PENJELASAN

183 7 0
                                    

Elina pun mulai mengumpukan keberaniannya dan berjalan masuk ke kelasnya. Benar saja semua mata tertuju pada Elina dan pastinya mereka punya pertanyaan yang sama. Kemudian Bryan berjalan mendekati Elina.

"kenapa kamu tidak bilang kalau kamu sudah punya kak Erik"

"maaf karna aku menyembunyikan semua ini. Aku gak mau semua orang tau hubungan aku dan Erik tapi karna semuanya sudah mengetahuinya jadi aku harap kalian bersikap biasa saja"

Elina pun duduk di bangkunya dan merasa masih ada beberapa orang yang melihat kearahnya. Kemudian Amel dan Jesica mendekatinya dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada Elina.

"jadi selama ini kamu pacaran sama kak Erik?" ucapa Amel

"iya.." jawab Elina

"jadi orang yang bersama kamu di bioskop, itu kak Erik?" tanya Jesica

Elina pun mengagguk menjawab pertanyaan Jesica.

"aku minta maaf ya, karna gak cerita ke kalian"

"udah gak apa-apa kok, kan kamu juga yang ngejalaninnya jadi terserah kamu dan juga kalau kamu menyembunyikan hubungan kalian, pasti itu ada sebabnya juga kan" ucap Amel

"makasih ya, kalian udah bisa ngertiin aku" ucap Elina

"sekarang kamu ceritain gimana kamu bisa pacaran dengan kak Erik" ucap Jesica

"iya aku penasaran banget" ucap Amel

Elina pun mulai menceritakan semuanya kepada Amel dan Jesica.

"wah kalian romantis banget sih" ucap Amel

"gak nyangka ya kak Erik juga bisa sweet ke Elina" ucap Jesica

Elina merasa lega karna dia sudah tidak menyembunyikan sesuatu lagi kepada Amel dan Jesica.

***

Sepulang sekolah Erik sudah menunggu Elina di gerbang sekolah. Tidak lama kemudian Elina pun keluar dari gedung sekolah dan melihat Erik sedang menggunya di gerbang sekolah.

"eh itu kak Erik, kayaknya lagi nungguin kamu deh" ucap Jesica

"ih...jadi iri deh, Elina sekarang udah ada yang nemenin pulang" ucap Amel

"kalian apaansih, udah deh" ucap Elina malu

"udah sana samperin pacarnya, kalau enggak aku nih yang samperin" ucap Amel menggoda Elina

Erik pun melihat Elina dan melambaikan tangan kepada Elina. Elina kemudian membalasnya dan berjalan mendekati Erik.

"aku duluan ya" ucap Elina

"selamat bersenang-senang" ucap Jesica

Elina pun menghampiri Erik.

"kok kamu masih di sini?"

"kan lagi nungguin kamu, dan sekarang semua sudah tahu hubungan kita jadi, mulai hari ini aku bakal antar jemput kamu"

Erik pun memasangkan helm ke kepala Elina.

"yaudah ayo kita berangkat" ucap Erik

Elina pun naik ke atas motor Erik dan mereka pun mulai meninggalkan sekolah. Selama perjalanan Elina menikmati kebersamaannya dengan Erik, hingga Elina tersadar bahwa mereka tidak sedang menuju ke rumah mereka.

"ini kan bukan jalan yang biasa kita lewatin"

"emang sengaja.."

"maksudnya, Erik cari jalan lain untuk sampai ke rumah?"

"aduh Elina... Ini bukan jalan pulang berarti kita bakal ke suatu tempat"

"emang mau kemana?"

"udah...kamu gak usah banyak nanya, kamu nikmati perjalanan aja"

Elina pun akhirnya berhenti berbicara dan mulai menikmati perjalanan. Tidak lama kemudian mereka pun sampai di sebuah taman hiburan. Elina sangat bahagia bisa pergi berdua dengan Erik.

Elina pun turun dan Erik melepaskan helm yang digunakan oleh Elina.

"gimana kamu suka gak, aku ajak kesini?"

"suka banget, udah lama aku gak ke taman hiburan"

"dan sekarang kita hanya pergi berdua"

Kemudian Erik menjulurkan tangannya dan kemudian Elina pun memegang tangan Erik.

Mereka pun masuk ke taman hiburan dan mulai berkeliling. Kemudian Elina ingin menjahili Erik dan menggodanya.

"Erik.."

"iya, ada apa?"

"gimana kalau kita naik itu" menunjuk roller coaster

Erik tampak mulai ketakutan dan membuat Elina tertawa melihat Erik yang ketakutan.

"kamu kenapa?"

"gak apa-apa.."

"terus kenapa kamu ketawa sambil liat aku?"

"karna muka kamu, kayak orang ketakutan setelah melihat roller coaster"

"aku gak takut, ayo naik kalau kamu mau"

"udah gak usah, nanti kamu kenapa-kenapa"

"Elina jangan berkata seperti itu ya, aku tuh berani tau"

"iya-iya.." tertawa

"kalau gitu ayo kita naik, ayo..."

"gak usah..."

"yaudah kalau kamu gak mau, ya gak usah. Tapi bukan berarti aku yang takut loh, tapi kamu yaang gak mau naik"

"iya...iya.."

Elina dan Erik pun melanjutkan berkeliling dan mereka berhenti di sebuah penjual es krim, mereka pun membeli es krim dan duduk sambil menikmati es krim yang mereka beli.

"oh iya...apa aku boleh bertanya?" tanya Elina

"iya apa?"

"kenapa Erik bisa suka sama aku?, padahal gak secantik kak Amanda dan muka aku biasa-biasa saja"

"siapa bilang kamu gak secantik Amanda, di mata aku kamu adalah wanita tercantik kedua yang pernah aku temuin"

"yang pertama siapa?"

"ya..mama aku lah"

Elina kemudian tertawa mendengar perkataan Erik.

"kenapa ketawa?" tanya Erik

"gak apa-apa cuma mau ketawa aja. Tapi aku masih penasaran kenapa kamu bisa suka sama aku?"

"iya karna kamu Elina..."

"terus sejak kapan Erik mulai suka sama aku"

"aku juga gak tau kapan, perasaan itu mengalir begitu saja. Dan kamu kenapa suka sama aku"

"iya..karna itu adalah Erik"

Mereka pun tertawa

"lalu sejak kapan kamu bisa suka sama aku?"

"hhhmmmm.....mungkin sejak pertama kali liat kamu. Aku selalu saja memperhatikan kamu dan penasaran dengan apapun tentang kamu"

Erik pun tersenyum ke arah Elina dan mulai memeluk Elina.

"makasih ya..kamu sudah hadir dihidup aku" ucap Erik memeluk Elina

Elina membalas pelukan Erik dengan hangat. Tapi kemudian Elina mulai melepaskan pelukan Erik.

"kenapa?"

"es krim nya mencair"

Erik pun tertawa melihat tingkah Elina.

"kok ketawa sih"

"udah makan aja es krim nya nanti meleleh"

Setelah itu mereka pun meranjak dari tempat duduk dan mulai meninggalkan taman hiburan itu. Erik kemudian mengantar Elina pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah Erik pun berpamitan dengan Elina.

"aku pulang dulu ya"

"iya..kamu hati-hati ya"

Erik pun memutar balik motornya dan mulai mengendarai motornya. Melihat Erik sudah pergi, Elina pun masuk ke rumahnya dan beristirahat.


KISAH CINTA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang