Pagi ini sangat cerah ditambah hari ini adalah hari minggu. Matahari seolah tau bahwa hari ini semua orang harus berbahagia. Caca sudah terbangun sejak tadi dan bahkan sudah selesai membereskan pekerjaan rumahnya.
Sekarang Caca sedang menyiram bunga dihalaman rumahnya. "Hari ini cerah sekali." Gumam nya.
Banyak sekali jenis bunga disini, keluarga Caca memang menyukai ragam jenis bunga.
"Tante cantik." Tiba-tiba Lian memeluk kakinya dari belakang.
"Kamu udah bangun?"
Lian mengangguk gemas, matanya bahkan belum terbuka lebar dan rambutnya berantakan. "Cuci muka dulu ya kita biar kamu enggak ngantuk." Caca membawa Lian mendekati air keran untuk membasuh wajahnya.
"Lian ingin ikut siram bunga ya." Lian berlari kecil mengambil alat penyiram itu dan mengisinya dengan air.
"Berat." Keluhnya.
Caca terbahak mendengar hal itu, anak ini selalu saja menggemaskan tiap harinya. "Kamu pakai keran ini aja sana biar tante pakai yang berat."
Lian langsung semangat menarik keran air dan menyiram bunga.
"Tante liat sini."
Caca pun mengikuti perintah Lian dan menoleh kearahnya. "Ah! Lian." Ternyata Lian menyemprotkan air ke Caca.
"Kamu ngajak perang air? Awas kamu ya?" Caca mengejar Lian dan juga membasahi Lian dengan air.
"Tante jangan siram Lian." Teriaknya sambil berlari.
"Ah tante mata Lian sakit." Lian menutup matanya dengan keran yang masih digenggamannya.
"Kamu kenapa sayang?" Caca mendekati Lian dan mencoba memeriksa mata Lian.
"Ggrrrr haha tante tertipu." Lian langsung mengarahkan kran ke tubuh Caca dan alhasil Caca basah kuyup.
"Nakal kamu ya, tante tidak akan kasih ampun."
"Haha tangkap Lian tante."
Dibalik keseruan mereka ada bunda dan ayah yang menatap haru adegan itu. "Lihat bund, mereka memang seperti ditakdirkan menjadi orang tua dan anak."
"Iya yah, akrab sekali mereka."
"Yasudah kita sarapan saja."
"CACA, LIAN SARAPAN DULU." Teriak bunda dari pintu.
Caca berhasil menangkap dan menggendong Lian. "Kena kamu."
"Maafin Lian hehe, Lian laper."
"Ayo sarapan." Caca nematikan keran air dan memasuki rumah lewat pintu belakang. "Ganti baju dulu."
Setelah berganti baju mereka menuju meja makan. "Lian makan yang banyak ya biar cepat besarnya." Ucap ayah.
"Siap opa."
"Oma setelah ini ayo pergi piknik. Lian bosen dirumah terus." Ajaknya.
"Tanyakan pada opa deh."
Lian menatap ayah yang berada dihadapannya dengan tatapan memohon. "Jangan mencoba merayu opa ya."
Caca dan bunda tertawa melihat tingkah gemas ini. "Ayolah opa, opa tega melihat Lian bosan seperti ini?"
"Kamu bosan? Bukannya tadi kamu tertawa saat melihat tante basah?" Sindir Caca.
"Tante ih, Ini akting Lian supaya opa mengizinkan kita pergi piknik." Bisik Lian pada Caca namun bisikan itu masih terdengar oleh ayah dan bunda.
Lagi-lagi tingkah Lian membuat seisi rumah tertawa. "Opa dengar loh."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA! (SUDAH TERBIT Di E-BOOK)
Romance'JADI SELAMA INI PAK ZEIN DUDA?' #. (22 Juni 2021) Rank 1 #Singledad #. (02 Agustus 2021) Rank 3 #hot #. (08 Februari 2022) Rank 1 #singledad #. (03 April 2024) Rank 1 #singledad