke ruangan IGD dan langsung ditangani dokter. Di luar ruang IGD Elina terus saja menangis dan khawatir dengan keadaan Erik. Dan Rehan juga nampaknya sangat khawatir dengan keadaan Erik dan merasa bersalah kepada Erik.
Sudah beberapa lama Elina menunggu di depan IGD tapi dokter belum saja keluar dan membuat Elina semakin khawatir saja dan dia makin merasa sedih dan terus menangis. Kemudian Rehan mendapatkan telepon dari orang yang merawat Amanda, dan mengatakan bahwa Amanda juga sedang kritis.
"kak Rehan lebih baik menemani kak Amanda, biar aku yang menemani Erik disini" sambil terseduh-seduh
Rehan pun kemudian pergi untuk menemui Amanda.
Setelah beberapa lama, akhirnya dokter pun keluar, Elina langsung menanyakan keadaan Erik.
"dok.. Bagaimana keadaan Erik, apa dia baik-baik saja?"
"tenanglah, Erik sudah ditangani dan dia hanya mengalami patah tulang dan sedikit pendarahan. Setelah dia dirawat di rumah sakit ini, dia akan kembali sembuh"
"syukur lahh.."
"sekarang Erik harus dirawat di rumah sakit ini dan akan segera dipindahkam keruang pasien"
"baiklah dok.."
"tapi, kamu siapanya Erik ya?.."
"aku pacarnya dok"
"oh ternyata ini yang namanya Elina"
"kok doktet bisa tau nama saya?" kageg
"taulah, kan Erik sering banget berbicara tentang kamu"
"hah..? Emang dokter ini apanya Erik ya?"
"saya pamannya Erik dan saya yang menjaga Erik selama orang tuanya ke luar negeri"
"oh jadi dokter ini paman Erik"
"sekarang kamu panggil saya om Arya aja ya"
"iya om Arya"
"oh iya Elina, lebih baik kamu pulang saja dulu, biar saya yang jaga Erik dulu disini"
"gak om, aku mau tetap disini dan menjaga Erik"
"nanti orang tua kamu nyariin kamu Elina"
"aku udah bilang ke orang tua aku kok om kalau aku bakal menjaga Erik disini"
"baiklah kalau begitu"
Kemudian Erik pun dipindahkan keruangan VIP. Dan Elina menemani Erik semalaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA SEKOLAH
Ficção AdolescenteElina harus ikut pindah sekolah karena mengikuti orang tuanya, apa yang akan terjadi kepada Elina di sekolah barunya?