Mozaik 38 : Ketagihan

559 114 49
                                    


‘Rasa ingin yang berkelanjutan.'

[NEO] TWILIGHTSelasa, 03/07/2021 {07:37PM-10:10PM}ⓝⓔⓞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[NEO] TWILIGHT
Selasa, 03/07/2021 {07:37PM-10:10PM}


Dengan khawatir Heejin menghampiri kedua laki-laki yang terduduk di tanah. “Kalian tidak apa-apa?” tanyanya sambil hendak membantu Jaemin.

“Jangan sentuh aku!” sungut Jaemin, melayangkan tatapan menyelidik. Dia baru saja didorong dan hampir tidak percaya akan berakhir memalukanᅳterlebih oleh seorang manusia.

Jeno menyingkirkan sebagian tubuh Jaemin yang menindih kakinya. “Jaemin, apa yang kau lakukan pada Heejin?”

“Seharusnya kau bertanya apa yang Heejin lakukan padaku,” balas Jaemin sambil membersihkan pakaian sekenanya dan meneruskan, “Dia mendorongku sampai sejauh ini!”

“Itu tidak masuk akal, Na Jaemin.” Heejin mengangguki ucapan Jeno, tentu setuju karena mana mungkin dia bisa mengalahkan vampir. Paling Jaemin berakting untuk mengerjainya.

Jaemin menghembuskan napas sebal, bahkan sahabatnya membela Heejin. Seolah seluruh anggota keluarganya saja tidak cukup. Ia pikir Jeno baru akan percaya setelah melihat luka yang ada di tangan Heejin mampu sembuh secepat kaum vampir. Kali ini ia akan memastikannya dan bertanya,

“Jeno, kau ingin mencoba Darah Keabadian?”

Detik itu juga, Jeno teringat perkataan Yoohyeon. Kalau begini, sih, Jaemin sungguh sedang tidak waras. Jeno menggeleng selagi menangkap gelagat waspada Heejin yang sontak mundur selangkah. Tidak boleh terpengaruh, tidak boleh. Jeno mulai membatin.

Namun, bukan Jaemin namanya. Jika menyerah begitu cepat dalam usaha membujuk sang sahabat, meskipun harus dengan ancaman.

“Ayolah, bantu aku memastikan apa kau juga bisa menyembuhkan lukanya.” Jaemin berbisik di telinga Jeno.

“Aku tidak bisa,” tolak Jeno, menggumamkan bahwa ia tidak boleh terpengaruh.

Saat itu juga tangan Jaemin bergerak cepat, memetik setangkai mawar. Heejin berpikir untuk segera kabur. Tapi belum ada selangkah, tangannya sudah dicekal kemudian dipaksa menggenggam tangkai mawar yang penuh duri.

“YAK! Vampir gila! Apa yang kau lakukan!”

“Darah Keabadian?” tawar Jaemin, menyodorkan tangan Heejin di hadapan Jeno yang sontak menutup hidung.

Mata bening Heejin sudah basah. “Na Jaemin... sakit,” katanya berharap laki-laki itu berhenti terobsesi untuk memastikan sesuatu, yang entah apa.

“Pangeran, Heejin kesakitan.” Jeno berkata sambil menahan nafsu terhadap darah.

“Makanya aku suruh kau mencoba mengobatinya, cepat! Heejin hampir menangis!” jawab Jaemin, disahuti desisan dari mulut Heejin.

“Aku tidak berani.” Geleng Jeno, membuat jarak antara si pangeran dan tunangannya.

[NEO] TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang