Panic Of Love 1

16K 46 26
                                    

Aku persembahkan chapter 1 ini untuk EmonDemon, auldrey_chan, lintachan_22 dan melonhijo.

Maaf aku lama sekali menguploadnya :p

Hehe..

Chapter 1

:: universitas 'T'

Perkenalkan semua, namaku riika endou, umurku 19 tahun. Sekarang aku baru duduk dibangku perkuliahan. Ehem..bocoran, kalian tahu? Aku kuliah disalah satu universitas terkenal dinegaraku lho, kekeke.. Orangtuaku sangat bangga dan bersyukur aku bisa masuk universitas 'T' ini, bahkan mereka sampai sujud syukur segala. Hahaha lebay -_-"

// "Riika-chan, kau masuk di universitas itu nak? Huwaah..ayah sangat bangga padamu! Kita adakan pesta besar-besaran untuk merayakannya, ok!"

"Selamat sayang." //

Begitulah kira-kira ceritanya dan oleh sebab itu aku masih malu sampai saat ini sama teman-teman SMUku, jika ditilik lagi mengenai 'pesta besar-besaran' yang dimaksud ayahku, pasti kalian akan mengerti.

// "Ng, riika benar nih disini tempat pestanya?"

"Wah, lain daripada yang lain ya."

"Iya tidak kusangka, tempat pemandian umum seperti ini bisa dijadikan tempat pesta."

"Kalau begitu selamat ya endou, kamu berhasil menjadi cewek konyol pertama yang merayakan keberhasilannya dipemandian umum seperti ini."

"Haha, kalian bisa saja. Terima kasih T.T" //

Akh, ayah, ibu, aku bersumpah untuk tidak merayakan 'pesta besar-besaran' lagi seperti yang kalian rencanakan, huhu :'(

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Universitas 'T'

Aku berjalan bingung menulusuri tempat belajar tercintaku, kampus yang dielu-elukan oleh setiap orang. Bisa kulihat jelas orang-orang berlalu lalang. Tampang mereka serius sekali. Wah, kayaknya aku bakal jadi satu-satunya orang bodoh dikampus ini. Mungkinkah aku salah masuk tempat??

"Aku juga bingung, kenapa aku bisa masuk tempat terlarang ini. Hahaha :'(" aku jadi ingat lagi deh mengenai ujian test masuk yang membuatku bisa masuk tempat ini. Ng, ... =.=

// "Baiklah, mina-san. Jangan gugup, cukup kalian jawab dan isi saja pertanyaan ini. Anggap saja soal-soal ujian ini seperti nasi kare. Hoho.."

Aku menatap bingung ke arah pengawas yang ngomong gak jelas tadi. Nasi kare? Apa bisa dimakan ya kertas soal ini? Hmm..

"Semoga kalian beruntung. Ujian dimulai."

Baiklah nasi kare, aku datang! Oh, soal nomer 1 kamu seperti nasi panas yang siap dimakan, ku jawab 'c' saja. Dan lalu soal nomer 2 kamu seperti potongan daging ah kamu nomer 3, lalu nomer 4, lalu lalu wah wah wah.. //

Jadi malu aku mengingatnya, aku masuk ke universitas 'T' karena teringat kare. Hehe >.<

"Hai, namamu siapa?"

"Ng, ..." aku cuma menjawab dengan 'ng' saja. Lagipula ini orang siapa sih? Kenal juga tidak. Sudah sok akrab begini denganku. Hmm..

"Riika Endou, kau siapa?" tanyaku dengan hati-hati. Eh, tapi yang ditanya malah nyengir kuda. Aneh orang ini, pakai acara nyengir-nyengir segala. Jangan-jangan orang ini! Jangan jangan orang ini! Ah, aku jadi takut. Hiiiyy >,<

"Shou Nakamura." ujar orang itu tiba-tiba dan disertai dengan senyuman. Ugh, kenapa ya kalau cowok senyum tuh maut banget! Baru ku sadari bahwa ia sangat TAMPAN.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sejak pertemuan pertama dengan cowok tampan bernama shou itu, entah kenapa hatiku jadi tidak karuan. Detak jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Aw aw aw >,<

"Riika kau masuk kelas ini juga? Duduk disampingku ya." ujar shou suatu hari. Aku cuma bisa mengangguk sambil tersenyum senang. "Baiklah, kita partner ya." ah, lagi dia tersenyum. Tolong-tolong aku sedang tawan! Aku ditawan sama senyum maut shou. Hehe :p

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Hari demi hari pun berlalu, aku dan shou menjadi semakin dekat. Bahkan tiap pulang kuliah kami selalu pulang bersama. Tapi hanya sampai stasiun sih. Dia pulang dengan kereta sedangkan aku? Rumahku tak jauh dari kampusku. Jaraknya hanya 100 meter. Kalau kata ibuku, untung saja aku masuk universitas ini. Soalnya mengirit ongkos dan biaya kuliah. Haha, dasar orangtua! =.=

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Universitas 'T'

Suatu hari dikelasku, datang murid pindahan. Katanya sih pindahan dari korea selatan. Ya ampun. Satu negara sama si 'Rain' dong? Siapa tahu gitu kan kalau aku bisa dekat dengan murid pindahan ini, aku bisa diajaknya ke korea selatan untuk menemui 'Rain'? Haha, ngayal tingkat tinggi. :'(

Tanpa ba-bi-bu lagi, sang dosen langsung memanggil murid pindahan itu.

"Hei, kamu masuklah!" teriakkan dosen berumur 50 tahun ini begitu keras sampai-sampai seseorang yang duduk disampingku terbangun dari mimpi anehnya. Kenapa ku bilang aneh? Dia sedari tadi mengigau terus memanggil nama 'Miyabi' sambil meneteskan air liur. Ya tuhan, kenapa aku bisa sekelas sama makhluk seperti ini sih? Yang bahkan aku tidak tahu siapa namanya.

"Ohayou gozaimashita!" pandanganku teralihkan pada sosok yang melangkah masuk menuju ruangan ini. Seisi kelas tiba-tiba menjadi gaduh seperti pasar. Ya ampun <kayaknya si penulis senang dengan kata 'ya ampun' sodara-sodara haha> lebay deh ini..

"Won Bin!"

"Ah, bukan! Dia lebih mirip Eli U-Kiss."

"Mata kalian buta apa? Itu Siwon Super Junior!"

. . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Panic Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang