Setelah pulang dari dokter kandungan Caca pergi menjenguk suaminya yang masih belum sadarkan diri. Hatinya terasa hancur saat menatap suaminya yang terbaring lemah dengan beberapa perban dikepalanya.
"Caca!"
Jihan dan Yogi datang menghampiri Caca untuk melihat bagaimana keadaan bosnya. "Gimana keadaan pak bos? Emang belum sadarkan diri?"
Caca menggeleng lemah sembari tetap menatap suaminya. "Doain ya semoga mas Zein cepat sembuh."
"Pasti nya Ca. Gue yakin bang Zein orang yang kuat dan pasti bisa melewati semua ini." Ujar Yogi.
"Semoga aja."
Mereka bertiga duduk disofa ruangan itu sembari menatap jendela luar. Berharap semoga Zeindra cepat sadar dan kembali ke kantor seperti semula. "Lo jadi enggak kerja lagi Ca?" Tanya Jihan.
"Mas Zein larang gue kerja katanya gue suruh fokus jaga Lian aja dan jadi istri yang baik."
"Bagus deh Ca. Suami lo CEO jadi lo enggak perlu kerja." Goda Yogi supaya menghibur sahabatnya ini.
Jihan tertawa mendengar candaan itu. "Haha bener juga lo, suaminya tajir."
"Ohiya gue mau kasih tau sesuatu. Gue sekarang sedang mengandung anak dari mas Zein."
"Whoaa! Serius? Akhirnya gue punya keponakan." Teriak Yogi.
"Berisik! Kasian pak bos. Tapi gue juga senang banget! Yeee!" Jihan juga ikutan bersorak ria mendengar kabar baik itu.
Jihan langsung memegang perut Caca yang masih terbilang rata karena usia kandungannya baru sebulan lebih. "Dede bayi doain papa kamu ya semoga cepat sadar dan bisa buat dede baru buat kamu."
Pletak!
"Kok ngomong lo gitu sih? Tapi ya boleh juga biar kita banyak keponakan. Nanti panggil gue uncle Yogi ya."
Seketika suasana hati Caca sedikit membaik karena sahabatnya ini. Caca tersenyum mendengar candaan-candaan kecil dari Yogi dan Jihan.
Setelah Jihan dan Yogi pulang Caca menuju ke supermarket dengan Lian. Katanya sih Lian pengen beli jajan biar enak sedih terus nungguin papanya.
Disupermarket mereka bertemu dengan Megan yang juga sedang berbelanja disekitar situ. "Eh kalian, kok sampai sini sih main nya?"
Berhubung Jihan memang kesal banget sama cewe satu ini jadi dia diem aja. "Itu bang Zein kecelakaan jadi dibawa dirumah sakit dekat sini." Ujar Yogi.
"Serius? Astaga. Jadi sekarang keadaannya gimana?"
"Kritis."
Megan langsung keluar dari supermarket dan menuju ke rumah sakit.
"Emang dia tahu rumah sakitnya? Kan lo belum kasih tau." Kata Jihan.
"Ya biarin aja dia nyasar hehe."
"Om! Coklat." Pinta Lian.
Yogi langsung membawa Lian ke rak coklat. "Om, semoga coklat ini bisa buat Lian gak sedih lagi ya? Lian sedih banget om."
Jihan pengen ngakak tapi kasian juga liat Lian yang sedih karena bapaknya enggak sadar-sadar.
"Ayo kita beli coklat biar papa cepat sadar aamiin." Ucap Yogi sembari mengambil beberapa coklat.
Padahal enggak ada hubungannya coklat sama sadar dari koma.
Mereka bertiga masih berkeliling disekitar supermarket. "Kalau dilihat-lihat kita cocok juga ya kalau punya anak kayak gini."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA! (SUDAH TERBIT Di E-BOOK)
Romance'JADI SELAMA INI PAK ZEIN DUDA?' #. (22 Juni 2021) Rank 1 #Singledad #. (02 Agustus 2021) Rank 3 #hot #. (08 Februari 2022) Rank 1 #singledad #. (03 April 2024) Rank 1 #singledad