Mozaik 58 : Pemain Pengganti

416 93 34
                                    


‘Menggantikan posisi pitcher dalam tim.'

[NEO] TWILIGHT
Selasa, 30/11/2021


Seluruh anggota tim boqquickent salvatyorie berkumpul di UKS. Mereka menunggu tanpa suara saat Johnny mempertimbangkan Doyoung untuk menggantikan posisi Yoohyeon sebagai pitcherᅳpelempar bolaᅳdua Pitcher bekerja sama dengan Serplanᅳpenyerang utamaᅳdemi membawa bola menuju goalmring lawan.

“Melempar bola saja dia tidak bisa,” keluh Jeno, yang juga seorang pitcher.

“Mungkin menerima operan bola dariku saja dia terpelanting dari kuda,” sambung Jaemin sebagai penyerang utama.

Doyoung duduk di sofa dengan tidak nyaman, lalu sambil mengangkat tangan setinggi bahu, ia menyela rapat dadakan yang dipimpin Johnny. “Asal kalian tau, aku masih di sini. Tenang saja… aku tidak tertarik menjadi bagian dari kalian.”

“Ayolah, Kim Doyoung, jangan dimasukkan ke dalam hati. Mereka berdua hanya mengkhawatirkan pertandingan besok,” bujuk Johnny, tidak terpikirkan pengganti lain.

Bahkan JiU yang juga duduk di sofa mengangkat enggan kedua bahu saat melihat pandangan berharap Johnny terarah padanya. “Yoohyeon memintaku menemaninya di rumah sakit. Lagipula tidak ada yang aku ketahui mengenai boqquickent selain menjadi penonton.”

Perkataan JiU ada benarnya. Mereka butuh pengganti yang mengetahui cara bermain para anggota, strategi dan atau setidaknya pernah melihat mereka latihan.

“Maaf, aku sangat ingin bermain dan melakukan aksi hebat bersama kalian, tapiᅳ”

Nampaknya Renjun terharu akan ucapan Yoohyeon yang mengakuinya sebagai rekan terhebat. “Nuna, bagaimana bisa terluka?”

Selain luka di kepala, jantung dan hati, ada satu lagi yang membutuhkan pemulihan untuk beberapa waktu, yakni patah tulang. Yoohyeon bahkan lebih parah karena pergeseran tulang sendi membuat lututnya bengkok.

“Aku dan Winwin pergi memeriksa kuda, dan pintu kadang Rebecca terbuka. Rebecca baru saja kabur dan kami mengejarnya.” Winwin mengangguk selagi Yoohyeon kembali menambahkan dengan penuh selidik,

“Padahal seingatku, telah mengunci kandangnya sebelum pergi. Rebecca seperti tidak mengenaliku, mengamuk ketika kutunggangi sampai aku pun tidak bisa mengendalikannya lagi dan terjatuh.”

Winwin yang menyaksikannya juga merasa ada yang aneh. “Yoohyeon memegangi tali kekangnya sampai terseret, kakinya membentur bongkahan batu, terpaksa aku menggunakan kekuatan untuk mengejar. Karena darurat, pihak sekolah tidak menghukumku.”

“Kerja bagus, Winwin-ah.” Johnny menaruh tangan di bahu Winwin.

“Bagaimana dengan Xiaojun? Dia sempat bergabung dalam tim dua tahun lalu,” usul Yoohyeon.

“Xiaojun akan sibuk menyiarkan pertandingan secara langsung. Pasti dia lebih memilihnya dibanding ikut bertanding. Sementara si sultan, Zhong Chenle tidak akan bermain kecuali butuh cadangan.” Johnny menggeleng frustrasi, siapa lagi yang bisa dimintai bantuan.

“Minuman datang!” seru Nakyung dengan menjinjing plastik, di belakangnya Heejin juga menggoyang-goyangkan plastik yang ia bawa. “Camilan,” sambung Heejin.

“Dia, dia akan bergabung dalam tim.” Jaemin menunjuk dua wanita yang masih berdiri tak jauh dari ambang pintu.

“AKU?!” kaget Nakyung.

“Bukan kamu, tapi dia!” pungkas Jaemin sambil jari telunjuknya bergerak menegaskan.

“HEEJIN!” semua pasang mata bergulir demi melihat Heejin yang seketika menjatuhkan plastik, beberapa bungkus camilan pun berhambur.

[NEO] TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang