MEMALUKAN

382 9 0
                                    

Seminggu kemudian akhirnya ujian semester selesai, Elina pun lega dan tidak khawatir lagi. Amel dan Jesica mulai merencanakan libur semester mereka.

"wah akhirnya ujian selesai juga ya" ucap Amel

"lega banget deh" sambung Jesica

"oh iya, libur semester kali ini kalian mau liburan kemana?" tanya Amel

"kalau aku sih gak kemana-mana" jawab Elina

"serius kamu gak mau liburan kemana gitu?" tanya Amel

"gak ah, aku lebih nyaman dirumah aja dan lagian mama sama papa aku juga sibuk jadi aku gak bisa kemana-mana. Memang kamu mau liburan kemana?"

"aku gak tau juga sih mau kemana, tapi mama aku udah nyiapin semuanya"

"kalau Jesica?"

"kalau aku sih cuma ke rumah nenek aku"

"ya. Kalau kalian pergi aku sama siapa donk?"

"nanti juga ketemu Lina, sudah jangan cemberut begitu" ucap Amel

"udah yuk kita pulang" sahut Jesica

Elina pun mulai meninggalkan sekolah dan berjalan menuju kerumahnya

***

Di pagi hari Elina masih bereda di tempat tidurnya, ia menghabiskan waktunya untuk tidur hingga ia dibangunkan oleh ibu.

"Elina....El..." berteriak dari bawah

Elina masih tidak bergerak dari tempat tidurnya, hingga ibunya naik ke kamar Elina untuk membangunkan Elina.

"Elina bangun" menepuk-nepuk Elina

Elina mulai menggeliat dan mulai membuka matanya.

"ada apa ma, aku masih ngantuk nih, Elina juga libur sekolah jadi jangan dibangunin dulu ya" kembali memejamkan matanya

"ih Elina bangun, mama mau minta tolong sama kamu buat beliin beberapa keperluan didapur" menarik Elina untuk bangun

"ma, Elina masih ngantuk, lima menit lagi ya"

"udah cepet siap-siap mama tunggu di bawah oke" berdiri dan meninggalkan Elina

"tapi ma...ma..." menghembuskan napas

Elina pun mulai meranjak dari tempat tidurnya dan turun kebawah menemui ibunya.

"ma, mana sini uang nya"

"ini catatan yang harus kamu beli dan ini uangnya" memberikan catatan dan uang kepada Elina

Elina pun mengambil uang dan catatan dan memasukkan kedalam kantongnya

"Elina kamu gak mandi dulu? Muka kamu masih muka-muka bantal gitu, cuci muka aja dulu" melihat Elina yang baru bangun tidur dengan rambut yang berantakan

"gak usah ma, gini aja kan juga toserbanya gak jauh dari sini, lagian juga sebantar aku mau lanjut tidur" berjalan keluar rumah.

Ibu Elina hanya geleng kepala melihat tingkah anaknya. Elina hampir sampai di toserba tapi tiba-tiba ia melihat Erik yang sedang menuju toserba, seketika Elina langsung bersembunyi karna dia malu jika Erik melihat penampilan Elina yang sekarang.

"aduh kenapa malah ada kak Erik sih"

Elina mengintip dari jauh Erik.

"duh malah kak Erik duduk lagi, kapan dia perginya"

Erik meresa ada yang sedang mengintipnya dan dia pun mulai melihat disekitarnya dan melihat Elina dari kejauhan, sontak Elina terkejut dan kembali bersembunyi. Kemudian Elina berlari meninggalkan tempat itu menuju rumahnya, tapi Erik melihat Elina lari dari tempat itu.

Elina langsung masuk kerumahnya dan berjalan ke kamarnya, membuat ibu Elina terkejut.

"loh Elina kok cepet banget?"

"sebentar ma oke, ini darurat" berlari ke kamarnya

Ibu Elina heran melihat tingkah laku Elina

"anak ini kenapa lagi ya, udahlah" melanjutkan pekerjaannya

Elina pun mulai mandi dan setelah itu mulai bersiap-siap, hingga memakai parfum. Elina pun turun dan mulai berjalan ke toserba lagi. Melihat Elina bertingkah aneh, ibu Elina hanya diam sambil melihat Elina keluar dari rumah. Hingga Elina pun tiba di toserba dan melihat Erik masih ada di toserba sambil duduk dan menikmati secangkir kopi. Elina pun mulai berjalan ke toserba, ia langsung menuju ke pintu toserba tanpa menghiraukan Erik dan kemudian Erik menegur Elina.

"hai Elina" tersenyum

Elina berbalik dan membalas sapaan Erik

"eh kak Erik, ternyata ada disini juga ya" tersenyum canggung

"keliatannya baju yang kamu pakai bukan ini deh"

"ah...maksud kak Erik?" mulai cemas

"tadi aku liat kamu disana gak tau lagi ngapain, pas aku mau nyamperin kamu malah lari kence..ng banget" tertawa kecil

"oh ya, mungkin kak Erik salah liat kali, udah dulu ya kak, aku buru-buru" langsung masuk kedalam toko

Erik terlihat tertawa melihat tingkah Elina.

Elina mulai memilih barang yang diinginkan ibunya sambil mengomel pada dirinya sendiri.

"kenapa bisa kak Erik lihat sih, aduh aku harus gimana nih, sumpah malu banget" memukul jidatnya

Elina pun selesai berbelanja dan berjalan keluar dari toserba sambil mengumpulkan rasa percayadirinya. Meskipun Elina masih nampak cemas jika Erik mulai mengejeknya lagi.

"Erik masih ada lagi, gimana ya. Udah Elina ayo kamu pasti bisa" menyemangati dirinya

Elina pun membuka pintu dan mulai keluar dari toserba.

"Elina kenapa buru-buru gitu, duduk dulu sini"

Dengan tetpaksa Elina pun berjalan kearah Erik dan duduk.

"ada apa kak"

"padahal aku yakin lo kalau tadi itu kamu" menyindir

"bukan kok itu bukan aku, mungkin kak Erik salah liat aja kali" membela

"mungkin aku yang salah liat, tapi dia keliatan mirip banget sama kamu loh" tersenyum

"gak mungkin kak, itu bukan aku" terus membantah

Erik terus saja bertanya dan membuat Elina makin cemas. "kalau aku membantah terus pasti kak Erik akan bertanya-tanya, gimana caranya aku bisa pergi dari sini" suara hati Elina. Tiba-tiba Elina terpikirkan oleh ibunya.

"mama" berteriak

"mama? Ada apa dengan mama kamu?" terkejut mendengar Elina

"iya ini mama aku pasti lagi nunggu aku" menunjukkan belanjaan Elina

"aku duluan ya" berlari meninggalkan Erik

Akhirnya Elina pun bisa terhindar dari pertanyaan-pertanyaan Erik, Elina meresa lega.

"akhirnya" merasa lega

Elina pun sampai di rumah.

"nih ma"

"kok kamu lama banget sih"

"tadi ketemu temen ma, jadi ngobrol dulu"

"oh gitu"

"Elina ke kamar dulu ya" berjalan ke kamar

Sesampainya Elina dikamarnya, Elina langsung berbaring di tempat tidurnya. Elina masih saja memikirkan kejadian tadi.

"kenapa bisa sih, kenapa kak Erik bisa liat aku tadi, malu banget"

Elina terus mengomel dikamarnya.

KISAH CINTA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang