'Saat berlari ke arahmu.'
..
TARGET
60 vote
30 comment
..[NEO] TWILIGHT
Selasa, 31/08/2021 {07:47PM-10:22PM}
ⓝ
ⓔ
ⓞNiat awal Jaemin hanya bermaksud menghindarkan Heejin dari terbentur lantai, agar tidak harus terluka. Tetapi malah terjadi kecelakaan yang lebih parah. Apa itu berarti aku telah mengklaim Heejin sebagai mate-ku? Terlintas begitu saja dalam benak Jaemin, ketika bibirnya bertemu dengan bibir ranum Heejin.
Bahaya, aku dalam bahaya. Sementara Heejin merutuki kecerobohan terbesarnya. Degup jantungnya berpacu lebih cepat tanpa diberi aba-aba.
"Siapa di sana?"
Itu suara Seulgi yang memasuki UKS dengan sepatu haknya yang berkeletok setiap melangkah. Syukurlah Heejin bisa menarik tubuhnya menjauh dari Jaemin, sekali lagi menggumamkan dalam hati bahwa ia tidak boleh jatuh ke dalam pesona sang pangeran terlalu jauh. Masalah lainnya, Heejin mesti menggerak-gerakkan selimut sampai betul-betul terlepas dari bawah kukungan sorot mata Jaemin, yang tak bisa ia ketahui artinya.
Mungkin saja Jaemin sedang menyesali perbuatannya. Seperti... seharusnya ia biarkan saja Heejin terjatuh walaupun berdarah.
"Jeon Heejin, tenanglah," ucap Heejin amat sangat pelan sembari memegangi dada, lantas bergegas pergi dan berpapasan dengan Seulgi. "Dokter Kang, kau baru datang, aku akan ke kelas sekarang!"
"Heejin-ah, kalau masih sakit istirahat dulu saja." Seruan Seulgi bagai angin lalu, si dokter cukup menunjukkan kekhawatirannya. "Wajahnya merah begitu, ini gara-gara jalanan Seoul macet, jadi aku terlambat. Kenapa juga Heejin langsung pergi begitu aku datang? Kenapa tidak mengizinkanku memeriksanya?"
Jaemin terduduk dari jatuhnya, otomastis selimut merosot menampilkan sosoknya yang membuat Seulgi terlonjak kaget bukan main. "Na Jaemin, kenapa kau berbaring di lantai! Bikin kaget saja!"
"Dokter Kang, kau punya obat sakit kepala?"
"Tentu, biar aku ambilkan." Seulgi cepat-cepat menuju lemari obat. "Berantakkan sekali, apa ada pencuri yang mengambil obatku."
Sayup-sayup Jaemin mendengar celotehan Seulgi mengenai murid-murid nakal yang mengambil obatnya tanpa meminta izin terlebih dulu.
"Aku malah membuat otaknya semakin kepanasan," ujar Jaemin, menyentuh bibirnya dan ingatan akan ciuman sesaat lalu berkelebat. "Akh! Na Jaemin kenapa kau harus menolongnya, dasar bodoh!"
"Apa kepalamu sangat sakit, tunggu sebentar, aku lupa menaruhnya di mana!"
***
Siang itu matahari tak begitu terik di Neoskhole. Heejin mengetahui terdapat lingkup perlindungan sinar matahari tak nampak yang dibuat oleh parah ahli ilmiah, beberapa mengatakan berbentuk kubah besar sehingga Neogara menjadi tempat yang cocok untuk ditinggali para vampir. Sempat terpikir ayahnya juga ikut andil dalam pengembangan di dunia vampir tersebut.
Heejin cukup yakin, kalau ayahnya memang jenius. "Tunggu sampai aku mengetahui semua tentangmu ayah," ujar Heejin, penuh tekad seraya mencapit kaleng minuman di bawah bangku sepanjang satu meter yang terletak di bahu jalan, lalu dimasukkannya ke plastik sampah.
Tak jauh sekitar lima meter Xiaojun bergidik jijik ketika harus mengambil permen karet di tangga koridor. Arin dan Sakura menertawai ketua klub penyiar itu selagi berjalan menghampiri Heejin.
"Hari terakhir menjalankan hukuman, ayo, Heejin-ah semangat!" Sakura bantu mengumpulkan sampah berserakan di dekat gedung. "Anak-anak vampaneze suka membuang sampah sembarangan," lanjutnya mendongak ke lantai dua, yang merupakan ruang kelas vampaneze.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NEO] Twilight
Vampire[END] Na Jaemin adalah anak Raja Vampir dari seluruh klan vampir. Ia percaya kalau mate-nya juga vampir dan berusaha menolak perjodohannya dengan manusia biasa. Segala macam cara ia lakukan untuk mengerjai wanita yang diperlakukan bak putri di kaste...