Mozaik 46 : Cambuk

437 100 25
                                    


‘Hukuman Sang Raja Vampir.'

.
.
TARGET!
60 vote
30 comment
.
.

[NEO] TWILIGHT
Kamis, 23/09/2021 {10:12AM-07:14PM}


Heejin mengedipkan mata, mengangguk paham selagi jari telunjuk Jeno berada dua sentimeter di depan bibirnya yang terkatup rapat. Terlintas di benaknya setiap ungkapan kata pujian Nakyung, akan betapa mempesonanya seorang Lee Jeno. Sekarang Heejin melihat sendiri, gurat wajah tegas, hidung mancung dengan mata teduh itu tengah menatapnya.

Lain halnya dengan kedua manik mata Jaemin, menatap tak suka kedekatan sahabat dan tunangannya. Ini tidak benar. Jaemin hendak melangkah, sebelum sebuah suara terdengar dari ambang pintu.

“Kenapa kuncinya tertinggal di sini, seingatku sudah mengunci ruangan lalu pergi dan menaruh kunci di laci meja kerjaku.” Meski kebingungan dan merasa aneh, Choi Siwon tetap mengambil kunci setelah dengan mantap mengunci ruang rak buku rahasia. “Mungkinkah karena usiaku yang hampir setengah abad.” Kemudian melangkah acuh, meninggalkan perpustakaan yang nyaris tak berpenghuni di luar jam sekolah.

Jeno menurunkan jari telunjuk, menghembuskan napas lega nyaris bersamaan dengan Heejin. Menyadari hal tersebut, mereka pun tertawa dan kalau saja bukan karena Jaemin menarik mundur tubuh Heejin, mereka pasti masih saling bertukar pandang.

“Gara-gara kamu, kita jadi terkunci di sini!” sungut Jaemin.

“Iya, iya, salahkan saja aku,” balas Heejin ketika penglihatannya tidak sengaja membaca satu judul buku biografi, yang terletak sejajar di samping leher Jeno. “Ketemu.”

Satu tangan Heejin segera terjulur, mengejutkan kedua lelaki yang sejenak berjengit di tempat masing-masing. Jeno sampai dibuat gugup, bahkan ketika buku di tangan Heejin melewati bahunya. Jangan tanyakan reaksi Jaemin, begitu jelas kentara sangat tidak suka dan sedikit marah.

Syukurnya tidak ada yang melihat keanehan dalam diri Jaemin. Cemburu? Mana mungkin! Jaemin bergegas merebut buku di tangan Heejin. “Jeon Sungmin,” katanya dibalas anggukan Heejin. “Kita menemukannya!”

“Iya, iya, kita yang menemukannya,” cibir Heejin.

“Kerja bagus.” Jaemin menepuk kepala Heejin sebanyak dua kali. “Sekarang hubungi anak-anak Pecinta Buku agar membukakan pintu.”

“Kau ingin mereka mengambil kunci dari Guru Choi lagi?” tanya Heejin sambil mengekor di belakang Jaemin, diikuti dengan Jeno yang berjalan santai sambil mengelus dada.

***

Satu hari yang amat terasa panjang berlalu di Neogara. Rangkaian peristiwa masih hangat dalam ingatan Heejin.

Berawal dari kecelakaan di UKS, dimana pangeran vampir yang berstatus sebagai tunangannya telah tidak sengaja mencium bibirnya. Kecelakaan serius akibat pot bunga terjatuh dari lantai dua, telah membuat Jeno terluka dan pelakunya mendapatkan hukuman sosial selama satu bulan penuh. Sampai terkunci di ruang rak rahasia, di perpustakaan nan besar.

“Beberapa penemuan Profesor Jeon Sungmin yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup vampir, meliputi Cream UVᅳlotion untuk menghalau terik matahariᅳjadi dia yang menemukannya,” kata Jaemin dengan suara takjubnya, sedangkan Heejin sesekali melirik bibir si pangeran. “Parfum Penyamar… Akh, ini pasti Parfum Aroma yang selalu kau pakai untuk menyembunyikan aura manusiamu.”

“Na Jaemin! Berhenti membaca dengan mengeluarkan suara!” seru Heejin, mendadak salah tingkah.

Masalahnya dari banyak peristiwa, hanya satu yang menyita sebagian pikiran Heejin. Ciuman pertamanya.

[NEO] TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang