Johnny sedikit terkejut melihat Taeyong yang sedang berdiri di depan pintu kos Yunji. Taeyong membawakan tas Yunji yang tadi tertinggal di mobilnya.
Taeyong melihat Johnny dan melewatinya sambil berucap penuh penekanan "Breng**k".
Sedangkan Johnny bersikap acuh dan tidak memperdulikan Taeyong dan pergi begitu saja.
Taeyong segera memasuki kamar Yunji dan terkejut melihat Yunji yang begitu pucat dengan peluh yang membasahi keningnya dan menangis sesenggukan karena ucapa Johnny tadi. Taeyong segera mendekati Yunji lalu menggenggam tangannya. "ke rumah sakit ya?"
Yunji menggeleng pelan. "Gapapa kok" ucapnya parau.
"Yakin?" tanya Taeyong.
Yunji mengangguk dan menghapus air matanya. Diambilnya tas miliknya dan mencari benda kecil yang biasa ia gunakan.
"Cari apa?" tanya Taeyong.
Yunji tidak menjawab dan terus mencari sampai akhirnya ia menemukan inhealer miliknya dan langsung menggunakannya.
"yaudah kalo gitu sekarang istirahat ya, jangan nangis lagi nanti nafasnya sesek" Taeyong membantu Yunji untuk berbaring, lalu mengambil sapu tangan miliknya dan mengusap peluh Yunji.
Yunji terus mengatur nafasnya sambil mengusap perutnya.
"Tidur ya. Udah jangan mikir yang aneh-aneh" Taeyong mengusap punggung Yunji mencoba membuat Yunji lebih nyaman.
Taeyong mengambil ponselnya lalu mengirimkan pesan ke orang tuanya untuk mengatakn bahwa dirinya akan pulang terlambat malam ini.
Taeyong melihat sekitar kamar Yunji lalu beralih ke tumpukan pakain yang masih belum terlipat dan membantu Yunji untuk merapikannya. Setelah selesai merapikan baju-baju Yunji, Taeyong berpindah ke tumpukan paper bag dan tas plastik yang berantakan di ujung ruangan. Hati Taeyong menghangat melihat isi tumpukan itu, Selimut rajut yang dibuat Yunji untuk bayinya "Cantik sekali" Taeyong tersenyum melihatnya.
"Haerin" Nama yang ada di ujung selimut pink cantik itu. Ahh Yunji ingin memberi nama bayi kecilnya Haerin.
Taeyong tersenyum dan lanjut merapikan beberapa barang Yunji. Ada juga kotak berwarna pink yang ada ditumpukan paling bawah. Taeyong yang penasaran membuka kotak itu dan melihat isinya "Ahh lucunya" Yunji menyimpan tespack, hasil USG dan beberapa surat disana. Mungkin untuk kenang-kenangan bayinya nanti.
Taeyong membuka salah satu surat itu dan membaca isinya. Taeyong sedikit terkejut melihat isi surat itu, Yunji menulis bahwa bayi nya dalam keadaan tidak baik. Apa yang Yunji maksud tidak baik? Yunji juga menulis bahwa ia takut memberitahukannya pada Johnny karena hubungan mereka mulai membaik dan Johnny mulai menerima bayi mereka, ia tidak ingin Johnny berubah pikiran seperti di awal yang ingin membunuh bayi mereka setelah tau keadaan bayinya.
Taeyong menghapus air matanya lalu kembali menata barang-barang Yunji. Selesai menatanya Taeyong mendekati Yunji dan menyelimuti tubuh Yunji yang sudah mulai nyenyak. Diusapnya perut besar Yunji dan berbisik di depan perut itu "Heey Bayi, ini Tante Tae. Kamu sehat-sehat yaa jagain Mama kamu"
.
Keesokan harinya Yunji datang bekerja seperti biasanya. Hari ini juga sekalian Yunji ingin meminta izin akan mengambil cuti.
Tugas Yunji hari ini di bagian laundry. Yunji diberi tugas yang tidak terlalu berat hari ini, yaitu melipat baju dan mencucinya.
"Yunji. Kamu dipanggil tuh sama Nu Bos" ucap teman Yunji.
"Ohh oke-oke makasih yaa"
Yunji segera pergi menemui bos nya yang tidak lain adalah Eomma Taeyong.
Tok tok tok
"Masuk" ucap seseorang dari dalam ruangan.
Yunji membuka pelan pintu itu lalu masuk "Permisi"
"Iya Yunji silahkan masuk, ayo duduk sini" ucap Eomma Lee ramah.
Yunji pun duduk dihadapan Eomma Lee.
"jadi kapan kamu mau ambil cuti?" tanya Eomma Lee.
"Apa boleh kalau mulai besok ?" tanya Yunji takut-takut
Eomma Lee tersenyum dan mengangguk "Boleh kok"
Yunji tersunyum dan membungkuk hormat "Terima kasih"
.
Setelah bekerja dan mampir membeli makanan, Yunji berjalan pulang ke tempat kosnya.
Karena besok sudah mulai cuti. Yunji mencoba untuk membeli beberapa mie instant untuk makan beberapa hari supaya tidak sering-sering keluar rumah. Besok juga Yunji berencana untuk pergi ke pasar membeli beras dan juga perlengkapan bayi untuk bayinya.
Karena merasa sedikit lelah dan mulai sesak. Yunji duduk di bangku yang ada didekat sana, diambilnya inhealer miliknya dan menggunakannya perlahan.
Yunji mengatur nafasnya sambil menepuk pelan dadanya yang sedikit sakit. Pandangan Yunji tidak sengaja melihat ke arah restaurant daging yang ada di sebrang jalan.
Yunji hanya tersenyum melihat mereka. Ada Johnny, Orang tua Johnny dan juga gadis cantik yang Yunji ingat bernama Ten. Yunji kembali berdiri dan segera berjalan untuk pulang.
Sesampainya di kamar kos. Yunji segera meletakan tas dan jaketnya. Lalu mengambil handuk dan baju ganti. Yunji segera ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Yunji melepas semua pakaiannya lalu melihat bekas benturan di perutnya yang membiru sekarang mulai pudar.
Setelah mandi dan meletakan baju kotornya. Yunji segera memasak mie instant yang tadi ia beli. Sambil menunggu mie nya matang, Yunji duduk sambil mengusap perut besarnya. Bayinya beberapa kali menendang tadi "laper ya kamu? Sabar ya".
Setelah matang, Yunji kembali duduk dan mulai makan mie yang tadi ia buat. Sedang asyik menikmati makanannya teman kos Yunji datang untuk memasak mie juga.
"Ehh Yunjiii. Tumben jam segini udah pulang"
Yunji melihat perempuan itu dan tersenyum "Iya. Pulang sore"
Sambil menunggu air matang. Teman kos Yunji yang diketahui bernama Soojung itu duduk dihadapan Yunji sambil memainkan ponselnya. Soojung adalah anak rantau yang sekarang sedang berkuliah semester akhir.
"Nji. Ini ada nasi, kita bagi dua aja" Soojung yang diam-diam memperhatikan Yunji memberikan Yunji nasi instant yang tadi ia beli.
"Ehh nggak usah. Ini udah mau abis kok" tolak Yunji halus.
"Yaudah dimakan sama kuahnya. Biar kenyangnya lebih lama"
Yunji tertawa mendengar Soojung "Yaudah. Makasih ya"
"sama-sama"
.
Selesai makan dan mencuci piring. Yunji kembali masuk ke kamarnya dan mengabil kotak berisi barang-barang bayinya yang ia rajut. Yunji melanjutkan untuk merajut jaket milik bayinya nanti.
"Gapapa ya nak nanti kita berdua aja yaa. Mama janji buat kamu jadi anak paling bahagia di dunia ini meskipun kita cuma berdua. Tapi kamu ga boleh benci juga ya sama Papa, Meskipun kamu hadir dari kesalahan kita, tapi kamu ada karena cinta kita nak" ucap Yunji bermonolog pada bayinya.
Bayi diperutnya merespon dengan menendang pelan perut ibunya.
Yunji tersenyum merasakan bayinya. "Ini mama lagi bikinin selimut buat kamu. Kamu pasti suka"
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat Yunji sedikit terkejut. "Iya sebentar" Yunji berdiri perlahan dan segera berjalan ke arah pintu untuk membukanya.
"Yunjii" sapa seseorang di balik pintu.
"Iyaa" Yunji sedikit terkejut melihat siapa yang datang.
T. B. C

KAMU SEDANG MEMBACA
BOYRIEND || BEFORE HUSBAND
FanfictionCerita Johnny sebelum memulai kisah bahagianya bersama Ten dan keluarga kecil mereka. Ini cerita GS!