Semua pelajaran disekolah telah berakhir, semua murid mulai bersiap untuk pulang. Elina mulai memasukkan semua buku kedalam tas dan bersiap pulang. Elina, Amel dan Jesica mulai berjalan meninggalkan sekolah, didepan gerbang mereka akhirnya berpisah karna arah rumah mereka berbeda.
"sampai jumpa besok Lina" melambaikan tangan kepada Elina
Elina pun melambaikan tangannya dan berjalan menuju halte bus. Didalam bus Elina terus kepikiran dengan Erik dan Rehan hingga ia tidak sadar jika busnya sudah berhenti di halte bus. Elina pun tersadar dan langsung turun dari bus dan melanjutkan perjalanan ke rumah Elina. Tapi sebelum tiba di rumah Elina mampir di toserba dekat rumahnya untuk membeli es krim sambil menenangkan pikirannya tentang Erik dan Rehan. Elina pun masuk ke dalam toserba dan mulai memilih es krim yang diinginkannya, setelah mendapatkan es krim yang diinginkannya dan kemudian membayar es krim itu, Elina kemudian keluar dari toserba itu. Saat Elina mulai membuka pintu toserba dan keluar, dia melihat seseorang sedang duduk dan orang itu tidak asing bagi Elina, Elina pun mulai mendekati orang itu dan mencoba melihat muka orang itu. Elina memiringkan kepalanya untuk bisa melihat orang itu, tapi muka Elina sangat dekat dengannya, "ternyata benar kak Erik, berarti aku gak salah liat" ucap Elina sambil tersenyum. Elina pun duduk sambil memakan es krimnya, Erik hanya memandangi Elina.
"kak Erik kenapa bisa ada disini?"
Erik hanya diam dan tidak menanggapi Elina, tapi itu membuat Elina makin penasaran dengan Erik.
"kak Erik tinggal disekitar sini juga ya?"
Erik masih diam dan memalingkan mukanya, Elina nampak sangat kesal dengan Erik, Elina hanya memperlihatkan mimik muka kesal kepada Erik. Melihat Erik hanya diam saja Elina pun ikut diam dan menikmati es krimnya dan kadang memandangi Erik dengan tatapan yang sinis. Tapi ketika memandangi Erik, Elina melihat plaster luka yang masih ada didahi Erik. Elina akhirnya tersenyum melihat itu.
"oh..ternyata masih ada disana" melihat plaster luka yang ada didahi Erik
Seketika Erik memegang plaster lukanya dan melihat ke arah Elina.
"kamu gak takut dekat sama aku?"
"gak tuh, ngapain harus takut"
"kamu pasti sudah dengar cerita tentang aku kan, apa itu gak buat kamu takut dekat sama aku?"
"oohh...yang katanya kak Erik suka berkelahi dan menindas orang, kalau itu hanya kata orang dan aku gak liat dengan mata kepala aku sendiri, aku gak akan percaya dan lagi ya kak, aku tuh yakin kalau kak Erik itu sebenarnya orang baik" tersenyum sambil menyantap es krim
"waktu kejadian di tempat kuliner itu apa kalau bukan berkelahi"
"itu pasti kak Erik ada alasan sendiri, dan lagian juga mereka yang nyerang kak Erik duluan"
"kamu hanya liat sebagian dari kejadian itu"
"iya juga sih... Tapi aku yakin kak Erik bukan yang mulai duluan, meskipun kak Erik tidak mau memberitahu apa yang sebenarnya terjadi karna mungkin itu privasi kak Erik, tapi aku tetap percaya kak Erik gak akan lakuin semua itu tanpa sebab"
Setelah mendengar ucapan Elina, Erik hanya terdiam dan melihat Elina, dan kemudian Erik pun berdiri dan meninggalkan toserba sambil mengendarai motor kearah perumahan. Elina hanya melihat Erik pergi dengan wajah kebingungan. "tenyata benar kak Erik tinggal disekitar sini juga" ucap Elina yang melihat Erik menuju perumahan. Kemudian Elina berdiri dan meninggalkan toserba dan berjalan kerumah Elina.
***
Elina bangun pagi meskipun hari ini sedang libur, Elina bangun pagi sekali untuk pergi olahraga ditaman menggunakan sepeda, Elina mengeluarkan sepedanya dan mulai menggoes sepedanya menuju taman, jarak dari rumah Elina ke taman tidak begitu jauh. Sesampainya di taman mulai berkeliling taman dan bertemu beberapa orang yang sedang berolahraga. setelah berkeliling, Elina pun beristirahat di bawah pohon. Elina beristirahat sambil menikmati pemandangan ditaman itu, kemudian seseorang berjalan kearah Elina, orang itu adalah Rehan yang juga kebetulan berolahraga ditaman itu dan kemudian melihat Elina sedang beristirahat. Rehan berjalan kearah Elina duduk.
"Elina.."
Rehan duduk di dekat Elina
"eh, Kak Rehan. Kak Rehan habis berolahraga juga?"
"iya, tadi lari beberapa putaran dan liat kamu disini jadi aku menghampiri kamu"
Elina hanya tersenyum menanggapi Rehan
"oh ya Elina, keliatannya kamu dekat banget ya sama Erik, kamu pacaran ya sama Erik?"
"pacaran... Gak kak, aku gak pacaran sama Erik"
"kirain kamu pacaran sama Erik, soalnya kalian keliatan dekat banget"
"hah?.. Aku juga gak dekat sama kak Erik"
"berarti aku salah donk ya" tersenyum
"eh Elina aku jalan duluan ya"
Rehan pun berdiri dan berjalan menjauhi Elina. Elina juga mulai meninggalkan tempat duduknya dan berjalan sambil mendorong sepedanya. Elina berjalan sambil mendorong sepedanya menuju kerumahnya, tapi dijalan ia melihat Erik yang sedang duduk ditoserba sambil memakan mie instan, yang membuat Elina terhenti dan mulai memandangi Erik dari jauh, setelah beberapa lama memandangi Erik, Elina tersadar "apa yang aku lakukan" dan kemudian mulai melanjutkan perjalanannya dan berusaha untuk tidak memerhatikan Erik. Erik hanya melihat Elina lewat dan hanya diam sambil memandangi Elina, itu membuat Elina kesal dan mempercepat langkangnya meninggalkan toserba itu "kok dia hanya diam saja? dasar cowok dingin, seenggaknya panggil kek atau sapa gitu, ini malah diam aja". Elina terus berjalan hingga ia sampai dirumahnya dengan muka yang kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA SEKOLAH
Teen FictionElina harus ikut pindah sekolah karena mengikuti orang tuanya, apa yang akan terjadi kepada Elina di sekolah barunya?