"pa...ma... Elina berangkat sekolah ya"
"Elina sarapan dulu sayang"
"nanti aja dijalan ma, Elina udah telat nih"
Elina berlari menuju halte bus, bus datang bersamaan dengan Elina.
"untuk aja aku gak ketinggalan bus" sambil terengah-engah dan masuk ke dalam bus
***
Elina turun dari bus dan melanjutkan perjalannya ke sekolah, saat ia berjalan menuju ke gedung sekolah Elina melihat Erik dan teman-temannya duduk sambil berbincang-bincang. Mata Elina hanya tertuju kepada Erik hingga kata-kata Amel dan Jesica terus memenuhi dikepala Elina.
"udahlah gak usah dipikirin Lin, terus jalan aja" berbicara pada dirinya sendiri
Elina langsung memalingkan muka nya dari gerombolan siswa tadi dan terus berjalan menuju kelas. Didalam kelas, Amel dan Jesica sudah menunggu Elina.
"Elina baru datang?" tanya Amel
"iya nih, tadi bangun kesiangan tapi untung gak ketinggalan bus" jawab Elina
"kamu semalaman pasti mikirin kak Erik ya?" tanya Amel sambil tersenyum
"eh, iya kok kamu tau Mel?"
"tau dong, kan aku juga begitu waktu pertama kali liat kak Erik, kepikiran terus sampai gak bisa tidur. Kamu juga gitu kan Jes?" tersenyum ke arah Jesica
"gak tuh" menjawab Amel
"aduh Jesica mana ada cewek yang gak terbayang abis liat wajah tampan kak Erik hah?"
"udahlah Amel jangan ganggu Jesica terus"
"ih Jesica cewek aneh" ledek Amel
"Amel udah" menarik Amel untuk duduk
"tapi sayang kak Erik itu serem tau" ucap Amel
"udah gak usah membicarakan kak Erik lagi, ganti topik dong" sahut Jesica
Mereka pun berbincang-bincang hingga Bel masuk pun berdering, semua guru mulai mengajar di kelasnya masing-masing. Tidak lama kemudian bel istirahat pertama berbunyi
"baik anak-anak pelajaran sampai disini dulu"
Guru meninggalkan ruang kelas.
"Lina, Jes ke kantin yuk"
"Mel ini baru jam 9.30 pagi Mel" jawab Jesica
"kita jajan aja dulu, beli roti atau apalah bosan tau kalau tinggal di kelas"
"yaudah deh"
Amel, Elina dan Jesica berjalan menuju kantin sambil bercanda gurau. Dikantin mereka membeli beberapa cemilan dan minuman soda, setelah itu mereka mulai berjalan kembali ke kelas sambil membawa cemilan ditangan. Dalam perjalanan ke kelas, pusat perhatian Elina tertuju ke lapangan bola basket dan membuat Elina berhenti
"Elina ada apa?" tanya Jesica
"oh, ini lagi liat pertandingan bola basket" jawab Elina
"pantas Elina gak bisa memalihkan pandangannya, soalnya kak Erik yang lagi main" sahut Amel sambil tersenyum
Mata Elina hanya tertuju pada seorang pria tinggi dan tampan. Sekekali dia melihat sekeliling lapangan yang penuh dengan sorakan
"katanya semua orang takut sama kak Erik, tapi kok yang aku liat beda ya"
"oh, mereka tu cuma pecinta visual doang, mereka cuma menikmati ketampanan kak Erik karna saat main basket tingkat kegantengan kak Erik semakin meningkat apalagi saat dia berkeringat, ketampanannya semakin meningkat, mereka semua tidak ada yang berani buat mendekati kak Erik" sahut Amel
"oh jadi gitu"
"udah ayo ke kelas sebentar lagi masuk nih" ucap Jesica
Mereka mulai meninggalkan lapangan dan pergi menuju kekelas
Pelajaran mulai berlangsung. Elina nampak serius memperhatikan pelajaran hingga bel istirahat kedua berbunyi
*triing*
"sampai disini dulu pelajarannya anak-anak"
Guru mulai meninggalkan ruang kelas. Dan para murid termasuk Elina mulai keluar kelas untuk keruang makan siang.
"hari ini katanya menunya rendang loh" ucap Jesica
"rendang...wah harus cepat-cepat nih nanti gak kebagian" menarik tangan Elina dan Jesica
Amel terus menarik tangan Elina dan Jesica hingga sampai ke ruang makan, disana sudah banyak siswa mengantri menunggu giliran untuk mengambil makanan
"kalian sih lemot banget, udah banyak orang nih" sahut Amel
"kok jadi kita sih, tenang aja Amel rendangnya gak akan kehabisan kok, kita pasti kebagian" jawab Jesica sambil tertawa
Setelah lama mengantri, sekarang giliran Elina dan teman-temannya dan piring mereka pun sudah diisi berbagai macam lauk. Mereka mulai mencari tempat duduk untuk makan, setelah itu mereka mulai makan makanan yang telah disediakan di piring mereka masing-masing
"wah akhirnya rendang ini akan masuk ke dalam mulutku" membuka mulut
Jesica dan Elina hanya tertawa melihat tingkah Amel
"nih makan yang banyak ya Amel" ucap Jesica sambil memberikan rendang yang ada dipiringnya kepiring Amel
"makasih banyak Jesica, kamu memang yang terbaik" mengacungkan jempol ke Jesica
Elina tertawa melihat tingkah kedua temannya itu, tidak lama kemudian Erik datang dan membuat semua perhatian siswa yang ada disana tertuju padanya termasuk Elina. Elina terus memandangi Erik dengan penasaran, hingga ditegur oleh Jesica
"oi... Elina"
"hmm, kenapa?"
"makan makanan kamu tuh"
"iya nih, Elina jangan terlalu mencolok gitu liat kak Erik nya" sahut Amel
"ih apasih aku tuh masih penasaran sama kak Erik tau"
"apa nya lagi sih yang buat kamu penasaran sama kak Erik?"
"gak tau tapi..."
"tapi apa?"
"ah udahlah" melanjutkan makan
Elina melanjutkan makan, tapi sekekali Elina melihat kearah Erik.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA SEKOLAH
Fiksi RemajaElina harus ikut pindah sekolah karena mengikuti orang tuanya, apa yang akan terjadi kepada Elina di sekolah barunya?