Di perpustakaan Elina mulai merapikan buku-buku dan di bantu dengan Rehan. Rehan dan Elina pun berbincang-bincang sambil merapikan buku-buku.
"kok aku gak pernah liat kamu bareng sama Erik lagi?, kamu marahaan sama Erik?"
"gak kok kak, aku cuma jaga jarak aja sama kak Erik"
"kenapa begitu?"
"aku gak mau ganggu kak Erik dengan kak Amanda, aku gak mau jadi penghalang diantara mereka"
"emang kamu tau gimana hubungan mereka?, sampai kamu takut untuk berada diantara mereka"
"aku gak tau pasti hubungan mereka bagaimana, tapi aku merasa kak Erik sudah tidak membutuhkan aku lagi"
Rehan terdiam sebentar sambil menatap Elina.
"Elina, kalau kamu butuh sesuatu atau kamu merasa ada yang ingin kamu curahkan, kamu jangan segan-segan untuk menemuiku ya"
"iya kak, terimakasih atas tawaran kak Rehan tapi untuk sekarang mungkin aku masih baik-baik aja"
Mereka pun menyelesaikan membereskan buku-buku itu.
"akhirnya selesai juga, terimakasih kak Rehan berkat kak Rehan ini cepat selesai"
"iya sama-sama, aku juga senang bantu kamu"
Mereka pun keluar dari perpustakaan dan berjalan menuju gerbang sekolah.
"kamu pulang sama siapa?"
"sendiri kak"
"aku anterin pulang ya"
"gak usah kak, aku bisa pulang sendiri kok"
"emang kamu pulang naik apa?"
"naik bus.."
"emang busnya sekarang masih ada?"
"kayaknya sih masih ada, lagian juga aku mau ke toko mama aku kak"
"yaudah kalau gitu"
Mereka pun sampai di gerbang sekolah, dan ternyata di sana ada Erik yang sedang menunggu Elina. Elina terkejut melihat Erik. Elina melihat ke arah Erik dan kemudian dia mengalihkan pandangannya dan pergi meninggalkan Erik dan tidak menghiraukan Erik.
"kak Rehan aku pergi dulu"
"iya hati-hati"
Elina berjalan ke arah halte bus dan tidak menghiraukan Erik dan Erik semakin bingung dengan apa yang terjadi dengan Elina. Erik pun turun dari motor dan mengejar Elina tapi tiba-tiba Rehan menarik tangan Erik dan menahan Erik. Seketika Erik menatap Rehan dengan amarah.
"cukup, jangan kamu kejar Elina dan jangan ganggu dia lagi" ucap Rehan
"jangan ikut campur, cepat lepaskan tangan aku"
"kamu tidak sadar ya, Elina itu udah gak mau dekat-dekat kamu"
"maksud kamu apa hah?" menarik kera baju Rehan
"kamu itu gak pantas buat Elina begitu pula dengan Amanda. Cowok kayak kamu yang tidak peduli dengan orang lain, tidak pantas untuk mendapatkan cinta dari seseorang"
Erik sangat marah mendengar perkataan Rehan hingga Erik menari tangannya dan ingin menonjok Rehan
"kenapa hah, mau tonjok? Tonjok sekalian. Ayo tonjok"
Seketika tangan Erik berhenti dan tidak sanggup menonjok Rehan. Dan kemudian Erik pun pergi meninggalkan Rehan dan mengendarai motornya.
Saat mengendarai motornya Erik terus kepikiran dengan kata-kata Rehan. Erik pun berhenti di suatu tempat untuk menjernikan pikirannya, tapi dia terus saja kepikiran dengan ucapan Rehan dan sikap Elina terhadapnya. Dalam pikiran Erik dia terus bertanya-tanya apa penyebab Elina menghindarinya. Kemudian dari sakunya Erik mengeluarkan plaster luka yang diberikan kepada Elina yang belum sempat Erik gunakan. Erik terus menatap plaster luka sambil memikirkan tentang Elina.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA SEKOLAH
Teen FictionElina harus ikut pindah sekolah karena mengikuti orang tuanya, apa yang akan terjadi kepada Elina di sekolah barunya?