Mozaik 57 : Festival Neoskhole

476 96 51
                                    


'Kemeriahan di balik pagar sekolah.'

[NEO] TWILIGHTKamis, 25/11/2021ⓝⓔⓞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[NEO] TWILIGHT
Kamis, 25/11/2021


Neoskhole diubah menjadi tempat ramai yang hampir tidak dikenali Heejin. Festival hari pertama penuh sesak ketika pengunjung bersemangat mendatangi banyak stand jualan, mulai dari berbagai makanan, aksesoris buatan tangan, jasa melukis hingga menawarkan keseruan lainnya, seperti harus melakukan permainan dan nantinya akan mendapat hadiah.

Paling menggelikan menurut Heejin, ialah stand yang dijaga Xiaojun. Ketua penyiaran yang terkenal narsis itu berkeliaran menggunakan karton bertuliskan 'Free Hug, hanya seharga 5000 won'.

"Siapa yang mau membayar untuk memeluknya." Heejin menggelengkan kepala seraya menoleh pada Yujin yang berjalan pelan di sebelahnya.

Selanjutnya Heejin nyaris tidak percaya ketika segerombolan wanita datang lalu mulai berbaris demi dapat memeluk Xiaojun. "Ternyata banyak yang mau."

"Aku juga mau," ujar Yujin bergegas menuju barisan.

"Ahn Yujin, es krim-nya!" seru Sungchan yang berlari menghampiri dengan kedua tangan memegangi tiga es krim rasa stoberi. "Apa dia sedang mengantri?" tanyanya menatap sebal kehebohan di depan sana, padahal sesaat lalu ia telah bersusah payah membelikan es krim sambil mempertahankan antrian agar tidak diserobot anak-anak dari kelas vampaneze.

Heejin mengambil satu es krim di tangan Sungchan. "Iya, kupikir dia tidak akan tertarik," katanya mendapati bagian renyah es krim yang berbentuk kerucut agak penyok.

"Pegang ini." Sungchan memberikan satu es krim lagi kepada Heejin, kemudian melangkah cepat untuk ikut mengantri di belakang Yujin.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Yujin bertanya seraya menyuruh Sungchan pergi saja.

Senyum Heejin mengembang saat kedua temannya saling dorong. "Tidak kusangka, Sungchan juga ingin dipeluk Xiaojun."

"Kau salah, Sungchan cemburu!" Tiba-tiba Jaemin sudah berada di sebelah Heejin. "Disuruh tetap diam menungguku, malah keluyuran... kau tau, aku berkeliling ke seluruh area lapangan."

"Bukannya aku sudah mengirimkan pesan, ya." Heejin berusaha membela diri.

Jaemin menunjukkan layar ponselnya, tidak ada satu pun pesan dari Heejin. "Pesan melalui pikiran, kukira telepatinya berhasil."

"Jeon Heejin, kau bercanda." Ponsel dimasukkan kembali ke saku celana dengan kekesalan tertahan. "Seharusnya aku larang kau menghadiri festival dan menyuruhmu berlatih sampai bisa mengirim pesan melalui pikiran," lanjut Jaemin.

"Kenapa kau tidak menelepon saja, sebelum berkeliling lapangan untuk mencariku. Terus apa hakmu melarangku?"

"Aku suamimu," balas Jaemin pendek.

[NEO] TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang