Saat istirahat tiba, Elina sama sekali tidak keluar kelas. Elina tidak ingin bertemu dengan Erik.
"yuk kita ke kantin" ucap Amel
"aku gak ikut ya, soalnya lagi gak enak badan" ucap Elina berbohong
"okelah, kalau gitu kamu mau apa?, nanti kita yang beliin" ucap Amel
"Amel kamu aja ya yang ke kantin, aku temenin Elina disini" ucap Jesica
"gak usah Jesica, aku gak apa-apa kok" sahut Elina
"beneran gak apa-apa?" tanya Jesica
"iya Jes.." jawab Elina
"yaudah kalau ada apa-apa kamu mending ke uks aja ya, atau enggak aku antrin kamu deh kesana" ucap Jesica
"udah gak apa-apa, nanti aku bisa sendiri kok ke uks" sahut Elina
"beneran ya gak apa-apa nih, kalau gitu aku pergi dulu ya" ucap Jesica
Amel dan Jesica pun pergi meninggalkan Elina di dalam kelas.
Elina nampak murung di kelas dan tidak tau harus berbuat apa, ia pun akhirnya tertidur. Kemudian Erik mulai mencari Elina, karna dia tidak melihat Elina bersama Amel dan Jesica. Erik pun pergi ke kelas Elina untuk mencarinya, setelah itu Erik pun melihat Elina sedang tidur di dalam kelas. Erik kemudian menghampiri Elina dan duduk di sampingnya. Erik kemudian menempelkan kepalanya di meja menghadap ke Elina yang sedang tidur, Erik menatap Elina yang sedang tidur sambil tersenyum. Kemudian Erik berdiri dari tempat duduk dan keluar untuk membelikan sesuatu untuk Elina, karena Elina belum makan apa-apa. Erik membeli beberapa roti dan minuman kesukaan Elina, kemudian menyimpan makanan dan minuman di dekat Elina. Erik terus saja memperhatikan Elina yang sedang tidur, dan kemudian dia pergi dari kelas Elina karna dia tidak ingin kalau Elina terganggu. Tidak lama kemudian, Amel dan Jesica pun masuk ke kelas dan mendapati Elina yang sedang tidur. Mereka heran karena ada beberapa makanan di meja Elina.
"Elina tertidur rupanya" ucap Amel
Tidak lama kemudian murid-murid di kelas Elina mulai masuk ke kelas dan membuat Elina terbangun.
Elina mulai menggosok-gosok matanya.
"akhirnya bangun juga kamu, kirain kamu gak bakal bangun lagi" ucap Amel sambil tertawa
"nyenyak banget tidurnya Lina" sahut Jesica
Elina hanya tersenyum. Kemudian ia melihat beberapa makanan di mejanya, Elina berpikir bahwa Amel dan Jesica yang membelikannya.
"loh kok ini....aku kan udah bilang gak usah dibeliin" ucap Elina
"siapa yang beliin, orang kita datang, makanan sudah ada di meja kamu kok" ucap Amel
"terus ini dari siapa donk" ucap Elina kebingungan
"lah kita juga gak tau. Waktu masuk kelas juga cuma ada kamu yang lagi tidur" ucap Jesica
"jadi ini dari siapa donk, masa tiba-tiba langsung ada di sini" ucap Elina
"udah makan aja, mungkin ada orang yang kasih kamu tapi kamunya gak sadar karna lagi tidur" ucap Amel
"iya kamu makan aja, lagian kamu juga belum makan apa-apa kan. Dan juga itu pasti buat kamu karna ada di meja kamu" sahut Jesica
Elina pun mulai memakan makanan yang sudah di berikan Erik karna dia pun sebenarnya lapar. Tapi Elina masih penasaran dengan orang yang memberikannya makanan itu.
***
Bel pulang sekolah pun berbunyi, semua siswa mulai bersiap untuk pulang. Elina berjalan menuju gerbang sekolah dan kemudian melihat Amanda berlari ke arah parkiran. Ternyata Amanda ingin menghampiri Erik yang ada di parkiran dan bersiap untuk pulang. Elina kemudian melihat Erik dari kejauhan, dan kemudian Erik pun melihat Elina, mata mereka berdua saling bertemu, tapi Elina mengalihkan pandangannya dan mulai berjalan untuk pulang. Erik merasa ada sesuatu dengan Elina, tidak biasanya Elina bertingkah seperti itu kepadanya.
"ada apa dengan Elina, biasanya dia yang menyapa duluan" ucap Erik
Erik terus saja memandangi Elina hingga Amanda datang dan mengejutkannya.
"eh..kamu kenapa, lagi liat apa sih sampe segitunya" ucap Amanda
"bukan apa-apa" mengalihkan pandangannya
"kamu masih naik motor ke sekolah?, bahaya tau kalau sampe kamu kenapa-kenapa gimana" ucap Amanda
"kan dari dulu kamu tau kalau aku suka naik motor" sahut Erik
"kamu dari dulu emang gak pernah berubah ya" ucap Amanda
"udah dulu ya, aku pergi duluan" mengendarai motor
Erik meninggalkan Amanda yang masih belum selesai berbicara.
"padahal aku mau ikut, tapi dia udah jalan duluan. Dasar Erik emang gak pernah berubah" ucap Amanda kesal
***
Elina turun dari bus dan mulai berjalan menuju rumah. Di tengah perjalanan dia melihat Erik dengan motornya di depan taman bermain, nampaknya dia sedang menunggu Elina. Elina pun hanya berjalan dan tidak menghiraukan Erik. Erik kemudian menyapa Elina, tapi Elina tidak memperhatikan Erik hingga Erik harus menarik Elina.
"aku dari tadi panggil kamu loh"
"maaf kak aku gak dengar, sory ya kak aku buru-buru soalnya mama aku lagi nyari aku"
Erik pun melepaskan tangan Elina, dan Elina pergi meninggalkan Erik. Erik nampak bingung dengan perilaku Elina terhadapnya. Tapi Erik hanya berpikir positif bahwa Elina memang sedang buru-buru.
***
Keesokan harinya Elina sudah ada di depan gerbang sekolah dan berjalan menuju ke gedung sekolah. Elina sepertinya mulai mengiklaskan Erik dan tidak ingin murung lagi. Elina pun masuk ke gedung dan berjalan ke kelasnya, tapi di tengah jalan langkah Elina terhenti ketika melihat Erik dam Amanda sedang duduk di tangga sambil bercanda gurau. Elina kemudian mengumpulkan keberaniannya dan mulai berjalan dan tidak menghiraukan mereka. Melihat Elina hanya lewat dan tidak menyapa Erik, Erik nampak kebingungan.
Akhirnya Elina lega karna dia bisa mengatasi perasaannya dan mulai menjauhi Erik. Dan mulai berjalam ke kelasnya.
Saat istirahat Elina, Amel da Jesica berjalan ke ruang makan untuk makan siang.
"wah..akhirnya Elina udah semangat nih kayaknya" sahut Amel
"emang kapan aku gak bersemangat" ucap Elina
"kemarin kamu nampak murung gitu" ucap Amel
"itukan aku lagi gak enak badan Mel" ucap Elina
Mereka pun berbincang-bincang hingga mereka sampai di ruang makan. Mereka mulai mengantri untuk mendapatkan makanan.
"wah menunya pasti enak-enak nih, makin gak sabar" sahut Amel
"sabar Mel" ucap Jesica sambil tertawa
Elina pun tertawa bersama Jesica
"Lina ada Nugget ayam tuh" ucap Amel
"wah enak tuh, semoga aku bisa dapat banyak" ucap Elina sambil tertawa
Mendengar ucapan Elina, Amel dan Jesica pun mulai tertawa bersama Elina.
Setelah beberapa lama, akhirnya mereka pun mulai mengisi piring mereka dengan berbagai menu yang telah disiapkan. Setelah piring mereka sudah terisi, mereka pun berjalan dan mencari tempat duduk. Mereka akhirnya duduk tapi Elina nampak sedikit kecewa karna dia tidak bisa mengambil banyak Nugget ayam, Elina hanya diberi dua potong.
"gak bisa minta banyak lagi Nugget ayamnya" ucap Elina
"udahlah Elina, makan aja" ucap Jesica
"tapi baguslah masih bisa makan dua potong" ucap Elina tersenyum
Mereka pun menikmati makanan mereka masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA SEKOLAH
Ficção AdolescenteElina harus ikut pindah sekolah karena mengikuti orang tuanya, apa yang akan terjadi kepada Elina di sekolah barunya?