.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Johnny sedang duduk di ruang tunggu sebuah rumah sakit bersama Taeil, Doyoung juga Taeyong.
Doyoung terus menangis dipelukan Taeil karena merasa bersalah membiarkan Ten pergi sendiri. Tadi pagi Ten mengajak Doyoung untuk pergi ke supermarket membeli makanan karena saat itu Ten sedang demam jadi dia ingin makan bubur dan membeli obat penurun demam. Tapi entah kenapa dan bagaimana ceritanya, tiba-tiba seseorang menelfon Doyoung melalui ponsel Ten dan memberi tahu bahwa Ten tertabrak mobil dan tidak sadarkan diri.
Doyoung langsung menghubungi Taeyong karena benar-benar panik. Setelah itu Taeyong menghubungi Taeil dan Taeil menghubungi Johnny.
Mereka tau hubungan Ten dan Johnny sudah semakin dekat. Tapi entah kenapa beberapa hari belakangan ini hubungan mereka seakan menjauh. Johnny seperti memghindari mereka dan menjauh dari mereka. Semua orang pun mendadak bingung kecuali Taeyong. Hanya Taeyong yang diam-diam bahagia atas perubahan Johnny.
Tak lama Dokter keluar dari ruang pemeriksaan "Kalian keluarga pasien?" tanya sang Dokter.
"Kita temen-temennya dok. pasien sendiri disini, keluarganya di luar negeri" jawab Taeil.
"Kita harus segera mengoperasi kaki pasien karena ada yang patah. Dan kita membutuhkan persetujuan keluarga"
"Kalau gitu kita coba telfon orang tuanya dulu ya Dok" ucap Taeyong.
Dokter mengangguk paham "Kalau bisa cepet ya. Pasien harus segera di operasi"
"Baik Dok" Taeyong pun mengangguk
"Dokter. Gimana keadaan pasien?" Johnny yang sedari tadi diam akhirnya bersuara.
"Pasien ada di ruang rawat. Kalau mau jenguk saktu orang aja ya. Dan jangan lama-lama" Dokter pun pergi meninggalkan mereka untuk segera menyiapkan peralatan operasi untuk Ten.
Johnny pun segera masuk ke ruang rawat Ten dan menghampiri Ten. "Teen" panggil Johnny pelan.
Ten melihat ke arah Johnny dan menangis "Joo Hiks sakiiit" adunya.
Johnny menggenggam jemari Ten. Dan tangan yang lain mengusap kening Ten "sabar yaa. Sebentar lagi ga sakit kok"
"Kamu jangan pergi lagi hiks, temenin aku disini" Ten balas menggenggam jemari Johnny.
"Iyaa. Aku selalu disini kok temenin kamu, jangan nangis lagi yaa" Johnny mengusap pipi Ten dan mengecupnya.
Ten tersenyum dan mengangguk "Makasih Joo"
Malam harinya Johnny masih setia duduk diruang tunggu bersama Doyoung dan Taeil karena Taeyong harus pulang.
Keluarga Ten sudah dihubungi dan mereka akan datang besok. Ten juga sudah melewati operasinya dan sekarang sedang istirahat karena pengaruh obat bius.
.
2 hari setelahnya. Johnny masih tetep di rumah sakit untuk menemani Ten. Meskipun sudah pulang untuk mandi dan berganti pakaian, Johnny tetap kembali. keluarga Ten juga sudah datang meskipun hanya sang Ibu yang datang.
Johnny duduk disamping bangsal Ten, Ibu Ten sedang menebus obat untuk putrinya.
Ten melihat ke arah Johnny dan tersenyum sangat manis.
Johnny balas senyum "Mau minum?" tawar Johnny.
Ten menggeleng. "Ga usah Makasih. Joo aku pengen ke Taman bentar" pinta Ten.
"kalau gitu aku pinjem kursi roda dulu ya" Johnny segera berdiri dan pergi keluar kamar Ten.
Tak lama Johnny kembali bersama ibu Ten yang juga baru selesai menebus obat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYRIEND || BEFORE HUSBAND
FanfictionCerita Johnny sebelum memulai kisah bahagianya bersama Ten dan keluarga kecil mereka. Ini cerita GS!