19

809 82 13
                                    

Johnny segera pergi ke Rumah Sakit yang telah diberitahukan Mama Suh setelah tadi ia mendapat kabar bahwa Haerin dibawa ke Rumah Sakit.

Johnny ditemani Taeyong meminta ijin untuk pulang lebih awal dari pelatihan hari ini dan tidak ikut kegiatan penutupan.

“Joohn jangan ngebut gini gue takut” ucap Taeyong yang sedang duduk disamping Johnny yang sedang panik,

Johnny melirik Taeyong sekilas lalu mengangguk.

Sesampainya mereka di Rumah Sakit. Johnny langsung menemui sang Ibu dan bertanya dengan panik.”Haerin mana Ma? Haerin ga kenapa-kenapa kan ?”

Begitupun dengan Taeyong yang juga tak kalah panik ikut berjalan dibelakang Johnny.

Melihat putranya yang begitu panik, Mama Suh mendekati nya dan mengusap bahunya pelan. “bentar lagi kamu ketemu Dokternya Haerin ya”

Johnny mengangguk mengiyakan. Lalu segera masuk kedalm ruangan Dokter yang bertanggung jawab kepada Haerin.

“Permisi” ucap Johnny setelah memasuki ruangan Dokter tersebut.

Dokter tampan itu melihat Johnny dan tersenyum ramah. “Silahkan duduk”

Johnny pun masuk dan segera duduk di dihadapan dokter.

“Papa nya Haerin ?” tanya Dokter

Johnny mengangguk “Iya Dokter”

Dokter itu menghela nafas berat dan mulai menjelaskan keadaan Haerin “Begini Johnny-ssi, sebelumnya saya ingin bertanya. Bagaimana keadaan Ibu Haerin saat mengandung Haerin dulu? Lebih tepatnya saat awal-awal kehamilannya”

Johnny diam beberapa saat dan kembali mengingat bagaiman awal kehamilan Yunji dulu. “semuanya normal-normal aja kok Dok. Sama kayak ibu-ibu hamil lainnya”

Dokter itu tersenyum “Mohon maaf sebelumnya. Tapi keadaan jantung Haerin semakin memburuk. Pada umumnya pembentukan jantung pada janin mulai sempurna saat usia kandungan menginjak bulan ketiga. Dan kalaupun ada yang tidak beres dengan keadaan janin, pada saat USG di usia kandungan ke 4 maka dokter bisa mendeteksi adanya kelainan” jelas Dokter.

Johnny terdiam mendengar penjelasan Dokter. Ia kembali mengingat kejadiaan saat itu,waktu kehamilan Yunji berjalan 3 bulan. Johnny menghilang dari kehidupan Yunji dan sama sekali tidak peduli dengan Yunji dan keadaan bayi mereka, dan Johnny kembali pada saat usia kandungan Yunji menginjak bulan ke 7 dan Yunji langsung mengatakan bahwa ia ingin melakukan USG untuk melihat bayi mereka. Tapi setelahnya Yunji sama sekali tidak mengatakan apapun tentang keadaan bayi mereka. Apa Yunji sengaja menyembunyiknanya.

“Haerin harus segera di Operasi karena lubang yang ada pada jantungnya cukup besar dan tidak akan bisa menutup dengan sendirinya” jelas Dokter itu.

Johnny melihat Dokter itu terkejut. “Kapan Dokter kita bisa mulai Operasinya?”

“Mungkin 2 bulan lagi saat usia Haerin 5 Bulan”

Johnny mengangguk “Baik Dokter”

Dokter itu tersenyum “Kalau begitu Anda bisa melihat dulu keadaan Haerin”

Johnny berdiri dan membungkuk hormat “Terima kasih Dokter, saya permisi”

Setelahnya Johnny segera pergi ke ruangan Haerin untuk melihat keadaan putri kecilnya. Didekatinya Haerin yang masih terlelap dengan nafas berat.

Johnny duduk dikursi samping bangsal dan mengusap lembut pipi gembul itu "pelan-pelan aja sayang nafasnya. Papa temenin kamu disini"

Taeyong mendekati Johnny dan Haerin. Karena tadi orang tua Johnny memutuskan untuk kembali ke rumah mengambil perlangkapan Haerin dan Johnny untuk menginap beberapa malam di Rumah sakit, jadi hanya ada Taeyong yang menemani Haerin.

"Haerin kenapa Jo?" tanya Taeyong.

Johnny melihat Taeyong dan mulai menceritakan keadaan Haerin.

Taeyong yang mendengar itu langsung teringat tulisan Yunji yang ia temukan di box milikn Yunji lalu menceritakan semuanya kepada Johnny.

Mendengar pernyataan Taeyong. Johnny semakin merasa bersalah dengan Yunji dan Haerin, setelah merusak Yunji dirinya malah membuat Yunji semakin sulit dan menghadapinya semua sendiri.

.

Sebulan kemudian

Johnny sedang tiduran diatas sofa sambil memainkan ponselnya dan Haerin tidur tengkurap diatas dada sang Papa.

Mama Suh yang melihat itu sedikit ngeri dan memarahi Johnny "itu ati-ati Jo anak kamu jatuh. Tidurin yang bener sana di kamar"

Johnny meletakan ponselnya. Lalu bangun perlahan-lahan sambil memegangi Haerin dan menggendongnya.

Haerin membuka matanya dan terbangun karena pergerakan Johnny.

Johnny tersenyum melihat Haerin lalu menimangnya lagi agar Haerin kembali tidur.

"Ohh iya Jo. Minggu depan kita ada acara keluarga di luar kota. Kamu mau ajakin Haerin?" tanya Mama Suh.

Johnny melihat kearah Mama nya dengan wajah bingung dan juga panik.

Mama Suh yang paham langsung mendekati Johnny "kita titipin aja ya Haerin nya? Mama ada temen yang punya panti asuhan. Kita titipin Haerin disana"

Johnny sedikit terkejut mendengar ucapan Mama Suh. Tapi ia juga tidak punya pilihan lain, ia benar-benar belum siap untuk mengakui Haerin di depan keluarga besar nya.

"kalo gitu aku tidurin Haerin di kamar dulu ya Ma" Johnny membawa Haerin ke kamar lalu menidurkannya di kasur miliknya dan memberikan pembatas guling di tengah-tengah mereka.

Haerin terus menatap Johnny lalu memeluk guling kecil miliknya.

Johnny tersenyum nelihat Haerin dan ikut berbaring disamping Haerin "cantik nya Papa ga mau tidur hmm"

"Hmmm Paaa" celoteh Haerin pelan.

"ehh Haerin panggil Papa?" ucap Johnny tak percaya.

"Hmmm" Gumam Haerin lagi.

"Coba bilang Paa Paaaa"

"Paa paaa" ucap Haerin lancar.

"Eehhh Yeeeeaaa" pekik Johnny senang. Ia buru-buru mengambil kamera miliknya dan merekam Haerin yang mengucapkan kata pertamanya. "Ini kalau Mama kamu tau pasti ngambek nih gara-gara kata pertama kamu Papa.

Haerin tertawa merespon Johnny, melihatkan mata bulan sabitnya.


T. B. C


BOYRIEND || BEFORE HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang